Kenapa mereka berbohong? Kenapa mereka menjauhiku dari Fievero? Mungkin mereka tahu kalau lelaki ini tak suka denganku, makanya dipisahkan. Namun kenapa harus disembunyikan? Kalau aku tahu sejak awal, mungkin rasanya tak akan sesakit sekarang. Jadi, selama ini sia-sia saja benakku memikirkan keberadaan Fievero? Pantas saja Mama dan Papa tidak mencarinya, ternyata mereka sudah tahu sejak kepergian lelaki itu dari rumah. Lucu sekali! Ingin rasanya menertawakan kesia-siaan yang selama ini aku lakukan.
"Kenapa? Kau memikirkan betapa menyedihkannya hidupmu?" tanya Fievero. Aku meliriknya.
"Lebih baik kau pergi saja. Aku ingin fokus bekerja dan tak ingin diganggu," usirku tanpa menjawab pertanyaan darinya. Dia hanya mendesis lalu merangkulku. Aku sempat menolak, tapi dia menekan leherku dengan kasar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください