webnovel

THE END

Griss terdiam sebentar.. , ia kembali menatap cincin yang berada di depan nya.. dan kembali menatap kartu tunangan nya. Ia membuka kartu undangan itu dengan cepat dan membaca nya…, tunangan yang akan di adakan malam ini juga…, ia pulang hanya untuk mengatakan dia akan bertunangan dengan lelaki yang lain? Dia pulang untuk mengadakan pertunangan? Dengan cepat Griss meremas menatap wajah Irene dengan tatapan marah.

" Harus berapa kali aku memasangkan cincin itu kepada mu? dan kau terus melepaskan nya. apa aku perlu memasangkan cincin pernikahan agar kau tidak pernah melepaskan nya lagi?" Bentak Griss

" Why? sejak pertama pertunangan ini hanyalah sandiwara"

" Sandiwara? Bagi ku. … kau adalah tunangan ku. tidak pernah sekalipun dari mulut ku mengatakan kau tunangan palsu… , hanya kau yang selalu mengatakan itu" Griss langsung berdiri dari tempat duduk nya

"Apa dia lebih kaya, tampan dan pintar?" Tanya Griss sambil membentak

" Oh.. dia sangat sempurna .. luar biasa, tidak ada alasan untuk menolak nya."

" Dan kau memilih nya karena hal itu? Apa selama ini … selama kita berjuang bersama.. , menghabiskan waktu bersama… tidak adakah sedikit pun artinya untuk mu?"

" Karena dia seorang investor" Teriak Irene karena merasa frustasi

" Kau ingat Irene…, aku yang memutuskan sampai kapan pertunangan kita berlangsung"

" Aku harap kau datang" Irene kembali mengeluarkan undangan baru..dan meletakkan nya di meja.. tepat di samping undangan lama yang di koyak Griss, dan berjalan meninggalkan Griss tanpa ekspresi dan tanpa menoleh .. ia berjalan dengan sangat mantap.

" Kau berharap aku akan datang!!!!!!! Aku tidak akan datang" Teriak Griss saat Irene telah berlalu.

***************************************************************************

Para tamu mulai berkumpul di gedung mewah tersebut, Mc kondang dari kalangan artis pun telah di undang dalam acara tersebut.., lampu berkelap-kelip tergantung di sisi-sisi dinding, para waiters telah menyiapkan makanan mewah disana, para pramusaji berlalu lalang mengeluarkan minuman mahal, dan kudapan mewah.. , berwarna-warni.. para tamu menggenakan gaun terbaik mereka.. di acara royal engagement termewah.

Irene sedang bersiap-siap di ruang make up yang sudah di siap kan, begitu banyak gaun terpajang di sebuah etalase kaca, ia menatap diri nya sendiri di depan kaca…, wajah yang penuh sekali dengan berbagai macam produk kosmetik , mata nya terlihat lebih menonjol dan bulu mata nya menjadi lebih panjang dan lentik. Perona wajah di tulang pipi nya menjadi tambahan terakhir di wajah nya…, untuk pertama kali nya dari sekian lama.. ia pertama kali berdandan.., setiap orang yang melihat nya pasti akan sepakat dengan satu kata.. cantik.

Irene berdiri dari tempat duduk nya, berjalan kearah etalase gaun, seorang pelayan langsung mengeluarkan gaun bewarna baby pink, dan menggenakan nya pada Irene.., gaun itu menampakan bagian belakang Irene yang sempurna dengan body S line nya. Beberapa orang membantu Irene mengenakan nya, mengencangkan ikatan pinggang nya.. dan menarik resleting nya. Semua orang di dalam ruangan itu.. membuka mulut nya lebar, sambil mengambil gambar Irene, betapa sempurna nya wanita itu.., tidak banyak pondation yang mereka gunakan untuk menutupi kekurangan wajah nya

" Wah… anda luar biasa sekali nona.., akhir nya koleksi kami yang satu ini bisa keluar juga.., tidak semua orang cocok menggunakan nya. Aku sangat senang sekali… ini sangat sempurna untuk mu"

" Terimakasih.." Irene berjalan dengan santai.. di ikuti oleh beberapa pelayan di belakang nya, yang ikut membenarkan buntut gaun yang tidak terlalu panjang itu.

Semua tamu undangan telah hadir…., hanya tersisa satu nama yang tidak hadir dalam acara tersebut…ya dia Griss.., Beberapa pintu utama dari gedung tersebut langsung di tutup ketika semua di anggap lengkap oleh penggurus acara. semua lampu di matikan.. membuat semua para tamu undangan berbisik-bisik dan bergosip karena kegelapan.

Tup….

Terdengar suara lampu di hidupkan dari atas.. hanya satu lampu yang menyala.., lampu itu menyoroti Irene yang berjalan turun dari tangga melingkar yang penganggan nya terukir burung merak berhias emas dua puluh empat karat. Semua mata tamu menatap pada satu tempat.. , wah… semua orang hanya mengucap kata tersebut … melihat seorang wanita yang bagaikan lukisan turun dengan sangat elegan. Tidak ada celah untuk di cemoooh.. padahal sebagian dari mereka sudah siap-siap untuk mengeluarkan bahan.

Yang terdengar dalam keterpesonaan mereka adalah kamera para peliput berita.. suara tersebut tersebut terus berbunyi seiring dengan langkah kaki Irene. Hanz menatap Irene dari bawah.. ia berjalan mendekat kearah tangga.., lampu sorot kedua mengikuti Hanz yang tersenyum lebar. Lelaki itu menunggu tepat di anak tangga terakhir

" Kau terlihat sangat menakjubkan " Hans menyambut Irene dengan tangan yang terulur sambil sedikit membungkukan badan untuk member hormat pada Irene.., sebuah tradisi di sana.. untuk member hormat kepada wanita.., sebagai tanda terimakasih dan syukur karena wanita itu akan menghabiskan waktu bersama diri nya.

" Selalu.." jawab Irene santai tanpa ekspresi. Mereka berdua melangkah kesebuah altar kecil dengan seorang penghulu yang telah berdiri di sana. Semua hening.. duduk di tempat yang telah di sediakan.. untuk menuju ke acara sacral. Mereka berdua menyalakan lilin sebagai tanda penerengan satu sama lain..di saat gelap. Karena lilin merupakan cahaya satu-satu nya pada zaman terdahulu.

Brak…

Terdengar sebuah suara keras dari salah satu pintu, cahaya yang masuk dari arah pintu tersebut sangat menyilaukan dari dalam gedung yang gelap gulita yang hanya di terangi oleh satu lampu sorot dan dua lilin. Seseorang masuk ke dalam gedung tersebut, tubuh nya tinggi dan besar, rambut nya terlihat mohak..tidak ada satupun pengaman yang menahan lelaki tersebut yang arti nya ia adalah salah satu tamu yang datang terlambat. Langkah kaki lelaki itu semakin dekat dengan para tamu undangan.

Hanz menahan silauan cahaya dari arah berlawanan. Melihat siapa yang berani menganggu acara sacral mereka berdua, sementara Irene tidak ambil pusing.. ia bahkan sama sekali tidak menoleh kebelakang, atau sama sekali tidak terganggu dengan apa yang terjadi. dia sudah tidak perduli.. apakah acara ini berjalan lancar atau tidak.. bagi diri nya sama saja

" Kau sudah mengambil tunangan orang… ini melanggar hukum" Griss menarik Irene yang sedang duduk menatap altar

Irene yang kaget langsung menatap siapa yang berani-berani nya menyentuh diri nya setelah menganggu acara " Griss?"

" Tunangan mu? ya.. apa kau tidak salah.. kau sedang berada di dalam acara pertunangan ku"

" Kami belum mengkonfirmasi secara resmi jika pertunangan kami di batalkan. Semua orang di sini tahu.. kalau aku lah tunangan nya"

" Griss.. hentikan!!!" Irene melepaskan tangan Griss " berhenti mempermalukan diri mu"

"Aku yang memutuskan kapan kita akan berakhir..dan sekarang aku masih belum berkeinginan melakukan nya" Griss menarik tangan Irene dan berjalan menjauhi altar, di ikuti oleh Hans yang menarik tangan Irene.

" Griss.. aku peringatkan diri mu sekarang.. untuk melepaskan ku"

" Jika aku tidak bisa membujuk mu .. maka aku akan membujuk ayah mu" Griss berjalan kehadapan papa Irene yang duduk di barisan terdepan.. maksud nya berdiri di barisan depan, karena semua tamu undangan tidak ada satupun yang duduk karena menonton pertingkaian mereka.

" Om… nama ku Griss.." Griss berdiri dengan tegap, berhadapan dengan papa Irene. Tidak ada keraguan dan ketakutan dalam diri nya, ia sudah memutuskan tekad nya. Ia merenung sangat lama di dalam kamar nya, duduk di pojokan sambil perlahan menjatuhkan beberapa air mata … frustasi.., ia mengingat kejadian terdahulu.., sama seperti ini.. rasa nya lebih sakit daripada sebelum nya.., ia yang hanya membiarkan Lily pergi setelah menolak nya… tanpa berbuat apapun.. karena ketakutan yang sangat besar akan tolakan kedua.., ia terlalu pengecut saat itu…, dan… apa aku akan mengulangi kesalahan ku kembali?

Griss berdiri dari pojokan itu…, ia membersihkan diri nya di kamar mandi.., mencukur sebagian rambut nya agar terlihat rapi, ia menatap cermin besar di depan nya, menatap wajah nya ke kiri dan kekanan dan tersenyum kecil.. puas akan hasil nya.., ia memilih pakaian terbaik nya.. dan mengancingkan nya dengan rapi.. , dan di sini lah ia berdiri sekarang.

" Aku sudah tahu itu " Jawab papa Irene…,cukup konyol jika papa tidak mengetahui nama nya.., karena ia tunangan Irene.., entah dia terlalu gugup atau dia sedikit kehilangan akal

" Kalau begitu .. ada hal yang belum om ketahui.., selama kepergian om..kami semua telah bekerja sangat keras.., benar-benar keras.. kami kekurangan tidur, makan , tenaga dan otak kami untuk bekerja membangun perusahaan kecil kami." Semua orang mulai menyoroti Griss, bahkan semua kamera pun beralih arah ke pasangan Griss dan papa Irene.

" Aku tahu aku masih bocah bodoh…, tapi aku telah belajar.. dan akan terus belajar.. , dalam hidup ku.. untuk pertama kali nya aku belajar untuk membantu orang yang paling berharga untuk ku.., kami hampir berhasil.. kami.. walaupun kecil.. kami sudah benar-benar berusaha..tinggal sedikit lagi.., kami sudah berhasil menghasilkan 0. 005% dari huntang om. Beri kami sedikit waktu …, bukan…beri kami 10 tahun.., mungkin 15 tahun dari sekarang…, aku mungkin sekarang tidak memiliki apapun.. aku tidak memiliki uang , harta, asset atas nama ku sekarang.. tapi 15 tahun yang akan datang.. aku akan melunasi semua hutang om.., aku akan bekerja lebih keras..dan pada saat itu aku akan menjadi orang terkaya nomor satu dan menjadi orang yang sangat pantas untuk menjadi suami Irene…, dan selama masa itu.. Irene akan hidup nyaman..baik pakaian, makanan ataupun semua kebutuhan dengan uang papa ku.., dia akan membelikan semua nya.."

"Bukan kah itu terdengar seperti aku akan meminang istri kedua? Ada apa dengan perkataan bocah ini"guman Papa Griss terkaget ketika mendengar perkataan Griss.., tanpa persetujuan nya.. dengan seenak nya ia mengatakan jika diri nya akan menanggung biaya hidup Irene seolah diri nya lah yang akan menikah, bukan anak nya.

" Karena itu… sampai pada masa itu.." Griss berlutut dengan sebelah lutut nya yang menyentuh lantai , layak nya ksatria " Izinkan Irene berada disamping ku, menemani , dan mengajari ku.."

" Griss ah…, bukan aku yang pantas memutuskan semua ini.., tapi Irene lah.. yang memutuskan nya"

Griss menatap kearah Irene di antara riuh pikuk.., di antara remang-remang cahaya.. , mereka berdua saling menatap.. terlihat rahut wajah Irene yang sama sekali tidak berubah.., sedikit pun ia terlihat tidak tersentuh , tergugah, atau tergoyahkan oleh perkataan Griss, tepat di sebelah kiri nya.. Hanz masih memegang tangan Irene . Irene membuang muka terhadap Griss.. hingga terdengar suara..

" Irene.. jangan perdulikan lelaki itu.. kita harus melanjutkan acara.., untuk apa menunggu 15 tahun untuk menjadi yang terkaya, jika di depan mu sekarang adalah lelaki terkaya"

" Oh.." Irene mengikuti langkah Hanz dengan mantap. Sementara Griss masih berlutut sambil menatap kepergian Irene.. sesak.. nafas nya terasa sesak.. dan rasa sakit itu.. berdenyut di pusat kehidupan nya.., menjalar keseluruh tubuh nya, hingga ia meneteskan air mata ketika rasa sakit itu sudah tak tertahan kan lagi. Lily dan Edlert langsung berlari kearah Griss.., menutupi nya dengan jas milik Edlert.. dan tubuh mereka. Edlert membisikan kata-kata untuk membuat Griss berdiri.. tetapi lelaki itu masih di sana.. masih pada posisi yang sama

" Irene.. sekali lagi.. aku benar-benar bersyukur kau telah memilihku…, ini seperti mimpi.., aku berjanji kau tidak akan kecewa dengan pilihan mu.. dan kau akan terus menjadi wanita satu-satu nya dan terakhir" Hans memasangkan cincin mewah itu bermata batu bintang yang benar-benar langkah di jari manis Irene.

Giliran Irene yang memasangkan cincin kepada Hans.. dan pertunangan mereka akan di nyatakan sah.. oleh semua orang. Irene menyentuh tangan Hans dengan tangan kanan nya, sementara di tangan kiri nya ia memegang cincin yang akan di sematkan di tangan lelaki tersebut, tanpa sadar tangan Irene mulai basah oleh keringat.. terasa begitu dingin.., cincin itu berhenti tepat di depan jari manis Hans

" Kau tidak apa-apa Irene? Tangan mu sangat dingin" Bisik Hans

" Tidak apa-apa" Irene kembali mengerakan tangan nya yang terlihat gemetar saat cicin itu perlahan masuk ke tangan Hans.

" Apa aku telah mengatakan kalau kau hari ini benar-benar sangat cantik Irene.."

Tangan Irene berhenti tepat di pertengahan jari manis Hans " Hans.. maaf , seperti nya aku tidak pernah bisa mewujudkan impian mu…, dan seperti nya aku tidak pernah mengatakan iya kepada mu" Irene mengangkat gaun nya yang sangat berat dan berlari meninggalkan Hans

Keadaan semakin kacau, semua orang mulai berbicara kepada siapapun yang berada di samping mereka, bagaimana bisa acara royal seperti ini bisa menjadi sangat kacau dan penuh dengan drama membingungkan, sementara para wartawan dan pemburu berita.. ikut bingung harus meliput siapa? Sebagian dari mereka telah menerima bayaran untuk membuat berita ini menjadi highlight. Dan akhir nya sebagian dari mereka memilih ikut berlari kearah Irene

" Ya.. kau mau di sana sampai kapan?" Irene menepuk pundak Griss.

Griss sama sekali tidak bergeming.. ia sibuk dengan pikiran nya sendiri hingga tidak menyadari jika yang berbicara adalah Irene.

" Ya.." Irene berjongkok di samping Griss , menarik tangan nya dan menyisipkan cicin yang harus nya berada di tangan Hans. Entah kenapa dia menjadi bodoh…, semua akan mengatakan nya wanita bodoh… ini semua karena Griss…., ia tertular kebodohan nya. Tidak ada yang tahu apakah Griss akan benar-benar menjadi orang terkaya lima belas tahun kemudian.. siapa yang bisa memastikan masa depan? Sementara di depan nya sudah ada lelaki terkaya yang rela melakukan apapun untuk nya.. dan ia melepaskan semua nya demi hal yang tidak pasti

Lily dan Edlert hanya bisa menutup mulut nya dengan kedua tangan dan berjalan mundur, Hans masih diam disana.. tidak mengerti apa yang sedang terjadi.., ia mengepalkan tangan nya dengan sangat kuat.. tidak pernah ia dipermalukan sebesar ini sebelum nya.., ia tidak memiliki salah apapun pada Irene.. dan apa yang di lakukan wanita itu pada nya, keluarga besar Hans termasuk orang tua Hans berdiri dari tempat duduk nya..dan mulai berjalan mendekati mereka berdua

" Aku menagih janji mu … menjadikan aku orang terkaya" Lanjut Irene

Lelaki itu merasakan benda dingin dan besar di tangan nya.. terselip sesuatu yang mengkilau bahkan di kegelapan , ia mendengar perkataan Irene sangat jelas dan sangat dekat, ia mengangkat kepala nya yang tertunduk lesu dari tadi.. menghapus air mata nya, dan ingus nya, jantung nya semakin berdetak cepat.. entah dia sedang bermimpi , delusi, imajinasi, halusinasi, fatamorgana.. dengan cepat ia membuka jas yang menutup wajah nya.. dan ia melihat wanita yang paling-paling ia nantikan

" Irene… " Griss langsung memeluk Irene..

" Memalukan.." Irene mendapati lelaki itu sedang menangis, Irene berdiri dengan cepat melepaskan pelukan Griss " Maaf pa… aku tidak bisa.."

" Kau yakin dengan pilihan mu?" Tanya papa pada Irene sekali lagi

" Iya…"

" aku tanyakan sekali lagi.., kau yakin dengan pilihan mu? "

" Maafkan aku menjadi egois dan mempermalukan diri mu sekarang…, apa yang harus ku lakukan sekarang?" semua akan hancur…, karena bermain-main dengan orang yang memiliki kekuasaan, dan dalam sekejap.. Irene merasa menyesal telah melakukan nya…

" Jangan pikirkan papa mu.. lakukan yang kau ingin kan"

" Yaaa!!!!!" Teriak papa Hans dengan penuh amarah sambil menunjuk wajah papa Irene

" Ah… sudah tidak menyenangkan lagi" Papa Irene menepuk tangan nya dan dengan seketika orang-orang datang dan melindungi papa Irene dari rombongan papa Hans

" Irene… kenapa? Kenapa? Kenapa kau melakukan hal seperti ini? apa salah ku pada mu?" Teriak Hans pada Irene

" Aku benar-benar minta maaf Hans.., aku benar-benar tidak pernah mengatakan iya pada mu… dan tidak pernah mengatakan tidak pada mu.., kau tidak punya salah apapun pada ku…, aku yang salah.. aku lah yang terlalu bodoh untuk menolak mu"

" Kembalilah… kau masih punya kesempatan sebelum semua hubungan kita menjadi sangat buruk" Hans menyodorkan tangan nya kepada Irene

Dan dengan cepat tangan itu di tahan oleh papa Irene " Cukup.. seperti nya permainan ini harus segera di akhiri. Maafkan aku Claristo… tanpa uang mu pun , perusahaan ku tidak ada masalah apapun.. aku bahkan tidak memiliki hutang apapun. The blue moon.. perusahaan yang sedang menjadi nomor satu.. adalah perusahaan ku. Aku mengalihkan semua The Dream one ke perusahaan baru tersebut.. dan membuat sandiwara seolah-olah perusahaan ku bangkrut parah…, aku hanya ingin bermain sedikit.. atas kebosanan ku…, tapi seperti nya aku bermain terlalu banyak. Salahkan diri ku karena mempunyai putri yang terlalu luar biasa…, awal nya aku hanya ingin melihat siapa yang akan terus berada di samping sisi putri ku sekalipun ia bukan orang terkaya.. tapi karena terlalu menarik.. aku jadi keterusan."

" PAAAAAA" Teriak Irene merasa di bodohi.. dengan semua ini.. , perasaan nya dan tenaga nya yang semua terkuras hanya untuk sebuah permainan bodoh yang di lakukan oleh papa nya sendiri

" Maaf Irene.., papa hanya ingin kau mendapatkan lelaki terbaik, aku hanya cemas dengan masa depan mu…, begitu banyak lelaki yang mendekati mu.. tidak tahu apakah mereka benar-benar menyukai mu.. atau hanya warisan yang akan kau dapat sebagai anak satu-satu nya.., dan samyambara ini.. pun di lakukan. maaf.. kau dan teman-teman mu bekerja dengan sangat keras."

" Semua kekacauan ini akan aku tanggung.., semua wartawan dan pemburu berita.. dan juga semua orang yang hadir di sini.. tidak ada satupun dari kalian yang berani-berani nya menyebarkan.., baik secara verbal, video, gossip, atau hanya sekedar menyebutkan kejadian di dalam ini .. yang akan selamat.., acara hari ini tetap kita lanjutkan.. sebagai pertunangan Irene dan Griss.. kalian boleh menyebarkan yang ini" Senyum papa Irene.. yang penuh dengan ancaman. Mereka wartawan telah di beri bayaran.., dan sebagian di ruangan ini memiliki kerja sama di antara papa Griss, papa Hans , dan juga papa Irene.. yang tidak ingin perusahaan mereka ikut terdampak jika menjelek-jelek kan salah satu anak dari ketiga perusahaan besar tersebut, undangan yang benar-benar telah seleksi sesuai dengan kerja sama yang telah di lakukan bersama mereka

" Ya… pa.. aku tidak bisa percaya.. papa membuat diri ku menjadi permainan papa" Bentak Irene kesal bukan main

" Bersiaplah.. untuk lima belas tahun mendatang.., aku benar-benar akan menikahi mu" Griss tersenyum pada Irene, ia menarik tangan Irene dan mengenggam nya

" Jika kau dapat menjadi orang terkaya nomor satu di dunia" Tegas Irene

" Kenapa kau melepaskan orang tampan, kaya dan pintar itu dan memilihku?"

" Karena kau bodoh.., dan bisa ku atur.. aku tidak suka karena dia berusaha mengatur ku, aku tidak suka di atur.. aku tahu jalan ku sendiri…., memalukan kau bahkan menangis" Irene tidak berani memandang Griss karena perasaaan nya sangat-sangat malu saat ini. secara tidak langsung ia menerima Griss dan berlarian kearah nya.. , ah.. kenapa tadi aku tidak membiarkan dia saja yang berlari kearah ku.

" Irene.. apa aku pernah mengatakan hal ini sebelum nya?"

" Apa?"

" Kalau aku benar-benar menjadi anjing setia mu.. dan akan terus mengikuti mu kemanapun dengan sangat bahagia..,mengibaskan ekor ku setiap kali melihat mu.. karena aku benar-benar cinta pada mu.., tidak peduli kau mengatakan kalau kau berlari kearah ku sambil memasangkan cincin ketangan ku karena aku terlalu bodoh dan mudah di atur.. aku tetap mencintai mu… dan cincin ini tidak dapat kau lepaskan lagi… sampai aku mengantikan nya sebagain cincin pernikahan"

Jantung Irene berdetak dengan sangat cepat. Ia menahan nafas nya.. wajah nya memerah.. dan ia tidak tahu harus mengatakan apa.. ia tidak dapat mengatakan kalau dia juga telah jatuh cinta pada lelaki di depan nya, terlalu malu, terlalu gengsi untuk dikatakan. Muka nya semakin merah dan semakin merah.

" oh.." Irene hanya mangatakan oh sambil menganggukan kepala nya

Di antara semua lelaki yang mengejar mu…, Edlert yang sangat hebat bela diri yang dapat melindungi diri mu.., lelaki yang sangat jujur.., Hans yang memiliki semua kategori lelaki idaman.., kau malah memilih lelaki seperti Griss? Seseorang yang hampir di katakan banyak sekali kekurangan.., kau memilih seseorang yang memiliki kekurangan yang tidak kau miliki sama sekali…, untuk melengkapi kekurangan mu itu. Tapi bagaimanapun Griss orang yang sangat baik, dan setia.. dia belajar dengan sangat keras…untuk mengerjar mu, aku melihat masa depan di lelaki itu. Papa Irene tersenyum ketika melihat putri nya untuk pertama kali merasa malu dan tersipu

" Bukan kah di akhir acara pertunangan.. ada satu hal yang sacral di lakukan?" Griss tersenyum lebar dan mendekati Irene.. " Kau sangat cantik.., kau selalu cantik… tapi hari kau benar-benar luar biasa tak tertandingi" Griss menyentuh bibir Irene dan mengecup nya.. disambut dengan Irene.. dengan merangkulkan tangan nya di pinggang Griss.

" Irene.. bagaiamana kalau aku tidak bisa menahan sampai 15 tahun…., aku berjanji akan bertanggung jawab.. kau terlalu menggoda " Tawa Griss

" Jika kau berani melakukan nya… aku jamin kau akan kehilangan masa depan mu" Irene menujuk kearah bawah Griss

The end

terimasih telah membaca.. jgn lupa nanti author akan memberikan sedikit cerita tambahan untuk Irene, Griss, Lily dan Edlert

🥺🤗🙏

hallo semua nya... tanpa sadar ini udah di penghujung cerita. terimakasih telah membaca karya ku ini.

namun author akan memberikan sedikit cerita tambahan tentang Irene, Griss, Lily dan Edlert.. mohon di tunggu ya.

kunyit_jahecreators' thoughts