"Jangan khawatir! Aku akan selalu menemanimu. Jika kau kesulitan, aku akan membantu dan mendukung semua keputusanmu. Walau aku tahu rasanya akan berbeda ketika bersama orang tua, tetapi setidaknya kau tidak akan sendirian," balas Arata membuatku menoleh.
"Kau sibuk latihan, tidak ada waktu un-"
"Kata siapa? Aku tidak peduli sesibuk apa diriku, yang terpenting aku bisa menemanimu. Kau yang sangat sibuk saja bisa membagi waktu dengan baik, bagaimana denganku? Masa iya aku harus kalah darimu," tukasnya. Aku tersenyum ketika Arata berkata begitu. Rasanya begitu menenangkan dan aku senang.
"Terima kasih," ucapku.
"Tak perlu berterima kasih, karena itu sudah menjadi tugas seorang teman, bukan?" Ku anggukkan kepalaku menyetujui ucapannya.
Beberapa menit kemudian, seorang perawat datang dan memanggilku untuk bertemu dengan Dokter Iwata. Kami pun langsung menuju ke ruang kerja dokter itu. Aku dan Arata duduk di depan dia.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください