webnovel

Runaway Ex-Wife

作者: Anee_ta
都市
連載中 · 12.8K ビュー
  • 27 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

Mahreen Fathiya Perempuan yatim piatu yang dibesarkan di keluarga pamannya yang tinggal di Italia. Karena perusahaan pamannya akan bangkrut dan banyak hutang menumpuk, Mahreen dinikahkan dengan seorang kepala mafia terkenal di Italia yang telah membantu melunasi hutang keluarga pamannya. Mateo Ambrossini Seorang kepala mafia yang hidupnya selalu bergelimang dengan dunia gelap. Memilih seorang perempuan berhijab untuk dijadikan alat tukar pembayaran hutang seorang pengusaha yang hampir bangkrut, dibandingkan menikahi anak kandung pengusaha itu yang lebih glamour dan seksi. Mahreen pun kembali ke Indonesia menjalani kehidupan barunya dengan status sebagai seorang janda tanpa anak. Tanpa anak? Benarkah? Mohon dukungan teman-teman semua untuk novel pertama saya jenis non eksklusif ini yaa ... #happyReading

Chapter 11. Kembali ke Indonesia

Seorang perempuan mengenakan jilbab pashmina warna salem senada dengan kemeja dan roknya, menghirup segarnya udara negara tempat dimana dia dilahirkan namun sudah ditinggalkannya selama dua puluh tahun. Mahreen Fathiya, seorang perempuan muda yang baru saja bercerai dengan suaminya seorang pria berkewarganegaraan asli Italia.

Mahreen tidak punya keluarga ataupun teman di Indonesia. Waktu dia berusia lima tahun, kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan mobil dan Mahreen saat itu kebetulan berada dirumah bersama pengasuhnya sehingga selamat dari kecelakaan mobil tersebut. Semua asset kekayaan mendiang ayahnya diambil alih oleh pamannya yang merupakan adik dari sang ayah. Sejak usia lima tahun itu pula, Mahreen dibawa ke Italia dan hidup disana sampai usianya menginjak dua puluh lima tahun.

Perempuan cantik itu masih duduk di kursi setelah koper berhasil diambilnya dari mesin berjalan. Mahreen tidak tahu harus kemana. Dia tidak punya rumah dan teman untuk dijadikan teman berbicara. Beruntung, Mahreen masih bisa berbahasa Indonesia karena sehari-hari disana, Mahreen selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan pamannya, disamping bahasa Italia.

“Assalammualaikum, kamu Mahreen?” Seorang lelaki muda yang usianya mungkin sebaya dengan Mahreen, mengenakan kemeja lengan pendek warna biru navy dan celana jeans warna hitam, menghampirinya.

“Wa’alaikumussalam, anda siapa?” Mahreen mengerutkan alisnya. Dia yakin dia tidak punya teman atau keluarga yang akan menyambutnya. Tapi, kenapa ada seorang lelaki yang menghampirinya dan tahu namanya? Gumamnya dalam hati.

“Perkenalkan, namaku Zikri Athalla. Aku sepupu jauhmu. Lebih tepatnya lagi aku adalah anak dari saudara nenekmu dari pihak ibu. Pokoknya nenek kita adik kakak lah. Nenek kamu itu adiknya nenek aku.” Jawab Zikri dengan wajah yang tampak bingung menjelaskan. Lelaki yang cukup rapih dan tampan. Namun sayang, Mahreen sudah tertutup hatinya untuk lelaki manapun. Bahkan semua actor Turki yang biasa ditontonnya itu, kini tidak membuatnya tertarik lagi.

“Oh, begitu.” Mahreen hanya bisa menganga mengiyakan karena dia juga tidak tahu apakah semua ucapan lelaki ini benar atau tidak.

“Aku diminta paman Naval untuk menjemputmu.” Mendengar nama pamannya disebut, Mahreen mendongakkan kepalanya lagi.

“Benarkah? Apa buktinya kalau beliau memintamu untuk menjemputku?” Mahreen tidak ingin percaya begitu saja dengan ucapan pria asing yang baru ditemuinya.

Lelaki itu menghela napasnya dan mengambil sesuatu dari balik saku kemejanya. Ternyata dia mengeluarkan ponsel dan memberikannya kepada Mahreen untuk dibaca. Mahreen mengernyitkan alis dan mengambil ponsel itu lalu melihat apa yang tampak di layarnya.

Sebuah pesan berupa email dari pamannya, Naval Ghazali kepada Zikri Athala yang menyatakan untuk menjemput Mahreen Fathiya pada jam sekian dan nomer penerbangan sekian yang diperkirakan akan datang pada jam tersebut. Mahreen sedikit bisa bernafas lega kalau memang pamannya yang meminta lelaki ini untuk menjemputnya.

“Paman Naval yang memintamu ya? Lalu, kamu akan membawaku kemana?” Mahreen berkata sambil menyerahkan kembali ponsel milik lelaki itu yang bernama Zikri.

“Kita tinggal bersama orangtuaku. Mereka sudah menunggu kedatanganmu sejak kemarin. Rumahku dari sini sekitar 1 jam perjalanan. Apa kita bisa berangkat sekarang?” Zikri melemparkan senyum manisnya berharap perempuan dengan ekspresi datar ini mau menerima bantuannya agar segera meninggalkan bandara.

Mahreen masih ragu-ragu. Dia takut kalau lelaki ini berniat jahat. Karena Mahreen tidak punya siapa-siapa di negara ini yang bisa dipercaya. Namun Mahreen tidak punya pilihan lain. Sambil menghela napasnya, perempuan berjilbab itu pun mengucapkan Bismillah dan mengangguk setuju untuk segera sampai dirumah yang akan ditujunya pertama kali datang ke Indonesia.

Zikri sangat senang dan dia pun segera menarik kopernya namun lelaki yang ternyata tingginya hampir menyamai mantan suaminya itu, menawarkan bantuan untuk menarik kopernya. Marheen pun mengiyakan dan dia berjalan dibelakang Zikri mengikuti kemana langkah lelaki itu membawanya pergi.

“Mobilku disana. Ayo, lebih cepat sampai rumah, lebih cepat kamu beristirahat setelah penerbangan yang sangat lama.” Ujar Zikri. Marheen mengangguk sambil tersenyum tipis. Zikri langsung menyukai Marheen sejak pertama bertemu karena pembawaanya yang santun dan wajahnya yang cantik dan lembut. Namun, tidak ada yang mengira dibalik wajah dan penampilannya yang lembut, perempuan ini pernah menikah dan mengalami hidup yang mengenaskan.

Mahreen duduk di sebelah kursi pengemudi sementara Zikri menyetir sendiri mobilnya. Mobil Jeep itu pun melaju meninggalkan bandara menuju sebuah perumahan cukup elit di kawasan ibukota. Selama perjalanan, Mahreen tidak pernah membuka percakapan ataupun bertanya ini itu. Hanya jika Zikri bertanya maka Mahreen akan menjawab. Selebihnya, suasana kembali hening dan sunyi. Bahkan suara music yang biasa disetel Zikri didalam mobill, kini tidak terdengar karena lelaki itu bahkan lupa untuk menyetel musik.

Dan, kini mobil mereka pun sampai di depan sebuah pagar tinggi menjulang yang terbuat dari besi kokoh. Seorang petugas keamanan berlari kecil menuju pintu gerbang untuk membukanya. Mobil Zikri pun masuk dan berhenti di sebuah pintu depan rumah bagian utama. Mahreen tidak mengharapkan ada yang menyambutnya tapi kenyataanya, seorang pria dan wanita paruh baya dan seorang perempuan muda berdiri di depan pintu rumah.

“Mereka adalah kedua orangtuaku. Yang perempuan itu adikku. Aku anak pertama dan cuma punya satu adik.” Ujar Zikri kepada Marheen yang kebingungan, sebelum keluar membuka pintu mobil.

“Ohh.” Begitu jawaban singkat ala Marheen yang sudah melekat diingatan lelaki ini.

“Assalammualaikum,” Perempuan dengan pashmina warna salem itu mengucapkan salam terlebih dahulu.

“Wa’alaikumussalam. Marheen? Kamu semakin cantik saja, sayang. Ayo masuk-masuk. Biar pelayan yang membawakan kopermu.” Ujar seorang wanita yang dipastikan itu adalah ibu dari Zikri dan perempuan muda yang menyambutnya ramah.

Marheen pun masuk kedalam rumah dengan dikawal tiga orang pemilik rumah dan Zikri yang berada di belakang mereka.

“Marheen, selamat datang kembali di Indonesia. Kami adalah saudara jauh kamu. Mungkin Zikri sudah cerita kalau nenek kamu dan nenek Zikri adalah saudara kandung. Aku adalah sepupu ibumu. Panggil saja aku tante Maira, dan ini om Hasan, dan yang centil ini adalah Nayra. Dia adalah adik bungsu Zikri.”Ujar Maira, ibu dari Zikri dan Nayra. Om Hasan dan Nayra tersenyum ramah dan mengangguk pelan.

“Kak Marheen cantik sekali. Namaku Nayra. Mulai sekarang aku akan menemani kakak kemanapun kakak mau pergi.” Ujar Nayra dengan suara cerianya. Marheen tersenyum. Hatinya sangat senang mendapatkan keluarga baru yang begitu baik dan menyukainya.

“Nayra, kamu tunjukkan ke kak Marheen kamarnya. Biarkan kak Marheen beristirahat dulu. Pasti kamu capek sekali setelah penerbangan jauh. Kamu mandi lalu istirahat. Nanti, waktunya makan akan kami panggil keluar. Atau, kamu mau makan sekarang?” Ucap Maira, ibu dari Zikri dan Nayra.

“Aku mandi dan istirahat dulu, tante. Kalau boleh. Aku sudah makan di dalam pesawat dan masih kenyang.” Jawab Marheen dengan ramah.

あなたも好きかも

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 都市
4.9
1020 Chs

Tuan CEO, Istri Anda adalah BOSS Tersembunyi!

Lima tahun lalu, Qiao Nian dikhianati oleh kakaknya, Qiao Xin. Setelah menghabiskan satu malam dengan seorang pria asing, Qiao Nian hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak tersebut, dan akhirnya melahirkan seorang bayi yang lahir mati. Di bawah tipu daya ibu dan kakaknya, Qiao Nian kehilangan sahamnya di Grup Qiao dan dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adiknya, Qiao Xin, akan menikah dengan Putra Muda Kedua dari Keluarga Gu. Dia dikabarkan sangat buruk rupa. Pada hari ia lahir, dokter meramalkan bahwa ia tidak akan hidup lewat usia dua puluh tahun. Ibunya tidak tega melihat Qiao Xin menikah dengan orang seperti itu dan teringat pada Qiao Nian yang masih terkunci di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Qiao Nian dikeluarkan dari rumah sakit untuk menggantikan Qiao Xin dalam pernikahannya dengan Keluarga Gu. Ibunya berkata, "Baguslah jika Qiao Nian, yang tidak berguna ini, bisa menggantikan Xin'er untuk menjadi janda hidup di Keluarga Gu. Jika Xin'er yang menikah ke keluarga itu, aku akan patah hati." Qiao Xin berkata, "Ibu, jangan berkata begitu tentang Kakak. Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya khawatir kalau Kakak tidak akan setuju." Ayahnya berkata, "Xin'er, kamu terlalu baik hati. Sudah lupa kah bagaimana Qiao Nian menfitnahmu lima tahun yang lalu? Dia tidak tahu mengendalikan diri. Dia hamil sebelum menikah dan bahkan melahirkan anak yang masih mati. Sudah cukup baik kita membiarkannya menikah dengan seseorang dari Keluarga Gu yang terpandang! Hak apa yang dia miliki untuk memilih?" Qiao Nian mengejek. Saat itu, konspirasi terhadapnya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, membuatnya menderita. Dia akan membalas semuanya! Semua orang berpikir bahwa tindakannya berasal dari kombinasi mentalitas orang kalah dan penyakit jiwa, namun sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi union yang kuat seimpak Mars menabrak Bumi! Dengan mengambil keuntungan dari keterampilannya yang brilian di bidang kedokteran, Qiao Nian membuat berbagai orang sampah dan penjahat menelan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, berbagai identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing terungkap. Ternyata dia kaya raya sampai bisa menyaingi sebuah negara! Kemudian, Tuan Muda Kedua Gu meletakkan sepasang klon mini Qiao Nian di depannya. Dihadapkan dengan dua anak yang menyerupai dirinya dan Gu Zhou, Qiao Nian berkedip dengan terkejut. "Kapan aku melahirkan anak-anakmu?"

JQK · 都市
レビュー数が足りません
484 Chs

応援