webnovel

The Recovery

Aku telah berjalan melewati gerbang istana yang jangan ditanya lagi bahwa gerbang itu benar benar rusak dan tidak bisa lagi disebut sebagai gerbang dan Dinding.. Kurasa aku nanti akan menghilangkan dinding yang melingkari istana jika aku sudah memperbaiki seluruh bangunan disini.

Sebuah menara yang sangat tinggi setinggi 150 meter terpampang jelas di hadapan ku.

"Ughh, kenapa ini rasanya menjadi semakin tinggi ya? Atau memang hanya perasaanku saja yang menganggap ini terlalu tinggi"

Pada zaman kuno, bangunan setinggi ini terlihat normal karena kebanyakan bangunan yang ada di kota ini dulunya memang memiliki badan yang tinggi bahkan hingga sekitar 300 meter, dan itu masih normal kalau dibilang.

"Baiklah, saatnya aku memulai kembali apa yang sudah hancur. Aku harap Sanctum Tower masih memiliki rekaman historisnya uhh.."

Sesampainya di jalanan batu yang aku tahu bahwa ini dulunya adalah jalan indah yang terbuat dari granit putih dan marmer, sekarang telah menjadi seperti batu bata murahan yang dana nya digelapkan oleh pekerja konstruksi. Uhh aku merasa ini tidak akan bisa digunakan lebih lama.

Aku telah sampai di depan pintu yang mengarahkan ku pada pintu masuk menara, pintu itu berbentuk kotak sama persis dengan pintu depan aula yang juga pasti akan sulit dibuka. Aku kemudian melihat sebuah meja tak jauh disampingku dan menyadari sesuatu.

"Aku harap mekanisme nya masih aktif meskipun sudah bertahun-tahun lamanya"

Aku menempelkan tangan ku ke meja itu dan segera setelahnya, sebuah sinar seperti laser sedang melakukan proses scanning pada tanganku yang barusan aku letakkan disana.

"Uoh! Hebat, ini memang benar benar masih bisa bekerja"

Aku senang dan segera setelah proses scanning selesai, pintu masuk menara menjadi terbuka lebar dengan suara deritanya yang kadang membuat telinga mu terasa geli seperti mendengarkan pintu berkarat dibuka. Terlepas dari semua itu, pintu menara terbuka dan aku bisa melihat bagian dalam menara lantai dasar tersebut.

"Bagaimana mungkin, ini tidak tergerus oleh zaman sama sekali??"

Kalian tidak salah dengar, bahwa bagian dalam menara ini benar-benar masih bagus seperti sedia kala, tidak ada tanda-tanda kerusakan maupun kecacatan.. Benar benar seperti zaman dimana aku masih ingat bentuk bagian dalam menara yang selalu aku kunjungi ini.

"Jika menara ini masih bagus, maka aku rasa sistem elevator masih bisa digunakan"

Aku berjalan masuk dengan perasaan yang tersenyum karena melihat menara yang aku sukai ini tidak rusak sama sekali. Bahkan kalian bisa melihat disini memiliki lampu lampu yang masih bisa menyala meskipun puluhan atau bahkan ratusan tahun telah terlewati.

Aku tertawa kecil dan mengingat kembali masa masa dimana aku sering bermain di menara ini bersama teman ku yang bernama Noa, yah.. Sekarang dia sudah meninggal... Aku benar benar merindukannya sekarang. Aku tidak menyadari air mata menetes di pipiku saat mengingat Noa yang selalu bermain dengan ku selama ini, kini telah tiada bahkan saat aku tidak tahu bagaimana dia meninggal.

Aku mengusap air mata ku dan berjalan lebih jauh lagi ke tengah ruangan yang terdapat sebuah Pillar besar yang menjulang hingga ke lantai paling atas, ini adalah elevator nya. Aku menggunakan tangan ku ke depan sebuah layar untuk dilakukan proses identifikasi. Tak lama setelah itu, pintu terbuka dan aku melihat bagian dalam Lift yang berwarna putih serta terdapat ornamen garis berwarna emas.

Jika kalian bertanya mengapa hampir semua bangunan disini memiliki warna dasar putih, maka jawabannya adalah karena Ciri khas budaya dari negara ku dahulu adalah warna putih yang melambangkan kemurnian serta kesatuan kekuatan. Apa maksudnya kesatuan kekuatan? Yah itu seperti bahwa kekuatan dilambangkan seperti warna warna merah, hijau, biru dan sebagainya. Jika semua warna digabungkan maka akan membentuk sebuah warna putih sesuai dengan spektrum cahaya. Tidak, jangan tanyakan tentang akan menjadi warna hitam jika kita menggabungkan cat.

Aku naik ke atas dengan kecepatan yang cukup tinggi, karena bayangkan saja menaiki tangga melingkar hingga ke lantai paling atas yang mana itu akan sangat melelahkan. Bahkan mungkin menaiki tangga untuk naik ke lantai dua saja sudah melelahkan bagi orang yang jarang bergerak dan hanya bermalas-malasan.

Aku sampai di lantai atas, dan saat pintu terbuka aku melihat sebuah ruangan yang benar benar bagus. Warna nya masih sama seperti yang aku deskripsikan sebelumnya yaitu warna dasar putih. Di tengah ruangan paling atas Sanctum Tower, aku melihat benda berbentuk prisma atau lebih mirip piramida yang terpampang jelas.

Itu adalah Sebuah Beacon. Beacon dalam hal ini adalah benda yang memancarkan cahaya hingga tinggi ke langit dan cahaya itu akan menjadi sumber kekuatan serta sumber energi dari Kota yang dulunya ada di tempat ini.

"Benda ini, benda yang aku cari cari.. Apakah masih terekam ya.."

Aku segera berjalan ke Beacon dan membuka papan menu yang hanya dapat diakses oleh diriku sendiri karena aku adalah Kaisar dari peradaban ini dulunya. Aku melihat bahwa papan menu ini menunjukkan sebuah pesan dimana ia terakhir kali aktif sekitar 2479 tahun yang lalu....

".... Apa... 2000 tahun?"

Ini bohong kan.. 2000 tahun?? Aku mengira bahwa aku hanya tertidur selama puluhan atau ratusan tahun.. Tapi ini bahkan sampai 2000 tahun dimana aku tidak sadarkan diri.

Aku bergerak mundur sedikit karena terkejut dan kemudian berlutut karena memikirkan berapa lamanya aku tertidur dan bagaimana lamanya kastil serta menara ini berdiri menghadapi waktu yang terus berusaha merusaknya. Aku menjadi merasa kasihan kepada kedua bangunan ini meskipun mereka tidak akan bisa merasakan sakit.

Aku berdiri lagi dan menguatkan hati ku untuk melihat kembali papan menu. Aku kemudian menekan menu yang bertuliskan 'Rekam Historis', tempat dimana aku bisa melihat rekaman mengenai kejadian dan bagaimana kondisi kota sebelum aku tertidur.

Namun aku terdiam sejenak saat melihat rekaman historis itu. Tidak ada yang namanya Kota dalam rekaman itu, serta hanya ada Kastil dan Sanctum Tower yang terdapat di dalam rekaman tersebut.

"A... Apa.. Kota nya.. Tidak ada"

Seketika diriku merasa lemas saat mengetahui bahwa kota yang aku ingin bangkitkan ternyata tidak terekam dalam rekaman historis Beacon. Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah ada kesalahan dalam catatan historis nya?.

Aku bertanya pada diriku sendiri mengenai masalah yang aku hadapi saat ini.. Lalu aku mengambil sebuah kesimpulan saat melihat sebuah icon yang mirip dengan gulungan film. Pasti itu, pasti karena tidak ada yang menggunakan menara ini selama waktu yang tidak terbayangkan lamanya sehingga Memory menara ini menjadi corrupt dan secara ajaib hilang karena tidak diperhatikan lagi. Kadang aku lupa jika menara ini ditenagai oleh sihir begitu juga sistem sistem di dalamnya.

Tapi bagaimanapun juga, nasi sudah menjadi bubur. Aku mengakses menu 'Recovery' tempat dimana aku bisa menata ulang bangunan yang hancur ini. Aku kadang sangat bersyukur memiliki Sanctum Tower.

Setelah beberapa usaha, aku menekan 'enter' dan tak lama setelah itu aku diminta memasukkan sidik jari ku ke sebuah layar yang muncul keluar dari dalam Beacon. Aku tanpa pikir panjang langsung meletakkan tangan ku di papan layar itu dan sesaat setelahnya, cahaya berwarna putih memancar tinggi ke angkasa dan mulai melakukan proses pembangunan yang aku sendiri tidak menyadari nya bahwa bangunan kastil dan area sekitarnya yang telah rusak itu kembali menjadi seperti semula dan menjadi bagus lagi.

Aku memang melakukan beberapa perubahan pada kastil itu dimana aku menghilangkan dinding yang melingkari bagian luar kastil serta aku menambahkan beberapa sistem pertahanan seperti 'Mantis' dan beberapa meriam modern. Jika kalian bertanya apakah kastil ku memiliki sebuah menara maka jawabannya adalah tidak. Kastil ini tidak memiliki menara seperti kastil kastil di dunia fantasy medieval karena ini adalah kastil dari peradaban Kuno.

Kemudian aku melihat sebuah icon yang cukup asing di mata ku. Itu terlihat seperti icon tempat sampah dan karena penasaran aku pun mencoba membuka nya.

Setelah aku melihat apa yang ada di dalam icon itu, aku terkejut karena banyak sekali rekaman kota serta bangunan yang berada di sana.

"Tempat sampah.. S.. Siapa yang berfikir untuk menghapus rekaman rekaman sepenting ini.. Apa tidak ada cara untuk mengembalikannya seperti Restore data?"

Ternyata ada, yaitu ada icon dengan tulisan 'Restore'. Tak butuh waktu lama aku menekan itu dan mengembalikan semua rekaman rekaman yang tersimpan di tempat sampah. Sampai pada dimana tidak ada lagi data yang terhapus dan sekarang kembali bisa diakses

Sekarang saatnya diriku untuk mengembalikan kota kota ini sepert pada masa lalu. Hmmm jika dilihat dari dekat maka kota ini bisa dibangun ulang dengan menata bangunan secara satu satu atau menggunakan template untuk membangun ulang kota. Ini seperti simulasi membangun kota saja.

Sesaat setelah aku menyelesaikan template ku. Kota yang awalnya hilang tiba tiba seperti muncul lagi secara perlahan dengan cara seperti dirender. Kota ini kembali lagi dan saat ini telah menjadi sebuah kota yang besar dengan bangunan bangunan unik di dalam nya yang terdapat pada Zaman ku dahulu.

(Illust: Arknight Laterano)

"Meskipun kota ini sudah kembali dengan bangunan bangunannya yang lengkap, namun tidak ada orang sama sekali di kota ini.. Ahhh"

Itu benar, meskipun kota ini telah kembali menjadi sebuah kota dengan bangunan yang lengkap. Namun tidak ada orang yang menempati kota ini, jadi sekilas terlihat seperti kota mati atau kota yang kosong namun dengan bangunan yang berada dalam kondisi bagus dan tanpa kerusakan.

"Selanjutnya apa yang harus aku lakukan ya.. Apa aku harus mengecek.. Oh tunggu, apa ini"

Aku melihat kembali ke papan menu yang sekarang telah menunjukkan peta dari kota yang baru saja aku bangun ini. Aku tidak menyangka bahwa kota ini akan menjadi sangat besar sehingga melibas habis hutan dan sampai mengarah ke pinggir laut. Bahkan pelabuhan nya juga telah dibangun

"S.. Sebenarnya seberapa jauh jangkauan dan seberapa besar kekuatan dari Sanctum tower"

Itu adalah rahasia besar dari peradaban ku yang tidak seorang pun mengetahui bagaimana Sanctum Tower bisa memiliki kekuatan dan kekuasaan seluas dan sebesar itu, namun aku tidak ambil pusing karena ini adalah milikku sekarang.

Rencana ku selanjutnya adalah untuk mengembalikan rakyat yang saat ini telah hilan. Karena sebuah kota tanpa rakyat akan menjadi kota yang tidak ada maknanya. Maka dari itu aku mencoba untuk mencari informasi mengenai kota terdekat dan apakah mereka mau pindah ke kota ku, kalau perlu aku akan membawa hadiah kepada mereka agar tinggal di kota ku.. Terdengar seperti rencana yang bagus.

Sebelum itu, aku mengenakan Sebuah gelang yang aku ambil dari Beacon. Gelang itu berfungsi seperti Papan kendali yang bisa dibawa kemanapun, jadi aku bisa mengendalikan Sanctum tower dari lokasi manapun dan tidak terbatas pada jarak. Terimakasih Tuhan karena satelit peradaban ku masih bisa berfungsi dengan baik. Oh iya, satu hal lagi sebelum aku menjelajahi area luar dan berpetualang untuk mencari informasi.

Aku kembali ke kastil ku yang kini sudah sangat bersih dan bagus jika dilihat lagi, area dalam nya sama persis seperti yang aku kenal pada zaman dahulu. Aku kemudian kembali ke kamar ku dan membuka sebuah lemari berwarna putih juga yang dipenuhi ornamen dan ukiran emas.

Saat aku membuka lemari ku, aku melihat senjata api yang berjejer seperti baju yang digantung di dalam lemari. Namun bedanya ini berisikan Senapan dan Pistol yang cukup berhaya bagi orang untuk menggunakannya sembarangan.

Aku mengambil sebuah pistol dan memasukkannya ke dalam sarung pistol yang baru saja aku kenakan di pinggang, lalu aku mengambil senapan berjenis Bolt Action Rifle yang aku pakaikan menggantung di punggung karena terdapat tali yang mengikatnya.

Tak lupa aku juga membawa pedang dan menyarungkan nya di pinggang kiri di tempat yang bersebelahan dengan pistol ku, baiklah akh sudah siap untuk berangkat berpetualang. Namun jika kalian bertanya mengapa aku tidak mengenakan Armor maupun pelindung lainnya, itu karena aku tidak membutuhkannya ehe.

Aku telah keluar dari kastil ku dan siap untuk menjelajahi padang rumput yang luas ini, karena kota ini terbentang dari utara hingga laut di selatan.. Maka aku akan berjalan ke arah timur dan berharap menemukan sesuatu yang bisa membantu ku atau setidaknya memberikan ku informasi tentang dunia ini.

Sudah cukup lama aku berjalan di padang rumput ini, aku tidak menemukan ada satupun kota maupun desa. Bahkan kastil ku sendiri sudah tidak terlihat lagi, aku tidak akan takut untuk kehilangan arah jalan pulang karena aku bisa menggunakan Gelang di tangan ku untuk berteleportasi kembali ke Sanctum tower.. Hmm apakah itu bisa diubah ya menjadi ke kastil atau bahkan kamar ku sebagai tujuan teleportasi.

Aku membiarkan kewaspadaan ku turun dan lengah, karena ada anak panah yang melesat ke arah ku dan aku hampir tidak menyadari nya. Meskipun aku berhasil menghindari anak panah itu, aku melihat ada panah lain yang dilesatkan dan aku menghindari yang kedua juga. Terlihat ada 4 orang yang memakai peralatan seperti pedang, panah, dan baju zirah yang cukup rusak serta berkarat.

"Siapa kalian" aku bertanya pada mereka sambil bersiap untuk mengambil pistol yang ada di pinggang ku.

Salah satu dari mereka maju dan mengatakan "diam lah dan biarkan kami menangkap mu".

Itu adalah kata kata yang tidak enak didengar, apakah mereka bandit? Atau mereka kriminal dan buronan yang sedang dicari oleh aparat?

Apapun itu aku bertanya lagi kepada mereka. " Memangnya kenapa kalian ingin menangkap ku?"

Orang tadi menjawab dengan tersenyum "karena kamu adalah mangsa yang tidak terduga lewat di wilayah kami".

Huh? Apa maksudnya wilayah mereka, apakah ini semacam penguasa ilegal? Karena enguasa resmi tidak mungkin mengenakan baju oelindung rusak seperti itu. Sudah jelas mereka ini adalah orang orang yang melawan hukum atau mencari mangsa untuk dijadikan budak.

Namun aku baru sadar satu hal, kenapa mereka menggunakan pedang dan panah.. Kemana senjata api yang selalu digunakan oleh orang orang di zaman ku dahulu. Apakah ini masa depan? Jika memang ini adalah masa depan mengapa orang orang ini terlihat seperti orang yang primitif. Uhh aku tidak mengambil pusing dan segera menembak empat orang itu dengan pistol ku.

Orang terakhir belum mati karena aku menembaknya di bagian perut, setidaknya dia tidak akan mati dengan cepat.

" A.. Aghh senjata apa itu.. Kenapa.. Sangat kuat sekali" dia mengumpat dan bertanya tanya sambil menahan rasa sakit di perutnya.

Aku hanya diam saja dan kemudian mengakhiri penderitaannya dengan menembakkan satu tembakan di kepalanya. Akhirnya mereka semua mati, aku mengisi peluru pistol ku dengan yang baru dan berusaha agar tidak lengah lagi seperti tadi.

Padahal aku baru saja berjalan cukup jauh dari mayat mayat orang tadi. Namun aku sekali lagi dihampiri oleh seseorang yang kali ini mengenakan jubah hijau dan menutupi wajahnya, dia membawa busur yang terlihat lebih bagus daripada yang digunakan oleh orang tadi. Dia membuka tudung nya dan terlihat telinga runcingnya yang panjang serta rambut putih nya yang panjang, dia adalah elf.

"Bisakah kamu memperkenalkan dirimu?" aku bertanya pada Gadis Elf itu.

"A.. Ah.. Maaf, namaku adalah Ellys Wynter, aku adalah seorang High Elf yang datang dari sebuah kerajaan High Elf bernama Alcaith". Ellys mengenalkan dirinya dengan anggun dan menunduk layaknya etika bangsawan, kurasa dia memang bangsawan Kerajaan Alcaith.

Aku melanjutkan pertanyaan ku kepadanya " uhmm.. Apa yang dilakukan seorang putri Kerajaan di area ini yang notabene sangat sepi dan tidak ada apapun".

Ellys menjawab dengan mengangkat alis nya sebagai tanda terkejut " A.. Aku tidak menyangka kamu mengetahui jika aku adalah seorang putri". Yah.. Itu adalah tebakan biasa sih.

Ellys melanjutkan " aku kemari karena sedang menuju ke sebuah kota yang terletak tidak jauh di sekitar sini. Aku mendengar bahwa tadi pagi ada sebuah kota yang tiba tiba muncul". Itu pasti Kota ku, sudah pasti.

"Lalu mengapa kamu ingin mencari kota itu?" aku bertanya dengan wajah penasaran kepada Ellys

Dan Ellys menjawab pertanyaan ku dengan senyuman yang lembut dan cukup sedih disaat bersamaan "kerajaan ku telah hancur. Saat ini hanya tersisa reruntuhannya saja, ayahku dibunuh oleh penyerang dan rakyat High Elf yang tersisa di kota itu sudah tak berdaya. Kami berencana untuk meminta pemilik kota yang tiba tiba muncul tersebut untuk menerima kami".

Dengan kata lain Ellys dan rakyatnya ingin pindah ke kota ku karena Kerajaan mereka sudah hancur. Hmmm aku sepertinya mendapatkan jackpot yang bagus karena aku juga sedang mencari rakyat untuk tinggal di kota ku. Namun aku perlu memastikan satu hal.

" siapa Yang menyerang kerajaan kalian?" aku menanyakan itu kepada Ellys dan kemudian Ellys menjawab

"Kekaisaran Cadia.. Negara manusia terkuat yang ada di sekitar sini". Ahh.. Masalah rasial ya, lagi lagi hal ini tidak bisa lepas dari dunia yang aku tinggali saat ini. Sejak zaman dahulu kala masalah Rasial selalu saja menjadi permasalahan yang cukup sulit untuk dihadapi apalagi diselesaikan.

Masa depan pun sepertinya tidak terlepas dari masalah masalah seperti ini, aku dan negara ku dulu yang merupakan negara multirasial juga mengalami hal yang sama.. Namun belum pada titik dimana Ras satu menghancurkan Ras lain, hanya sebatas cekcok dan diskriminasi biasa.

Wajah Ellys menunjukkan kecemasan dan ketakutan yang dibalut dengan air mata kesedihan karena ia berharap banyak untuk keselamatan rakyat nya, dalam titik ini aku memaklumi sikap nya karena dia sendiri adalah orang yang butuh pertolongan. Aku kemudian mengusap kepala Ellys yang sedih agar dia senang, seperti yang diharapkan oleh Elf bahwa rambutnya sangat lembut.

" T.. Terimakasih atas perhatian anda" Ellys tersenyum kecil namun air mata yang ada di pipi nya masih bisa terlihat. Sepertinya dia sedikit lebih tenang daripada sebelumnya.

Aku bertanya sesuatu kepada Ellys " Apa rencana mu untuk pindah ke kota yang misterius itu.. Dan juga kota itu muncul dalam semalam, apakah kamu tidak curiga?".

Setelah mendengar pertanyaan ku, Ellys menggeleng dengan santai seolah ia tidak apa apa. "Aku tidak curiga, karena kota itu tidak memiliki penduduk sama sekali".

A.. Apa, bagaimana dia bisa tahu jika kota itu tidak memiliki Penduduk. Hmm apakah intel mereka sudah mengumpulkan informasi di sekitar kota, namun jika demikian kenapa Sanctum tower tidak mendeteksi adanya penyusup atau apapun. Hal ini membuat ku bingung.

" Bagaimana kamu tahu?" aku bertanya kepada Ellys dengan penasaran.

Namun Ellys menjawab dengan jawaban yang tidak terduga " Aku hanya menduga demikian. Karena kota yang muncul dalam semalam tidak mungkin langsung memiliki penduduk ".

Dalam hal ini aku setuju bahwa Jawaban Ellys adalah jawaban yang masuk akal di telinga ku. Aku sedikit menaruh rasa hormat pada rasionalitas dan logika nya yang terlihat cukup cerdas.

Ellys bertanya kepada ku satu hal " apakah anda tahu mengenai kota itu juga?".

Aku kemudian mengangguk karena aku tahu bahwa identitas ku tidak lama lagi akan aku ungkap.

" kalau begitu apakah anda berencana pindah kesana juga? " ellys menanyakan hal yang membuat ku mengangkat alis karena bingung.

Aku memutuskan untuk mengatakan semuanya. "Tidak, malahan aku sedang mencari seseorang untuk tinggal di kota ku"

Mata Ellys melebar karena bingung atas apa yang aku katakan. "Kota... Mu?".

" benar, kota yang muncul dalam semalam itu adalah milikku. Jika kamu tidak percaya maka"

Aku menunjukkan kepada Ellys mengenai gelang yang aku pakai dan bisa menunjukkan denah kota secara lengkap

Ellys melihat gelang ku dengan ekspresi kagum dan bertanya tanya dengan alat macam apa yang bisa melakukan hal seperti itu. Setelah itu Ellys berfikir sejenak dengan tersenyum sedikit yang tampak di wajah nya yang cantik.

"Bagaimana, apakah kamu percaya sekarang?" aku melihat langsung ke mata Ellys dan kemudian Ellys mengatakan jawabannya.

"Jika memang benar, maka apakah anda bisa menolong kami?". Dia langsung menuju ke intinya yaitu Ellys ingin aku menolong warga Kerajaan Alcaith yang saat ini hanya tersisa reruntuhan.

" baiklah, tunjukanlah jalannya". Dengan begitu, aku mengikuti Ellys yang berjalan menuju kembali ke Kerajaan Alcaith.