webnovel

162. Terimalah Aku

Padmasari menutup matanya sambil menggeleng. Ia tidak tahu bagaimana harus menghindar dari tatapan mata Amurwa Bhumi yang masih menatapnya tanpa berkedip. Beberapa kali ia mengedipkan matanya. Ia berharap pandangan mata laki-laki itu tidak lagi tertuju kepadanya namun harapannya sia-sia. Amurwa Bhumi masih setia menatap wajah cantiknya dan kali ini dengan senyuman yang sangat manis mencoba untuk menghancurkan harga diri wanita itu.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください