webnovel

Special Episode

" Jadi katakana apa yang terjadi sebebar nya? Ide siapa ini?" Irene membentak dua lelaki yang jauh lebih tua di depan nya, yang hanya tertunduk sambil memainkan tangan ataupun benda yang ada di sekitar mereka berdua.

" Jangan katakan kalau paman Jx juga mengetahui hal ini?" Tunjuk Irene pada paman

" Jangan salahkan diri ku…, jelas-jelas aku memberi mu kesempatan untuk menghentikan permainan itu dengan cepat. Dan kau menolak ku saat mengajak mu melarikan diri. Salahkan dia" Menunjuk papa Irene yang menatap langit-langit

Papa bisa saja bersikeras kepada Irene.., bagaimanapun dia ayah dan Irene anak yang seharus nya menghormati nya, namun karena ini adalah kesalahan nya… tentu saja ia harus mengakui nya.

Sore hari itu.., papa Irene dan paman Jx sedang duduk di tepi kolam sambil meminum ice coffee favorite mereka masing-masing. Beberapa kali papa menghela nafas sambil menatap langit yang masih terang bewarna biru putih.

" Kenapa kau terus menghela nafas?" Tanya paman Jx

" Apa belakangan ini kau tidak merasa.., benar-benar tenang dan membosan kan?"

Kepala paman Jx langsung menegang, ia menoleh dengan perlahan kearah papa.., sangat pelan hingga terlihat bagaikan slow motion, bulu kuduk nya berdiri semua.., ia benar-benar memilki firasat buruk soal kata-kata kakak nya. Setiap kali ia mengatakan kata bosan… berarti dia akan melakukan hal gila … untuk menghilangkan kebosanan nya.

" A….." Paman Jx mulai tergagap.. ilmu beladiri yang ia pelajari sampai sekarang.. tidak akan pernah berguna untuk melawan kata-kata kakak nya. Ia menelan ludah nya pelan " hanya perasaan mu.. "

" Jx menurut mu berapa banyak pria yang menyukai putri ku?"

" Pfftttt" kopi dari mulut paman Jx yang seharus nya meredah kan rasa takut nya.. menyembur keluar.. , ia sudah dapat menebak kemana arah kebosanan ini akan berlanjut

" Lima? Enam? Kenapa aku punya seorang putri yang begitu sempurna? Hingga banyak sekali yang mendekati nya.., atau karena aku terlalu kaya…, menurut mu yang mana?"

" Kak… hentikan semua pikiran mu sekarang…., dia bukan mainan mu. kau sangat menyeramkan"

" Bagaimana kalau kita gabungkan semua nya…, kau juga pasti penasaran kan? Siapa yang di sukai mereka? Irene atau harta ku?"

" Ti.. dak.., aku sama sekali tidak penasaran soal itu. Biarkan dia sendiri yang memutuskan…, Irene tau persis apa yang dia mau"

" Ah… jangan begitu.. aku tahu kau juga pasti penasaran" Senyum papa Irene " yup sudah ku putuskan untuk memberikan pilihan terbaik untuk Irene" dan sejak saat itulah papa Irene sibuk memikirkan rencana yang membuat adrenalin nya terpacu.., karena sibuk memikirkan rencana ia sama sekali tidak merasakan kebosanan, dan hal ini pun terjadi.

Selama sandiwara kepergian mereka berdua keluar negeri.. mereka berdua terus saja mengikuti Irene , bersembunyi di tempat terbaik, dari di atas pohon, rumah terdekat, hingga seseorang yang menatap Irene menangis di atas atap…, serta papa juga lah yang memanggil polisi serta rintangan lain nya.

Seharus nya rencana nya berhenti dengan sangat cepat.., namun karena kondisi semakin memanas dan menarik, papa Irene mulai merasakan candu yang luar biasa ketika melihat anak nya menderita.., sindrom Cinderella.., mengharapkan seorang pangeran datang menyelamati anak nya yang malang.

***************************************************************************

Setelah semua hiruk pikuk keramaian di dalam gedung saat pertunangan Irene dan Griss, ketiga para ayah duduk di dalam sebuah ruangan untuk membahas apa yang terjadi. papa Hans dapat menerima semua penjelasan papa Irene , selama nama buruk keluarga dan anak nya tidak di pertaruhkan.. dan semua kerugian di tanggung oleh papa Irene., setelah papa Hans keluar dari ruangan tersebut..

" Calon besan.." Papa Irene memanggil papa Griss

" Jangan memanggil ku seperti itu…, aku merasa ngeri…., aku tidak menyangka kalau kedua anak kita benar-benar..."

Papa Irene mendekat kepada papa Griss menyodorkan sebuah buku kecil berbentuk undangan " Hmmm.., kalau aku tidak salah dengar tadi anak mu.. mengatakan selama ia belum sanggup.. semua kebutuhan Irene akan di tanggung oleh ayah nya"

Papa Griss membuka buku kecil tersebut dan mendapati jika itu adalah bill seluruh tagihan gedung serta sesaji , service yang di berikan pihak gedung tersebut. papa Griss menahan nafas ketika mata nya mulai menuju kearah total tagihan.., ia memegang dada nya dengan kuat sebelum melihat kearah terakhir tersebut, memastikan jantung nya tidak akan copot pada saat itu juga.

Dan saat dia melihat total biaya yang tertera , ia termundur-mundur beberapa kali " Ya!!! Dasar anak kurang ajar, dia ingin aku cepat mati….? Kalau begini terus bahkan tidak ada seperpun yang akan diwariskan kepada nya." Teriak nya

" Ah.. masih ada satu lagi .. cincin tersebut ku dengar dari batu bintang yang langkah, tenang saja 15 tahun kemudian anak mu menjadi yang terkaya dan membayar semua nya" Papa Irene mengeluarkan satu bill tagihan cincin mahal tersebut sambil tersenyum lembut

Papa Griss kembali membuka bill tersebut dan langsung mencengkram kerah kemeja papa Irene " Yaa!!!! Kau yang punya ide gila.. kenapa aku yang harus membayar semua perbuatan mu!!!!" sambil mengoncang-goncang tubuh papa Irene

" Aduh.. kenapa besan ku pemarah sekali" Tawa Papa Irene

Dan karena saham papa Irene berada di hotel tersebut hampir lima puluh persen, ia menggunakan deviden pertahun nya untuk membayar biaya kegilaan yang ia perbuat. Walaupun ia kehilangan banyak sekali uang.. ia merasa sangat gembira, sindrom dogeng Cinderella nya terwujud… siapa yang akan mengira dari begitu banyak lelaki .. yang di harapkan papa.., seseorang dengan tulus bersujud untuk melamar putri nya.. seperti dogeng. Pantas saja Irene di buat terpikat oleh nya..

**************************************************************************

eittt nanti masih ada kelanjutan cerita mereka berempat loh... special episode terakhir