webnovel

Revenge Of The Black Hare

Kehadirannya selalu membuat nyawa melayang layaknya sesosok malaikat pencabut nyawa. Padahal sosok hanyalah seekor kelinci. Lebih tepatnya 2 ekor kalau melihatnya dengan indra keenam. Warna hitam dengan nampak yang mengerikan hanya bisa ditangkap mata itu. Pertumpahan darah di mana-mana menyambut kedatangan mereka. Tapi ini bukan perang. Kelinci hitam itu bukan dari dunia nyata. Itu perwujudan sebuah balas dendam seorang gadis yang bernama Lizzie dari masa lalu. Balas dendam yang benar-benar susah untuk dihilangkan dan melakukan berbagai cara supaya dendamnya terpenuhi. Sedangkan kelinci yang dapat dilihat tanpa indra keenam merupakan perwujudan seorang anak laki-laki bernama Thomas dengan tujuan yang sama dengan Lizzie. Ia juga ingin mengetahui keberadaan adiknya yang saat ini sedang tinggal bersama orang yang sudah membunuhnya dengan kejam. Ya, Lizzie dan Thomas sudah mati, dan salah satu diantarnya beruntung bisa berenkarnasi. Akankah mereka bisa memenuhi hasrat dendamnya untuk membunuh orang itu? Atau sebaliknya? Apa mereka akan pergi dengan damai, agar tidak makan korban lagi karena 'kejahilan' kelinci itu? Siapa sebenarnya Lizzie dan Thomas?

tahraanisa · ホラー
レビュー数が足りません
277 Chs

Back Stab (II)

Lagossia sungguh tidak menyangka kalau Lizzie akan melayangkan pisau tersebut ke arahnya. "Kau berniat berkhianat dariku, huh?" ucapnya seraya menyeka cairan merah kehitaman yang keluar dari torehan luka itu.

"Aku tidak mau disuruh-suruh olehmu lagi. Mataku sudah terbuka setelah aku bertemu banyak orang yang mengatakan padaku kalau kata 'maaf' jauh lebih baik dari balas dendam." Lizzie menunjuk Iblis itu dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya merogoh tas selempang untuk mengambil sesuatu. "Dan aku tidak akan mendengar perintahmu lagi!" lanjutnya saat ia berhasil mengambil sebuah pisau dari dalam tas selempangnya.

Lagossia menoleh pada Thomas yang terbelalak pada tindakan yang dilakukan Lizzie itu. "Bagaimana denganmu, Thomas? Apa kau berusaha untuk membelot juga?"

Dua tangan Thomas terkepal. (Jujur saja, Lizz. Aku tidak ingin melihatmu bertarung sendirian seperti ini,) ujar Thomas melalui pikiran.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください