webnovel

Kau seperti Kami

Seperti di sambar petir di siang hari, papa Irene hanya bisa terdiam melihat mereka berdua, sementara Irene menahan nafas nya saat Griss mengangkat genggaman mereka berdua menunjukan hubungan erat mereka berdua.

" Aku tidak tahu jika putri mu sudah tunangan Den"

" Aku bahkan baru tahu sekarang Nam.."

" Maaf baru memberitahu Om, aku berencana membawa ayah ku ke sini setelah berunding dengan Irene"

Irene hanya diam menatap Griss, bagaimana bisa lelaki ini membicarakan hal seperti ini dengan gampang nya? Tidak ada kecangungan sedikit pun dari setiap perkataan nya,dia tidak gemetar.., bahkan dia bicara dengan penuh kepercayaan diri. Apa karena tidak memiliki perasaan.. maka dapat di ucapakan dengan gampang di depan orang tua ku? Bagaimana dengan ku? Aku bahkan tidak dapat melihat raut wajah papa.. memandang nya saja aku tidak sanggup karena kejadian ini. bukan kah dia sangat menakutkan?

" Ah.. karena belum ada pengumuman resmi.., bukan kah aku masih punya kesempatan" Ed menghancurkan suasana canggung di ruangan tersebut.

" Apa maksud perkataan mu Ed? Bukankah sekarang aku sudah mengumumkan secara resmi.., benarkan.. Iren?" Griss langsung membantah pembicaraan Ed agar perkara ini cepat terselesaikan

" Hahahaha… anak muda zaman sekarang.. apa yang kalian pikirkan tentang pertunangan? Hahahah.. kalian sungguh lucu.., sungguh membuat iri melihat kalian benar-benar menikmati masa muda kalian. Ayo Den.. kita berbicang-bincang di tempat lain. Biarkan anak muda yang menyelesaikan permasalahan mereka" Ayah Ed merangkul ayah Irene

" Tapi… aku tidak akan membiarkan putri ku menikah di usia muda…" Dan ayah Irene hanya pasrah di bawa oleh Nam

" Ya..aku penasaran, apa di sekolah kalian tidak ada wanita cantik , hingga melamar keponakan ku?" Teriak seseorang dari lantai atas yang langsung terlihat di ruang tengah

" Paman…, apa maksud dari perkataan mu? aku tidak cukup cantik? Dan sejak kapan paman di situ" Tanya Irene penasaran

" Aku mendengar nya dari awal…" Paman Jx mengelengkan kepala nya " Walau dia bukan wanita yang sangat cantik.. tapi kalian akan mendapat ganjaran nya jika berani melukai nya"

" Bukankah anda Jx? Pemengang sabuk hitam" Tanya Ed

"Bagus kalau kau tahu itu.." Jx pergi begitu saja setelah memperingati para lelaki itu.

" Masalah kita belum selesai…, kau.. bagaimana bisa tahu tempat tinggal ku.., dan apa maksud mu membawa ayah mu kesini" Irene mengambil sebuah nampan minum dan meletakkan nya tepat di samping wajah Ed, yang siap-siap akan melayang ke wajah tampan nya .. jika dia berani memberikan jawaban yang tidak masuk akal

" Kau pikir karena siapa? Tentu saja karena lelaki itu…" Ed menunjuk kearah Griss… " Bagaimana bisa seorang putra satu-satu nya ,terkaya nomor lima bertunangan dengan seorang anak beasiswa biasa? Sekalipun kau tidur dengan nya…, tetap saja tidak akan menjadi tunangan nya.., karena hal itu aku menyelidiki mu.. dan mendapati jika kau… benar-benar seperti kami.."