Setelah jenazah dimakamkan, Padmasari kembali ke kamar utama dan membiarkan anak-anaknya bersama dengan para pelayan. Ia meminta Minah dan Resti serta Nunung untuk menghandle anak-anaknya dan membiarkannya istirahat tanpa gangguan dari semua orang yang ada di rumahnya.
Di ruang khusus, ruang rahasia, Amurwa Bhumi tersenyum menyaksikan istrinya yang masih bersedih dan menelungkupkan tubuhnya di ranjang tanpa bicara sepatah katapun. Amurwa Bhumi segera melangkah menuju kamarnya untuk mendekati istrinya yang sedang kecewa dengan kelakuan Padmasari.
"Ehm"
Padmasari yang tidak menyadari kehadiran laki-laki yang sangat ia rindukan. Ia mengangkat tubuhnya dan menatap Amurwa Bhumi dengan tak berkedip.
"Sayang."
"Apa? Apakah sudah puas menangisi laki-laki lain di hadapanku, Honey?"
Padmasari mengerucutkan bibirnya, mencoba mencerna pertanyaan suaminya. ia ingin tertawa lepas, namun khawatir tawanya terdengar oleh orang-orang yang ada di luar kamarnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください