webnovel

Serangga

Sudah beberapa hari sejak identitas ku terbongkar, misteri kedatangan papa pun sudah terbongkar.. semua gara-gara paman Jx yang memberitahu jika aku berada di dalam masalah, setelah ia tidak dapat hadir sebagai wali ku, paman Jx sedang berada di luar kota, karena ia takut masalah yang ku perbuat cukup besar.., maka ia memutuskan untuk menghubungi papa, dan di hari yang sama.. aku baru menyadari.. jika aku lagi-lagi kehilangan cincin tunangan yang di berikan Griss kepada ku, aku sama sekali tidak mengingat nya.. di mana aku meletakkan nya? Ingatan terakhir ku.. cincin itu masih berada di genggaman ku.

Violin dan Kriss sedikit menjaga jarak dengan ku karena tahu kebenaran nya, sedangkan dua lelaki itu.. tentu saja masih berkeliaran di sekitar ku.. seperti serangga.., aku seharus nya menggunakan pembasmi serangga yang ampuh untuk mereka berdua.. namun.. sekarang bukan hanya dua.. tapi..

" Irene.. apa kau sudah sarapan? Kau tahu brand ini baru saja keluar" Seorang anak perempuan berjalan ke meja Irene, berbicara seolah mereka telah berteman sangat akrab

" Irene… ayo sarapan dengan kami…, aku baru saja membeli makanan yang lagi hits ini" Gerombolan pria itu juga mengerumuni Irene.

" Sudah ku duga.. dia memang berbeda.. dari anak beasiwa lain nya… itu karena ayah nya"

" Dia terlihat keren kan…? Membela anak beasiswa lain nya.., tapi itu juga karena kekayaan nya.."

" Lihat dia sangat sombong.., cih.. kalau saja dia bukan anak terkaya.. aku pasti akan menghabisi nya"

Gosip terus beredar di sekitar diri nya, tiada henti-henti nya.., baik dia sebagai anak beasiswa ataupun karena kekayaan nya, Irene mengeletakkan kepala nya di meja , sambil menyembunyikan wajah nya di balik kedua tangan nya yang terlipat rapi.. hidup nya semakin tidak tenang.., semua mulai mendekati nya. Ku pikir ini akan berhenti jika aku mendiamkan semua pembicaraan dan ajakan mereka.., kenapa aku menjadi sangat lelah saat datang ke sekolah.. , suara sumbang para lalat itu terus berada di telinga ku.., mereka bahkan berani mendekati meja ku..

" Irene.. ayo kita belanja hari ini.." beberapa orang mendekati Irene sambil mengajak Irene yang masih dalam posisi sama, menelungkupkan kepala nya.

Irene mendongkakan kepala nya ketika seseorang itu berbicara kepada nya, dan melihat kerumunan lalat sudah berkumpul… "AH... BERIISIIIIIKKKKKKKKKKKKK" Teriak Irene sambil menghentakkan meja nya dengan kuat, ia berdiri menaiki kursi nya dan mengeluarkan spray parfum dan menyemproti mereka semua dengan cairan tersebut " Ya…. Kenapa kalian mengerumuni ku.. kalian pikir aku kotoran..., karena kekayaan ku kalian baru mendekati ku… selama ini kalian menganggap diri ku kuman.. dasar penjilat" Irene masih sibuk menyemproti mereka layak nya itu adalah baygon. Para wanita berteriak dan berhamburan ketika cairan itu mengenai mereka , dan para lelaki langsung bubar jalan.., hingga tidak ada lagi yang berada di dekat diri nya.

Hingga tersisa satu orang yang masih berdiri dengan tenang di sana, dengan wajah basah karena semprotan Irene. Irene berbalik dan melihat lelaki tersebut..

" Apa kau sudah selesai membasmi serangga?" Lelaki itu menanyakan kepada Irene

" Tersisa satu serangga lagi.." Irene berjongkok di atas kursi , menyamakan tinggi dengan lelaki tersebut dan menyemproti wajah lelaki tersebut dengan spray , hingga wajah nya semakin basah…

Lelaki itu memejamkan mata nya saat spray itu mengenai wajah nya.., air tersebut berjatuhan dari wajah lelaki tersebut.. perlahan lelaki tersebut membuka mata nya dan menatap Irene yang tepat di depan wajah nya. Sinar lampu di kelas itu memberikan pantulan sempurna di wajah lelaki tersebut.. membuat nya terlihat bagaikan bintang iklan minuman, lelaki tersebut mengibaskan rambut nya yang basah.. atau mungkin iklan sampoo, percikan tersebut mengenai mata Irene.

Irene memejamkan mata nya saat setetes air tersebut menyerang mata nya, ia mengucek nya dan kembali membuka mata nya.. melihat lelaki tersebut sudah terlihat sangat bersinar.., tiba-tiba saja jantung nya berdetak cepat.., mata nya tak berkedip memandang wajah tersebut.., ia kembali mengosok mata nya.. tidak percaya.., apa ini? kenapa Griss terlihat begitu menarik… air apa yang masuk kemata ku? Irene segera mengecek botol spray yang ia guanakan dan melihat komposisi dengan serius.., tapi tidak menemukan sesuatu yang ganjal dari komposisi tersebut, ini hanya spray biasa?

" Jadi basah semua…." Griss menarik tangan Irene dan meletakkan tangan nya di wajah nya, mengerakan tangan nya di wajah nya, demi menghapus air di wajah nya " kau harus bertanggung jawab… bisa-bisa ketampanan ku luntur…" Griss mendekatkan wajah nya ke bahu Irene , menempelkan wajah nya di sana dan menggosok-gosok berkali-kali untuk mengeringkan wajah nya di baju Irene

" Ya…. Berani sekali kau…" Irene menjolak tubuh Griss dan menyirami nya kembali dengan spray tersebut

" Wajah ku baru saja kering.. dan …." Belum selesai Griss berbicara.. Irene kembali menyemproti nya.

"Serangga satu ini belum di basmi.."

" Bagaimana bisa kau menyebut.." Setiap kali Griss berbicara Irene menyemproti lagi wajah Griss

" Kenapa serangga ini masih di sini" Irene menyeprot wajah Griss sambil tertawa kecil, sangat menyenang kan melihat nya kewalahan seperti ini.. atau kau berharap sensasi itu kembali lagi.. saat ia mengibaskan rambut nya? Tidak.. tidak… apa yang ku pikirkan

"Aku ini…" Kembali Irene menyemprot Griss

" seperti nya dosis nya kurang kuat…" Irene mengeleng pelan.. seolah diri nya kecewa..

" Irene….." Irene kembali menyemprot wajah Griss, sambil memanggil namanya, Griss menarik tangan Irene dan menurunkan botol spray tersebut. Ia mengusap wajah nya yang penuh air..yang menutupi pandangan nya " Jangan salah kan aku…" Griss memengangi kedua tangan Irene dengan kuat..,

" Apa… apa yang ingin kau lakukan.." Irene tidak bisa melawan karena posisi tubuhnya yang sedang berjongkok di kursi tidak dapat menendang nya

" Tanggung jawab.." Griss mendekatkan wajah nya kepada Irene.. semakin dekat

Irene menahan nafas nya, sementara tangan nya terus berusaha meloloskan diri dari genggaman lelaki tersebut, kepala nya semakin dekat.. dan semakin dekat.. Irene memejamkan mata nya dengan sangat erat.

Griss melihat reaksi Irene dan tersenyum kecil. Ia meletakkan kepala nya di bahu Irene dan kembali menggosok nya dengan pelan sampai wajah nya kering " Irene.. apa yang kau pikirkan?" Griss tertawa kecil di bahu Irene

Tawa tersebut terdengar jelas oleh Irene, ia segera membuka mata nya selebar mungkin dan menatap Griss yang menyandarkan kepala nya.. apa yang ku pikirkan? Ah… ini memalukan.. dan seketika rasa kesal nya kembali timbul

" Yang ku pikirkan.. jijik sekali … , kotoran di wajah mu akan menempel semua di baju ku"

" Benarkah…? Atau kau memikirkan yang lain.." Griss menaikan kepalanya dan menatap Irene " lebih sensual…?" Goda Griss

" Jangan harap…, bahkan dalam mimpi mu pun tidak di perbolehkan. Lepaskan tangan ku sekarang.. kaki ku sudah kesemutan"

" Ah.. kau selalu merusak suasana.." Griss melepaskan tangan Irene dengan kecewa

********************************************************************

" Anak-anak kita kedatangan siswa dari luar negeri kembali.., ia akan bergambung dengan kita.., silahkan masuk dan perkenalkan diri mu"

" Hallo semua.., nama ku Lilyac Bardason.. mohon bantuan kalian semua" wanita itu sangat lembut , rambut panjang bergelombang nya terurai panjang, menambah sosok feminim.., ia mengibaskan poni nya dengan tangan saat memperkenalkan diri, senyum nya lembut merekah diwajah nya. Semua orang di kelas itu.. kecuali Irene langsung menatap Griss

Deg…

Jantung Griss berdetak sangat kencang, duk duk duk duk duk duk.. ketika mendengar nama tersebut.. ia langsung mendongkakan wajah nya untuk memastikan bahwa itu.. memang dia

" Lily…" Gumam Griss , dan tanpa sadar tubuh nya langsung berdiri.

Irene menatap semua orang bertingkah aneh.., semua menoleh ke belakang? Ia ikut menolehkan kepala mengikuti semua arah mata yang tertujuh pada seseorang, dan menyadari jika pandangan semua orang itu tertujuh kepada Griss.., Irene menatap Griss yang terdiam pucat sambil menatap gadis di depan.., Lily…, Mata Irene kembali menatap Lily yang tersenyum menatap Griss…, Irene kembali menatap mereka berdua bergantian… ada apa di antara mereka berdua?

hayoooo..... siapa kah itu? biar semakin menarik... ayo baca untuk kelanjutan nya..><

kunyit_jahecreators' thoughts