webnovel

Rift Raider King

Kedamaian. ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー Dahulu kala dunia ini dipenuhi kedamaian. Kedamaian itu hancur saat insiden terlarang itu terjadi. Dunia, tidak sama seperti dulu lagi. Ribuan tahun berlalu sejak tragedi itu. Manusia hidup dengan tentram. Suatu hari, serangkaian bencana melanda dunia kembali. Manusia yang berjuang melawan bencana itu disebut dengan Rifters. Di tengah bencana yang melanda, ada sebuah insiden yang menyebabkan sekelompok orang yang entah bagaimana berpindah dimensi ke dunia ini. Salah satu anggotanya, Daniel berjuang di dunia barunya untuk mencari keluarga dan juga temannya. Akankah dia berhasil mencapainya saat dia memiliki teman misterius yang belum pernah dia temui?

Lexifanyaa · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
10 Chs

New Life

"Khugh.."

Daniel tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Dia mengingat kejadian yang mengakibatkan kekacauan di Saitama kemarin.

-

Entah sudah berapa lama aku di sini. Tidak ada penunjuk waktu apapun di dalam sini. Sebaiknya aku memeriksa semua skill ku.

"(Eternal Fire!)"

Skill ini membuatku bisa mengeluarkan api ungu dari setiap anggota tubuh yang aku kehendaki. Aku tidak merasakan panas sama sekali saat api ini baru terbentuk di dekat tubuhku. Entah aku yang bodoh atau bagaimana, tapi api yang aku keluarkan setelah beberapa saat akan padam. Kurasa presentase di sebelah skills ku mempengaruhi kinerjanya. Oh ya, aku bisa mengeluarkan skills ku walaupun tidak menyuarakan namanya. Cukup dengan memikirkan nama atau bentuk skill nya, maka itu akan mengaktifkan skill nya.

Tentu saja aku tidak bertarung menggunakan skills ku terus. Aku bisa mati kehabisan MP. Aku bertarung dengan mengambil senjata yang dibawa Goblin ataupun Orc, rata-rata mereka memakai pedang atau gada kayu. Aku juga memakai fisikku untuk membunuh monster-monster itu. Dengan cacatan, dibantu dengan Shadow Step. Haha..

Dan juga, tempat aku terjebak saat ini adalah gua yang penuh dengan monster. Banyak sekali monster yang aku jumpai di dalam sini. Juga tidak ada satupun manusia hidup yang aku temukan.

"(Night Vision.)"

Untungnya aku punya Night Vision yang sangat membantuku untuk menelusuri gua ini.

「Hound Killed」

「Exp Gained」

「Level Up」

Aku belajar banyak tentang sistem ini. Saat aku membunuh monster, aku dapat Exp yang digunakan untuk Level Up. Level Up ini meningkatkan beberapa status HP dan MP ku.

Aku menyadari beberapa tentang skills ku. Shadow Step, skill ini membuatku bisa teleportasi di bayangan manapun yang aku lihat dan pernah kuketahui letaknya. Aku belum mencoba seberapa jauh skill ini bisa aktif karena gua ini. Appraisal, skill ini memberiku kemampuan untuk mengidentifikasi suatu item ataupun makhluk. Tapi saat aku mencobanya ke kristal besar di Dimensional Rift ku, aku tidak bisa mengidentifikasi nya. Kurasa itu kembali ke hipotesa presentase skills ku mempengaruhi nya. Clairvoyance, ini bisa membuatku mendeteksi siapa saja yang ada di sekitarku. Saat ini aku hanya bisa memetakan sejauh 100 meter. Fire Resistance memberiku kekebalan terhadap api tapi ini belum terlalu berlaku karena aku masih merasakan panas dari api ku sendiri saat menempel di tubuh monster. Iron Will, entah bagaimana aku mempunyai skill ini. Ini deskripsinya.

「Iron Will」

「Description : Player is made by iron, including it hearts. This means Player will never back down and finds a way over any problems or disadvantage that Player has.」

Itu saja. Enak sekali bisa mengatasi tiap masalah yang kita hadapi. Night Vision tidak usah kujelaskan karena aku sudah memakainya tadi.

-

「Rift Aura Detected」

"(Rift? Yang seperti skill ku?)"

Daniel tiba di sebuah ruangan yang tidak mirip sama sekali dengan gua penuh dengan batu yang daritadi dilewatinya. Ruangan ini lebih terlihat deperti lorong kerajaan dan di ujungnya terdapat sebuah lingkaran hitam seukurannya.

"(Hm? Apa gua busuk ini akan segera berakhir?)"

"(Appraisal.)"

「Classified」

"(Cih.. Apa boleh buat.)"

Daniel menyiapkan dua pedang goblin dari rift nya. Bersiap menuju lingkaran di ujung lorong. Setelah beberapa langkah, lingkaran tersebut mulai terlihat memudar.

"(Shadow Step!)"

Daniel dengan sigap berteleportasi ke depan lingkaran itu dan langsung memasukinya.

-

Catastrophe.

Tahun 4042 CE. Bencana alam di mana-mana. Mengakibatkan ekonomi dunia retak. Bencana ini dikenal dengan Massive Catastrophe.

Tahun 4043 CE. Lingkaran hitam beraura dengan bervariasi ukuran muncul di tiap kota-kota besar. Lingkaran itu dikenal dengan Rift. Ekonomi dunia benar-benar runtuh, negara mengurus urusannya masing-masing. Pemerintah yang kritis mengirim pasukan mereka masing-masing untuk memasuki lingkaran hitam tersebut. Tidak ada yang kembali.

Tahun 4044 CE. Di Jepang, ada sebuah grup berisi 4 orang yang menyelinap masuk Rift dan keluar dengan selamat membawa benda dan perlengkapan abad pertengahan. Grup itu menyebutnya Artifact. Entah bagaimana mereka jadi bisa mengeluarkan sihir-sihir yang diluar akal manusia. Pemerintah yang mengetahui hal itu mengirim utusan untuk mengundang mereka berbicara pada publik. Grup itu dikenal sebagai The First. Beberapa bulan berlalu, negara lain yang mengetahui itu mencoba mengirim grup-grup kecil untuk menjelajahi Rift. Mereka memanggilnya Rifters. Fakta baru ditemukan, bahwa Artifact tidak hanya satu jenis melainkan ada dua. Artifact yang memilih sendiri pemiliknya dan Artifact yang ditemukan di Rift.

Tahun 4046 CE. Revolusi terjadi. Rifters membuat kelompok yang lebih besar dikenal dengan Guild dan Rifters Hall. Rifters Hall merupakan pusat komando untuk mengurus segala sesuatu tentang Rifters. Sistem Pemerintahan dirombak oleh Rifters Hall. Digantikan dengan hukum baru dari Rifters Hall dan guild-guild yang dibentuk oleh Rifters. Dibentuklah Ranks untuk Rifters. Dunia, tidak akan pernah kembali sama seperti dulu.

Tahun 4048 CE. Bencana terjadi lagi. Ada beberapa Artifact yang hilang kendali menyebabkan kematian pemiliknya. Akhirnya ditemukan cara untuk dapat menggunakan Artifact dengan aman. Satu, melalui kesepakatan antara Artifact dengan pemiliknya. Dua, menundukkan Artifact itu sendiri. Tidak ada efek samping dari kedua cara tersebut. Beberapa bulan setelahnya, berita menyebar. Dengan jumlah Rifters Rank-SS dan penaklukan Rift paling banyak di seluruh dunia. Guild bernama Rising Hope yang berlokasi di Jepang, menjadi Guild nomor satu sedunia.

Tahun 4049 CE. Rifters Hall mengumumkan bahwa Artifact mempunyai Tiers tersendiri. Dimulai dari Common Tier, Rare Tier, Epic Tier, Legendary Tier, dan God Tier. Sama seperti Ranks, mereka juga menyebut Common Tier dengan Rank C, lalu Rank B, A, S dan SS.

-

"Rifter Huo, bisa jelaskan apa yang terjadi di dalam sana?!"

"Rifter Huo! Apa hanya anda yang selamat?!"

Pria yang memakai armor ksatria dan pedang besarnya disebut Huo tersebut berjalan membelah kerumunan wartawan. Di bantu dengan beberapa orang memakai jas, Huo menembus lautan manusia.

"Beri jalan!"

Huo masuk ke dalam mobilnya. Asistennya menunggu Huo di dalam.

"Hahh.. Timku hancur lagi. Apa kau gak bisa carikan aku orang yang kompeten, Ning?"

"Maaf, Huo. Itu orang-orang terakhir yang bisa kami carikan untuk anda saat ini."

Mobil pun melaju menjauhi kerumunan.

-

Sunyi.

Sudah 2 jam lebih para wartawan dan Guild yang bersangkutan menunggu di depan Rift yang mulai menutup perlahan.

"Apa-apaan ini? Mana Tim Masame? Kenapa dia gak keluar-keluar?" Salah satu eksekutif Guild berbisik ke pria yang memegang board penuh kertas.

"Mana kutahu, Guro. Fluktuasi Mana di Rift ini berkurang drastis. Menyisakan 2% dari 89%."

"Ah, persetan dengan Masame. Guild Youth Sea tidak akan kehilangan reputasinya saat ini. Aku akan mengambil peralatanku." Guro yang sudah lelah menunggu langsung meninggalkan pria tadi dan berlari menuju truk Guild nya.

"Ah! Ada orang yang keluar!"

-

Kenapa perjalanan ini lama sekali..?

Aku sekarang berada di dalam lingkaran hitam tadi. Bentuknya seperti pusaran angin hitam tapi vertikal dengan aura-aura biru di sekitarnya. Akhirnya.. Aku melihat ada cahaya di ujung pusaran ini!

*whoosh*

"Ah! Ada orang yang keluar!"

Hah..? Kenapa ada banyak orang?

*whoos*

Aku langsung reflek memakai Shadow Step ke sembarang bayangan yang kulihat.

-

"Di mana ini?"

Daniel sampai di atap sebuah gedung yang tidak terlalu tinggi. Di sebelahnya terdapat tembok pintu yang menuju tangga gedung itu. Daniel langsung memperhatikan sekitar dan mengetahui bahwa gedung tempat dia berdiri itu berada di belakang kerumunan orang tadi.

"(Tempat apa ini? Kenapa bangunannya aneh-aneh..? Mungkin sebaiknya aku istirahat di atas sini dulu.)"