Aku berangkat duluan ya. Assalamuaikum" Jeni langsung melangkahkan kakinya besar-besar setelah pamitan dengan orangtuanya lalu menuju motor yang terparkir di depan halaman rumah.
Jeni mendadak kesal sudah berapa kali motornya jalan seperti merayap. Pandangan Jeni melihat ke arah angka yang terpampang di atas kotak lampu merah, kuning, hijau. Angka tersebut berhitung mundur untuk mengubah lampu menjadi warna hijau. Dalam antrian mobil dan motor yang padat nan panjang sangat dibutuhkan waktu lebih. Jeni berfikir sangat tidak adil untuk mengubah lampu warna hijau harus menunggu lebih lama. "9, 8, 7, 6…" Jeni mengikuti hitungan mundur pada angka yang ia lihat sendiri. Tidak lama warna lampu berubah.
Setelah menempatkan motornya di parkiran sekolah, Jeni bergegas menuju ruang guru.
"Jeni Iska?" sapa seorang guru setelah selesai melihat kertas yang sedang dibawanya.
"Iya, saya. Pak" Jeni sudah menunggu lama di ruang guru.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください