"Kau kenapa?" tanyaku.
"Mataku perih, tadi terkena debu dari tanaman hias itu. Aku mengira kalau antingku ada di sana. Tolonglah tiup mataku! Siapa tahu bisa membaik," jawab dia. Meniup matanya? Apakah hal itu bisa membantu menyembuhkan rasa perih itu? Aku pun membantu dia untuk membuka matanya. Sial! Jarak di antara kami cukup dekat dan dia menengadahkan kepala agar wajahnya menghadap ke arahku. Dirinya agak pendek dariku, makanya dia mendongakkan kepala ke atas.
Aku pun meniup pelan matanya yang terasa perih. Dia berusaha untuk mengedipkannya beberapa kali hingga rasa perih itu menghilang.
"Rei!" Aku menoleh ketika suara Miyazaki memanggilku. Ternyata benar, Miyazaki berdiri tak jauh dari kami.
"Kau sedang apa?" tanyanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください