Sementara itu, di sisi lain saat ini juga ... Nadia masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu dengan pelan. Sepasang manik cantiknya mengamati seisi rumah yang terlihat sepi. Kedua bola matanya masih merah karena tidak henti-hentinya meneteskan air mata sepanjang perjalanan pulang.
Baru saja Nadia hendak masuk ke dalam kamarnya, gadis itu berhenti karena panggilan dari Mama tirinya.
"Nadia?!" Panggil Irene dengan suara sedikit meninggi.
"I-iya ... Ma..." Sahut Nadia dengan gugup bukan main, bahkan jantungnya sudah berdebar tidak karuan.
Irene berjalan mendekati Nadia. Wanita cantik itu tersenyum miring melihat Nadia yang saat ini sedang ketakutan karena dirinya.
"Kamu pulang sendiri? Di mana Papa mu?" tanya Irene dingin.
"P-papa--" Nadia tidak tahu harus menjawab seperti apa karena dirinya yang sudah meninggalkan papanya itu begitu saja di restoran tersebut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください