"Apakah kau yakin, Rei? Jika kau keluar, mereka akan sedih, termasuk Maika," tanya Arata. Aku tersenyum sembari menundukkan kepalaku.
"Wajar saja kalau mereka akan sedih, aku sudah siap menghadapinya. Namun untuk tetap berada di sana tapi merepotkan, aku tak mau lagi. Bukan berarti aku tak mau bersama kalian, justru aku sangat ingin bersama-sama sampai kita sukses dan berada di panggung yang sama, tapi Tuhan berkehendak lain, kan? Penyakit itu menyerangku, aku tak mungkin bisa normal kembali. Secara perlahan, tubuh ini sudah tidak sama seperti diriku saat dulu. Semua sudah berubah, tak ada yang bisa aku lakukan lagi selain menghadapinya. Aku juga mulai menerima keadaanku. Percuma saja terus dipikirkan, tak akan ada yang berubah. Aku hanya menyiksa diriku sendiri dengan pikiran negatif di benakku. Mungkin inilah yang terbaik untukku dan untuk Miyazaki juga, bahkan untuk semua orang," jawabku.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください