webnovel

Keputusan

" Irene ah.., apa kabar mu?"

" Owh.. pa.. , di mana diri mu sekarang? Aku sudah mendapat semua laporan penagihan hutang "

" Jangan di pikirkan…, papa sudah menemukan investor yang akan membayar setengah nya"

Irene langsung berhenti berjalan, ia masih memegang ponsel nya sambil mencerna perkataan papa. Siapa yang mau mengivestasikan seluruh uang nya untuk perusahaan yang sudah bangkrut. Apa ini penipuan? Tapi papa tidak mungkin di tipu…, atau karena pikiran nya kacau saat ini.. jadi..

" Pa.. apa maksud mu? apa papa benar-benar sudah melihat semua nya?"

"Kembali lah ke sini…, papa akan menjelaskan semua nya pada mu…, semua tergantung pada mu.., papa sudah membelikan tiket …"

Telp di matikan begitu saja, dan email mulai masuk ke ponsel Irene berisikan tiket penerbangan. Dan tanggal di dalam tiket itu bukan main-main…, itu tanggal sekarang dan keberangkatan malam pukul 8 malam, penerbangan terakhir. Rasa hati nya semakin kacau mendengar telpon dari papa.. tidak ada rasa bahagia ketika mendengar kata investor gila tersebut…, rasa cemas menyeliputi diri nya.. apa yang sedang terjadi dengan papa di sana?

Setelah 10 jam penerbangan.., ia menampakan kaki nya di bandara internasional.., setelah sekian lama ia tidak menginjak kan kaki nya di Negara ini.., tempat nya besar dan tumbuh…, dia harus terpaksa kembali ke sini.. seperti nya aku tidak pernah bisa lepas dari Negara ini.

" Irene…, di sini" Papa melambaikan tangan nya

Irene segera berlarian kearah papa yang terlihat lebih kurus.. ia meninggalkan barang-barang nya dan berlari kencang kearah papa, layak nya anak kecil yang berlarian saat menemukan mainan yang ia sukai dan memeluk nya dengan sangat erat.. aku merindukan aroma ini.., kehangatan ini…, papa menepuk-nepuk pelan pundak Irene

" Kau sudah bekerja keras Irene.., tidak apa-apa.. tidak ada yang perlu kau khawatirkan sekarang…semua akan baik-baik saja.."

Irene langsung melepaskan pelukan nya dengan cepat.. kata yang pertama yang ia katakan setelah sekian lama tidak bertemu " Siapa investor itu..? apa dia gila?"

"Kau mengenal nya dengan sangat baik…, dia orang yang sangat kaya di bandingkan kita.., dia akan mengivestasikan nya dengan satu syarat.." Papa menghela nafas panjang..

Irene ikut mengerutkan alis.., firasat nya sudah mulai tidak enak ketika mendapati gerak-gerik papa " katakan…"

" Dengan syarat kau menjadi tunangan nya…"

" Setua apa dia?" Irene mengerjap-ngerjapkan mata.., ia baru berpikir.. kenapa semua permasalahan berkaitan dengan kata pertunangan? Seberapa banyak yang ingin bertunangan dengan diri nya? Irene menatap kaca yang ada di sepanjang dinding airport.., ia memengangi muka nya dan menepuk-nepuk pelan.., ia menatap dirinya yang berdiri di kaca.., seberapa menarik diri nya? Apakah ini kutukan atau berkah?

" Ini semua pilihan mu…, papa tidak akan memaksa mu…, jangan salah paham dengan ini.. papa tidak bermaksud untuk menjual mu untuk mendapatkan kembali perusahaan itu. Diri mu lebih penting dari semua nya.. , kau sudah dewasa.. papa yakin kau bisa memilih dengan bijak…, semua tergantung pada mu.. semua yang berada di dalam sana semua tergantung pada mu"

Deg…

Jantung nya berdetak menyakitkan ketika ia mendengarkan penekanan di belakang semua perkataan papa.., semua yang berada di dalam sana bergantung pada nya.., memang benar papa tidak memaksakan kehendak nya.. namun ia menyelipkan sebuah isyarat untuk Irene memilih kata 'ya'. Apa Irene bisa dengan egois nya memilih kata tidak.. dan menghancurkan semua nya hanya karena seorang diri nya yang tidak menyukai semua ini?

