webnovel

Renkarnasi Raja Iblis

Demon Lord terkuat telah mati, dan bereinkarnasi menjadi manusia. Tidak hanya itu,karena berbagai insiden ia menjadi sahabat karib sang pahlawan. Ikuti perjalanannya saat dia mencoba membantu pahlawan lolos dari takdirnya,di sela-sela menaklukkan benua saat dia bersama pahlawan.

ZeroFWord · ファンタジー
レビュー数が足りません
173 Chs

Chapter 46 : Peti mati

Sementara Darius di kejutkan oleh apa yang di lihatnya, Ren dan kedua gadis itu menuju ke tempat para pemburu yang menemukan mayat ogre gunung yang sudah mati. Ketika kelompok itu sampai di sana, mereka memulai penyelidikan. Ketika Ren dan Hilda mulai mencari di sekitar, Lara pergi untuk memeriksa daerah itu.

Bahkan tidak butuh beberapa menit sebelum Ren dan Hilda sampai pada kesimpulan yang sama bahwa tidak ada apa-apa di sana.

"kata dia, dia melihat mayatnya di sini beberapa hari yang lalu kan?" Ren yang masih melihat sekeliling bertanya pada Hilda.

"Pemburu yang melihat kepala mengklaim bahwa dia melihatnya tiga hari yang lalu." Mendengar jawaban Hilda, Ren berbicara dengan Silika.

"Bagaimana menurutmu, Silika??"

"Aku tidak merasakan darah di daerah ini, dan aku yakin tidak ada darah yang tumpah di sini untuk waktu yang sangat lama, tentu lebih lama dari tiga hari."

"Seperti yang kita harapkan, penduduk desa adalah pembohong. Jadi Hilda siapa yang membuat permintaan itu dan menyerahkannya ke guild?"

"Orang yang mengajukan permintaan tidak mengidentifikasi dirinya dan hanya menyerahkan detail quest, dan memberikan hadiahnya dengan sejumlah uang kepada guild."

"Tsk, kalau begitu ceritakan apa yang kamu ketahui tentang desa."

"Desa ini dulunya adalah semacam pos pemeriksaan bagi orang-orang yang ingin pergi ke kuil Dewi yang suci yang berada di sisi lain pegunungan. Namun tidak ada yang lewat ke sini lagi, karena terdapat banyak monster selain itu orang-orang telah menemukan jalan yang lebih mudah menuju kuil. Itu semua yang aku tahu."

"Kapan itu terjadi?"

"Kapan, apa maksud dari yang kamu tanyakan?"

"Kapan orang-orang berhenti datang ke sini? Kapan tempat ini berhenti menerima tamu? "

"...Sekitar lima bulan lalu. " Pada titik ini, Hilda sudah mengerti apa yang disiratkan Ren.

Ren kemudian mulai berpikir, tentang penduduk desa yang bertingkah aneh. Permintaan yang tidak ada yang tahu siapa yang memintanya. Bocah misterius tanpa darah yang telah mengubah ingatan masa lalunya. Desa yang dulunya merupakan tempat terkenal untuk beristirahat sebelum beribadah ke kuil Dewi yang suci. Bila semua hal ini disatukan akan menjadi apa artinya?

Sementara Ren dan Hilda sedang memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya, Lara yang sedang mengintai daerah sekita muncul di samping Ren.

"Ren aku menemukan sesuatu yang mungkin ingin kau lihat. "

...

Ren dan Hilda mengikuti Lara ke suatu tempat di sisi gunung. Lara yang berlari sebenarnya berlari lebih lambat dari biasanya karena Ren memperingatkannya bahwa Hilda tidak akan bisa mengikutinya. Ketika Lara mendengar ini, dia ingin mempercepat dan meninggalkan Hilda, tetapi dia tidak bisa karena Ren mungkin akan marah padanya.

Jadi Lara sementara merasa kesal dengan bagaimana Ren memperlakukan Hilda, Lara hanya bisa menggertakkan giginya dan mencoba menerimanya. Semakin cepat dia menerima situasinya semakin baik untuk semua orang, itulah yang dia pikirkan.

Meskipun dia mengerti bahwa Ren ingin memiliki wanita lain, dan tertarik pada Hilda. Lara masih kesulitan menerima situasi ini. Ren sudah memperingatkan nya sebelumnya bahwa ia tidak akan menjadi miliknya satu-satunya, dia sudah memberitahu nya jika dia ingin menjadi miliknya, dia harus menerima kenyataan ini.

Tentu saja, Lara yang saat itu sedang tenggelam oleh gairah ingin di terima. Namun sekarang dia mengalami kesulitan menerima wanita lain yang datang setelahnya.

'Tidak apa-apa, begitu aku menerima Hilda, yang lain akan lebih mudah untuk aku terima ... kuharap.'

...

Setelah berlari beberapa saat akhirnya mereka mencapai area yang ingin di tunjukkan Lara, tetapi karena matahari sudah terbenam, itu cukup gelap dan mereka benar-benar tidak dapat melihat daerah sekitarnya dengan benar.

Ren lalu mengulurkan tangannya dan mengucapkan mantra, "Light."

Bola cahaya tiba-tiba muncul di telapak tangan Ren. Dia kemudian mendorongnya ke atas dan melayang di atas kepalanya. Lara dan Hilda melafalkan mantra serupa untuk menerangi area. Saat cahaya mantra mereka menyinari daerah itu, Ren dan Hilda akhirnya melihat apa yang ingin ditunjukkan Lara kepada mereka. Mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Itu adalah kuburan dan ada lebih banyak kuburan, tapi itu bukan bagian yang mengejutkan. Bagian yang mengejutkan adalah bahwa seseorang telah menggali peti mati.

"Lara, apakah kamu yang mencoba membuka peti mati itu?" Ren bertanya pada Lara ketika dia mendekati salah satu peti mati.

"Tidak, saat aku melihat mereka, aku segera pergi untuk memberitahumu." Ketika Lara menjelaskan apa yang dia lakukan, Ren membuka salah satu peti mati. Mereka bertiga terpana melihat siapa yang ada di sana.

Itu adalah tubuh segar yang belum membusuk, dan orang yang berada di dalam peti mati adalah tidak lain tidak bukan adalah pemburu yang seharusnya melihat kepala raksasa gunung itu. Ketika ketiganya melihat siapa itu, mereka mulai membuka semua peti mati lainnya. Seperti yang mereka harapkan, semua mayat itu milik penduduk desa.

Ren yang berpikir bahwa penduduk desa bisa menjadi mayat hidup atau vampir sekarang bingung. Apa artinya ini? Juga jika semua penduduk desa mati dan di makamkan di sini, siapa yang menguburkan mereka, dan siapa yang menggali mereka? Apakah itu penduduk desa palsu yang menodai kuburan mereka? Atau apakah itu orang – orang yang memuja penduduk desa?

"Apa ini?" Hilda juga bingung tentang apa yang terjadi, mereka semua mati, dan tubuh mereka ada di sini, jika demikian siapa orang-orang yang tinggal di desa sekarang.

"Sudah jelas ada sesuatu yang sedang terjadi. Jadi apa yang akan kita lakukan Hilda? Apakah quest yang di kirim ke guild masih mencakup ini? "

"Itu tidak lagi ... pada titik ini, kita dapat kembali ke guild dan melaporkan informasi baru ini, atau kita bisa tinggal dan menyelesaikan misteri ini sendiri. Kamu memutuskan apa yang harus kita lakukan, mengingat kamu adalah pemimpin party. "

"Mundur karena sesuatu seperti ini bukanlah gaya ku, dan mencoba memecahkan misteri bodoh juga bukan gaya ku." Ren kemudian menunjukkan senyum nya yang kejam, yang dia tunjukkan ketika dia bersemangat.

"Mari kita lakukan pendekatan langsung, dan tanyakan pada penduduk desa apa yang terjadi di desa ini."