Kim Taehyung, pulang dari kencannya bersama Kim Sohyun. Ah, ralat. Bukan kencan melainkan acara membabunya kepada gadis itu, Taehyung langsung mencak-mencak di grup chat kakaotalk bangtan--memberitahu seberapa kesal dirinya sebelum mengatakan tujuan utamanya, yaitu mengenai tantangan duel dengan tim sekolah tetangga.
Jimin
Sabar tae!
Dia memang gadis yg seperti itu
Jungkook
Hyung, fighting!
Suga
Yang terpenting...
Kau pulang dengan selamat kan?
Namjoon
Aku bangga atas sikap gantlemu, tae
Jadi jangan menyesal
Hoseok
Jangan terlalu membencinya,
Nanti kau jatuh cinta loh
Seokjin
Tapi dia cantik kan?
Pasti seru, jalan dengan cewek cantik sepertinya
Taehyung mendesah kesal begitu mendapati respon mereka yang tak sesuai dengan yang ia harapkan. Tentu saja, dia baru saja berkeluh kesah. Butuh hiburan yang bersifat realistis, daripada kata-kata semangat yang justru terdengar seperti ledekan.
Dan lihatlah! Sekarang mereka malah saling mengejek dan melempar candaan sementara dirinya dirundung kesal.
Jimin
Tet! Kau dimana?
Kenapa kau malah menghilang?
Kau tahu kan kami hanya bercanda
Ayolah! Jangan ngambek seperti seorang perawan
Taehyung mengumpat. Pesan dari Jimin sontak membuat semua anggota tim tertawa, terkecuali dirinya. Coba mereka tahu tentang duel yang serta merta diajukan gadis itu pada tim baseball cube, apakah mereka akan setenang ini?
Taehyung
Kalian boleh tertawa setelah aku memberitahu bagian akhir dari perjalanan kami hari ini
Kami bertemu Yook Sungjae
Jimin
Yook Sungjae?
Si pria berambut klimis dari tim sebelah itu?
Taehyung
Diam dulu, Jim!
Biar ku selesaikan omonganku
Terserah nanti akan kalian tanggapi apa
Jimin
Ok!
Taehyung berdecak sebelum akhirnya kembali menulis pesan.
Taehyung
Ya, kami bertemu sungjae
Pitcher tim dari cube
Singkatnya dia mantan pacar gadis psycho itu
Dan yah kami sedikit terlibat drama konyol tadi
Tahu yang lebih konyol?
Gadis psycho itu menantang duel kepada tim cube
Dan Sungjae sebagai wakil cube, menerimanya
Bukankah ini gila?
Taehyung mengakhiri sesi curhatnya. Kini saatnya untuk para anggota memberi tanggapan atau sekedar komentar.
Suga
Oh, wow!
Besar juga nyalinya
Seokjin
Hmm aku jadi penasaran
Seberapa hebat gadis itu
Namjoon
Aku tidak bisa berkata-kata
Hoseok
Ck! Kau kenapa sih Joon
Itu bisa berkata-kata
Namjoon
Maksudku atas sikap gadis itu
Jimin
Hanya itu?
Ya ampun tae, ku pikir ada apa?
Jungkook
Benar, Jim Hyung
Ku pikir Tae hyung mau kasih berita yang lebih wow lagi
Taehyung menepuk jidatnya frutasi. Mereka ini bodoh apa gimana sih?
Taehyung
Bodoh!
Bukan gadis itu yang akan melawan mereka
Tapi KITA!
TIM BANGTAN VS TIM CUBE
Si pianis psycho itu mengorbankan kita
Yang hanya punya tujuh anggota!
Catat! 7 anggota vs tim hebat seperti mereka
Apa kalian masih sanggup becanda, sekarang?
Sejenak tak ada pesan balasan setelah Taehyung meledak-ledak. Dia bahkan membanting ponselnya di atas kasur, sebelum akhirnya diambil kembali karena sayang. Ponsel baru dan keluaran baru itu. Namun dia harus kembali mengusak rambutnya frustasi kala tak ada jawaban dari mereka.
Hingga muncullah sebuah pesan dari Namjoon. Dia mengirim sebuah foto disertai caption.
Namjoon
(sent pict)
Tae benar.
Dia memang psycho
Namjoon, selaku kapten tim Bangtan--mengirim screen shot pesan dari kapten tim cube. Yang isinya pemberitahuan mengenai jadwal latih tanding yang katanya sudah mereka sepakati sebelumnya. Atau lebih tepatnya, disepakati oleh gadis psycho itu dan mereka.
Jungkook
WHAT THE FUK!
KENAPA HARUS KITA YANG MELAWAN MEREKA
Jimin
FIX!
Ingin ku jambak rambut si psycho itu
Disusul dengan makian dan umpatan dari anggota lain yang juga terkejut dengan apa yang terjadi. Latih tanding dengan kondisi dan kemampuan mereka sekarang, tentu saja justru akan tambah mempermalukan diri mereka.
Pianis Psycho
Pukul 3. Di lapangan baseball
Bawa semua anggotamu kesana!
Jimin menunjukkan pesan itu pada anggota bangtan lainnya. Mereka saat ini berkumpul di kelas Taehyung dan Jimin setelah Jimin memberi kabar pada mereka untuk berkumpul saat jam istirahat.
"Hyung, menurutmu, apa yang sedang gadis gila itu rencanakan?" Jungkook meminta pendapat pada para hyungnya.
"Entahlah. Tapi sepertinya kita harus menemuinya dulu," ucap Namjoon yang disetujui Seokjin.
"Namjoon benar. Kita temui dan lihat dulu apa maunya," susul Suga.
Maka musyawarah dadakan itu berakhir dengan keputusan untuk mengikuti perintah si gadis, ya walaupun sebelumnya ditentang mentah-mentah oleh para magnae line. Mereka ingin agar tak berurusan dengan gadis gila itu lagi. Membuat pusing kepala saja.
Sudah lebih dari sepuluh menit waktu yang dijanjikan, namun gadis yang mereka anggap psycho itu juga belum muncul. Membuat Taehyung, Jimin, dan Jungkook menggerutu secara bersamaan.
"Bukannya tadi ku bilang, si psycho itu hanya mau mempermainkan kita," seru Taehyung.
"Ck! Menyesal aku mengikuti kemauannya," dengus Jimin.
"Padahal kalau ku gunanakan waktuku untuk main game, lebih bermanfaat." Jungkook tak kalah menggerutu.
"Daripada kalian menggerutu tidak jelas begitu. Mending kita latihan saja," tegur Namjoon. Ya walau dalam hati sedikit kecewa sih kalau niat gadis itu memang hanya ingin mempermainkan mereka--sebagai bentuk balas dendam mungkin--karena para anggota mudanya telah berbuat jahil padanya.
"Hei, lihat itu!" Suara Hoseok menarik atensi semua anggota bangtan.
Dari arah pintu masuk. Terlihat tiga orang datang. Gadis psycho dengan dua orang pria di masing-masing samping kanan dan kirinya.
Ck! Coba lihat cara berjalan mereka. Angkuh sekali. Di tambah sayup-sayup angin yang menerpa wajah dan rambut mereka. Apa ini drama super hero seperti di tv-tv, dimana para super hero itu datang di waktu yang tepat ketika dibutuhkan?
"Kalian sudah datang rupanya," ucap gadis itu untuk pertama kalinya. Tanpa mengucapkan maaf atas keterlambatannya.
"Tidak perlu basa-basi. Apa yang kalian inginkan?" Sembur Taehyung dengan wajah menahan emosi.
Gadis itu--Kim Sohyun tertawa geli. Membuat semua orang yang ada di sana menatapnya keheran.
"Yak, bagaimana bisa kau memarahi pacarmu sendiri?"
Dan perkataan Sohyun itu sukses membuat semua orang melongo.
Hah, apa maksudnya?
"Pokoknya..." Sohyun kembali berujar. Menutup kesempatan bagi siapapun untuk menginterupsi pembicaraannya. "Kalian pasti sudah mendapat jadwal latih tanding dengan cube kan?"
Namjoon membalas dengan anggukan.
"Oh, ya. Perkenalakan... Dia Shin Jaeha. Dan yang ini Kwak Dongyeon." Sohyun memperkenalkan dua pria yang ada di sampingnya.
"Mereka yang akan menggenapi tim kalian. Dan aku yang akan menjadi manager sekaligus pelatih kalian untuk menghadapi cube seminggu ke depan."
"Apa???"
"Dan latihan akan dimulai dari sekarang," tegas Sohyun. Lagi-lagi membuat semua orang terkejut, tak terkecuali dua teman prianya.
"Sohyun! Apa maksudmu?" Tanya Dongyeon.
"Apa kata-kataku kurang jelas? Kalian akan menjadi anggota sementara mereka." Tunjuk Sohyun pada member bangtan. "Menggenapi tim ini untuk melakukan latih tanding melawan tim cube, minggu depan."
"Mwo? Latih tanding? Kau gila?" Hardik Kwak Dongyeon.
"Kau benar! Rencanamu terlalu gila dan tak masuk akal. Lagian kenapa juga kau menggunakan nama kami tanpa ijin untuk melawan tim kuat seperti mereka?" Namjoon sebagai kapten tim, ikut buka suara. Sejujurnya, dia juga tak mau mengikuti rencana gadis itu. Alasannya sudah jelas kan? Perbedaan kekuatan yang sangat signifikan, ya meski tim sudah digenapi sembilan orang. Tapi bisa apa mereka nanti?
"Ck! Dasar, lemah mental." Sohyun mencemooh.
"Apa katamu?" Jimin baru saja hendak maju, memukul atau menjambak rambut gadis itu seperti ucapannya kemarin. Namun Suga dan Seokjin menahannya.
"Kenapa marah begitu? Kalau kalian memang tak merasa bermental lemah, harusnya kalian senang dong dengan latihan tanding ini. Kalian jadi punya kesempatan untuk membuktikan pada orang-orang, bahwa kalian bukanlah tim payah seperti yang mereka katakan," ucap Sohyun menggebu-gebu.
"Tapi kau merasakan sendiri kan, betapa lemahnya kami," balas Namjoon.
"Makanya... Ku bilang latihan? Apa kalian ini punya kekuatan sihir untuk mengalahkan mereka? Tidak kan? Kalau kalian tak punya keajaiban, maka ciptakan keajaiban itu! Tentu saja dengan tekad dan usaha keras. Kalau hanya melawan tim seperti cube saja nyali kalian sudah melempem, bagaimana kalian bisa membuktikan pada sekolah dan semua orang bahwa kalian bukanlah pecundang?"
Dan ucapan panjang Sohyun membuat semua orang tertegun sekaligus tertohok, terutama bagi tim bangtan. Dia benar.
Sementara duo Jaeha dan Dongyeon merasa takjub. Wow! Itu tadi ucapan terpanjang yang pernah mereka dengar dari seorang Kim Sohyun selama beberapa tahun terakhir ini.
"Tapi, Hyun... Kau yakin dengan rencanamu?" Tanya Jaeha.
"Kenapa," balas Sohyun.
Jaeha hanya menggaruk belakang kepalanya. "Sudah lama kami tak bermain baseball."
"Kau meragukan kemampuan dirimu sendiri? Tenanglah, otot-ototmu pasti akan kembali teringat setelah beberapa latihan. Lagi pula, setidaknya kau tidak sepayah mereka."
"Yak! Siapa yang kau sebut payah?" Jimin tak terima.
"Eh, bukan ya?" Sohyun tersenyum miring.
"Kalau begitu buktikan! Buktikan bahwa kalian tidaklah payah!"