Dzikir Cinta
"Neng, Aa boleh cium tangannya?"
Asiyah mengangkat dagu perlahan, memindahkan pandangannya dari kancing baju dada suaminya menuju wajah sang suami. Pandangan mata mereka beradu, Asiyah tersipu, Salman tersenyum malu-malu. Perlahan tapi pasti Salman menggerakkan kedua tangannya yang gemetar, mengangkat lembut kedua tangan mungil istrinya yang terasa dingin. Salman mencium kedua tangan putih itu, mengecup dengan penuh cinta dan kasih, ia memindahkan kedua tangan Asiyah ke dadanya dengan masih mendekapnya dengan sebelah tangan saja. Tangan kanan Salman naik keatas ubun-ubun istrinya, Salman mulai berdoa dengan menengadahkan tangan kirinya yang masih menekan kedua tangan Asiyah didadanya. Salman berdoa khusyuk dan pelan, memohon keberkahan atas istri yang sudah Allah berikan kepadanya.
"Hari ini, Aa sudah sah menjadi suami kamu, doain Aa semoga selalu bisa mendampingi kamu sampai akhirnya kita berjumpa di Jannah Allah nanti ya, kalaupun andai akhirnya maut yang memisahkan kita, Aa gak akan melarang kamu buat nikah lagi ya. Karena Aa sayang kamu karena Allah"
Assalamu 'alaikum
Jazakumullahu khoir untuk para pembaca
Di next novel ini akan bercerita tentang pemeran utama Asiyah Abdullah yang terpaksa bercerai dengan suaminya yang soelh karena sesuatu. Akankah ia mendapatkan jodoh yang lebih baik dari Allah? Nantikan lanjutan kisahnya ya. Novelnya sudah selesai, akan di posting part demi part karena beberapa bagian masih proses revisi sedikit. Jazakumullahu khoiron
RirinPutriAbdullah · 現実