" Kita akan bertemu dengan investor saat ini juga.. mereka sudah memesan tempat di dekat sini.. dan papa sudah menyiapkan pakaian mu. sebaik nya kau mengganti pakaian mu"

" Oh" Irene hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun.

" Irene…" teriak seseorang dari balik mobil .. sambil membuka lebar kedua tangan nya.

" Owh.. paman" Irene kehilangan semangat nya untuk bertemu dengan paman Jx

Paman berlarian kearah Irene sambil memeluk nya riang, menggoyangkan tubuh nya bersama Irene ke kiri dan kekanan, namun tidak ada reaksi sama sekali dari Irene

" Kau tidak senang bertemu dengan ku?"

" Aku baru saja mendarat setelah 10 jam"

" Ah…, jetlag? Dan perbedaan antara jam di sini dan di sana lumayan menyakitkan.. tapi kau masih harus bertemu dengan nya. Ayo kita cepat selesaikan.." Lanjut paman Jx

Mobil itu melaju cepat menuju sebuah gedung, tinggi dan megah.., dengan mendengar nama nya saja sudah membuat hati mu bergetar.., siapa yang tidak tahu dengan hotel super mewah yang hanya kalangan atas saja yang bisa memasuki nya dengan undangan khusus.., tamu-tamu yang mengginap pun bukan dari orang sembarangan.. minimal ia memiliki black card.. atau bisa jadi ia harus membawa satu koper penuh isi uang untuk membaya satu kamar untuk semalam.

Irene keluar dari mobil dengan dress yang mirip dengan pakaian daehyun di lagu more-more, dengan warna yang lebih biru , di impit oleh paman Jx di samping nya, ia memasuki ruangan tersebut dengan elegan.., pintu ruangan pertemuan terbuka lebar oleh para pramusaji.., keramaian mulai terdengar di mana-mana.. sebuah pesta kalangan atas berkumpul di sana.

Pramusaji yang melihat kartu undangan langsung mengantarkan mereka ke meja yang sudah di siapkan sesuai dengan yang tertera di dalam sana.., Irene dan yang lain memasuki ruangan khusus yang kedap suara.. terlepas dari tempat pesta tadi.

Mereka duduk di sana dalam sunyi hingga pintu kembali terbuka dan menampilkan seorang lelaki yang terlihat muda di banding dengan pemikiran Irene.. , lelaki tua bangka yang ingin menjadikan nya istri kesekian.. dengan menggunakan uang nya. Namun Irene sama sekali tidak tertarik untuk menoleh kearah pintu.. sama sekali tidak…, ia hanya duduk menatap dinding yang berada beberapa meter dari nya.

" Owh..kau sudah datang" Papa menyambut lelaki tersebut

" Apa kalian sudah makan.. aku telah memesan makanan yang akan di sajikan, semoga cocok dengan selera kalian"

Lelaki itu duduk tepat di depan Irene.., yang membuat Irene mau tidak mau menatap lelaki yang telah menghalangi pandangan nya itu. Ia menatap dengan dingin lelaki tersebut.

" Lama tidak berjumpa dengan mu…, kau semakin cantik"

" Ternyata kau.. Hanstren Hillirius"

" Kau tidak berubah.. tetap penuh dengan pesona dingin mu"

" Jadi selesaikan saja semua nya saat ini…."

" Ah… paman dan om.. bisakah kalian meninggalkan kami berdua.. banyak hal yang ingin ku katakan pada nya"

"tentu saja.., Ini masalah kalian berdua.."

" Aku sama sekali tidak ada hal yang ingin di bicarakan dengan mu"

" Irene.. jaga sikap mu…, aku tidak pernah mengajari mu seperti ini" Papa mengingatkan Irene

"Why? tidak ada yang salah dengan sikap ku.., hanya karena dia seorang investor..?"

" Ah.. tidak apa-apa.. , kita teman lama.. santai saja. Paman dan om bisa menikmati makanan di ruangan yang telah aku siapkan"

" Katakana apa yang kau mau Hans?"

" Kau selalu tau apa yang ku mau…, aku menginginkan diri mu.. sejak kita di bangku dasar..dan kau selalu menolak ku.. saat ini sesuai dengan keinginan ku…" Senyum lelaki itu

" Aku sudah punya tunangan"

"Lelaki itu? Apa yang kau lihat dari lelaki itu? Kenapa harus lelaki itu? Kau dan aku pasangan yang sempurna…., tidak ada kekurangan di antara kita.., aku pintar.., kaya, dan tampan."

" Seseorang pernah berkata pada ku…, jika kau mengharapkan keuntungan itu adalah bisnis…, pasangan itu saling melengkapi."

" Kalau begitu katakan pada ku…, kelebihan yang ia punya.."

" Dia….." Irene berhenti sejenak.. mengingat-ingat kelebihan apa yang Griss miliki.., setidak nya ada satu .. dia tidak ingin di permalukan.. " Dia.. tidak lebih kaya dari mu, dia tidak lebih tampan dari mu dan dia bodoh"

" Pffttttt…" Hans langsung mengeluarkan makanan nya.. dan tertawa.. " Kalau begitu tidak ada rugi nya untuk meninggalkan nya.."

" Kau jangan yakin dulu…, aku belum mengatakan apapun"

" Siapa yang menyuruh mu memilih…, kau tidak punya pilihan Irene.. sekarang kau baru mengetahui apa arti nya uang di atas segala nya kan? Kau tidak bisa memungkiri jika kau masih memiliki keberuntungan.. karena kau Irene.. anak dari pendiri The Dream One.., kalau saja kau bukan anak dari diri nya… kau mungkin sekarang sudah tergeletak di jalanan tanpa rumah.., aku hanya menyelamatkan mu.. bukan memberi mu pilihan"

Irene menahan nafas dan ia mencengkram kuat kepalan kedua tangan nya.., apa yang di katakan lelaki itu membuat nya merasa sangat kesal dan marah " kau yakin sekali? Aku bisa saja memilih tergeletak di lantai dari pada bersama dengan mu"

" Kau tidak akan memilih itu.." lelaki itu tersenyum puas " aku tahu persis diri mu…, aku akan bersikap baik dengan mu.., karena hanya diri mu yang pantas untuk ku"

" Permisi.." Irene berdiri dan berjalan ke toilet.. ia berjalan dengan sangat cepat…

Irene menenggelamkan kepala nya yang terasa sangat panas di dalam wastafel yang telah terisi penuh dengan air.. , ia berusaha menghilangkan semua kejengkelan dan rasa menyakitkan di kepala nya di dalam air tersebut.., ia ingin sekali berteriak kata tolong pada semua orang.. tapi tidak ada satu orang pun yang dapat menolong nya.., masih tergiang-giang kata papa tadi…, semua bergantung pada ku…, wajah bibi Rang menghiasi kepala nya.. seorang ibu asuh yang mengurus nya dari kecil semenjak kematian mama…, semua orang yang berada di rumah nya…, paman yang membantu nya di perusahaan milik nya.

Kenangan-kenangan itu dengan cepat bergulir di pikiran nya, sangat cepat dalam hitungan hentikan jari.., air mata nya bercampur dengan genangan air tersebut.. ketika ia mengingat teman-teman dan semua karyawan papa yang ikut membantu nya .. yang telah berjuang bersama.., Griss, Lily, Edlert, Victoria, Kriss dan semua karyawan.. wajah tersenyum mereka saat mendengar semua jerih payah mereka terbayarkan dengan investor.., rasa lelah yang terpampang di wajah mereka.. saat harus berjuang bersama.., bagaimana bisa ia menghancurkan semua harapan mereka.. sekalipun ia tidak mengingin kan pertunangan yang mengerikan ini.

Hati nya mati-matian menolak nya…, ia menolak dengan sangat keras.. memberontak dengan sangat kuat.., bagaimana bisa ia bersikap egois? Bagaimana bisa? Aku mengatakan tidak…, berapa banyak karyawan yang berkeluarga yang berharap dan bergantung pada pendapatan mereka di perusahaan papa. Rasa kecewa di wajah mereka…. ketika ia pulang dengan berita buruk kembali… karena diri nya seorang…, dan bagaimana bisa ia akan bahagia ketika melihat semua orang hancur.., baik ia menjawab tidak ataupun iya.. kedua pilihan itu membuat nya menderita.. seperti yang di katakan Hans… ia tidak memiliki pilihan.., pilihan yang harus ia buat adalah.. mematikan perasaan yang ia punya saat ini.. dan menggunakan kepala nya untuk berpikir.

Irene mengangkat kepala nya dari wastafel dan menatap kaca didepan nya.. ia terlihat begitu menyedihkan…sangat menyedihkan. Irene mengambil handuk dan pengering rambut yang memang sudah menjadi fasilitas hotel terkemuka. Setelah mengeringkan rambut nya.. Irene berjalan mantap kembali ketempat Hans

" Apa yang kau tawarkan kepada ku?" Irene membuka pintu sambil berbicara

" Owh.. semua yang kau mau…, aku akan wujudkan.., tidak ada kerugian untuk mu sama sekali"

Irene melipatkan kedua tangan nya di depan dada " Bertemu dengan mu saja sudah kerugian bagi ku.."

Lelaki itu kembali tersenyum " Tapi sekarang aku penyelamat mu..,bagaimana kalau kita berdansa… , pesta dansa akan di mulai" lelaki itu berdiri dan menyodorkan tangan nya kepada Irene, dan di sambut oleh Irene

" Aku akan menginjak kaki mu berkali-kali dengan sengaja"

" Aku akan menahan nya.., aku sudah bersabar menanti mu sekian tahun.. hanya sebuah injakan.. tidak masalah.. bagiku. Kau tidak akan melakukan nya…mempermalukan diri mu sendiri"

" Kau tidak mengenalku…, aku melakukan nya… mempermalukan diri sendiri untuk mendapat kepuasan.."

" ini seperti mimpi…, kau menjadi milik ku…di antara semua lelaki.. aku lah yang paling beruntung.. "

" Berterimakasih lah pada ku yang memberi mu kesempatan untuk bermimpi"

Dari atas paman Jx dan papa Irene berdiri memandang dua orang itu yang sedang menari mengikuti irama music. Papa Irene tersenyum lembut sambil memegang sebuah gelas anggur.

" Kau lihat Jx mereka berdua benar-benar pasangan yang sangat serasi…, siapapun yang melihat nya pasti akan setuju jika mereka seperti pasangan di dalam dunia dogeng"

Paman Jx memperhatikan Irene dengan seksama " salah…, kau salah besar.. yang ku lihat adalah hal yang mengerikan.., kau melukai nya lagi…, semakin kau melukai nya.. semakin dingin diri nya.., apa kau sudah lupa? Sejak kematian mama nya.. Irene semakin jarang tersenyum…, di perparah dengan keputusan mu membawa nya pindah ke sini…ia semakin pemurung… dan semakin gila dengan semua yang ia lakukan.., ia mencurahkan semua waktu nya untuk menjadi nomor satu…, apa kau pernah ingat siapa teman nya? Dan saat ia sudah memiliki teman… kau menghacurkan nya lagi…. Yang ku lihat.. mata nya semakin menakutkan.. semakin dingin.. dan semakin tajam.. kali ini dia telah memutuskan lagi… perjalanan hidup nya..jika terus begini.. ia juga akan kehilangan hati nya.., kau sangat menyeramkan kak…. Dan kau kak… jangan pernah mencampuri hidup ku"

" Aku hanya memberikan nya pilihan yang bagus.."

masa-masa sulit Irene..., nggak tahu apakah si Irene akan berakhir sad ending atau happy ending

kunyit_jahecreators' thoughts