"apa ini? Kenapa berat sekali seperti ada yang menindih ku" ujar Arth yang merasa ada yang menindih nya ketika ia tertidur.
Selain berat, Arth juga merasakan hawa panas dari yang menindihnya sehingga Arth kegerahan. Kemudian Arth mencoba untuk menyingkirkan apa yang menindihnya tanpa membuka mata. Namun, Arth tidak bisa bergerak sedikitpun. Pada akhirnya Arth membuka matanya, Arth begitu terkejut karena ternyata yang menindihnya adalah Shivi.
"Kamu diam ya! Aku akan menghidupkan kembali jiwa mu yang mati itu" ujar Shivi sambil menindih dan meraba tubuh Arth dengan tangannya. Wajah Shivi begitu merah dan matanya juga berubah bentuk menjadi bentuk hati.
"Kenapa ini? Kenapa aku tidak bisa bergerak" ujar Arth yang berusaha untuk bisa bergerak.
"Kamu tidak bisa bergerak ketika ada Succubus yang menindih mu...hehe...berikan hati mu pada ku...maka kamu akan merasakannya juga...sehingga hati mu akan bangkit kembali termasuk burung mu...hehehe" ujar Shivi yang terus meraba-raba tubuh Arth. "Aku akan membuka baju ku dan baju juga...tenang saja, aku akan menghidupi hati mu"
Ketika Shivi membuka baju, tiba-tiba Mine menendang Shivi hingga Shivi terjatuh. "Pergi kau! Dasar perempuan genit..." Ujar Mine sambil membantu Arth untuk bergerak. Arth langsung bisa bergerak karena tidak ada Shivi yang menindihnya.
"Akhirnya aku bisa bergerak" ujar Arth dengan semangat karena mendapatkan momen-momen pembangkit semangat.
"Akan ku bunuh kau" ujar Mine sambil mengambil pisau dan berlari menuju Shivi.
Tiba-tiba Arth menarik Mine dan mengambil pisau yang di pegang oleh Mine. "Tunggu Mine! Dia tidak memiliki jahat apapun terhadap ku!" Ujar Arth sambil melemparkan pisau yang diambil oleh Mine.
"Tapi...aku hanya ingin...itu anu..." Ujar Shivi yang merasa bersalah.
"Aku tahu apa maksudmu! Kamu cuman ingin membantu untuk menghidupkan kembali hati dan jiwa ku bukan? Tapi cara mu sangat salah, rasa cinta atau kasih sayang sangat berbeda dengan nafsu, karena kasih sayang atau cinta adalah rasa ingin memiliki dan dimiliki oleh seseorang yang kita sayangi. Berbeda dengan nafsu. Nafsu menerjunkan kita tanpa kasih sayang dan sebagian kecil pikiran kita hilang karena nafsu. Aku harap kamu bisa belajar dari kejadian ini. memang niat mu bagus, Akan tetapi cara mu sangat salah!" Ujar Arth sambil membantu Shivi berdiri.
"Aku minta maaf...aku...aku bersalah...huaa..." Shivi merasa bersalah dan langsung menangis dengan kencangnya.
"Yah! Dia menangis" ujar Mine yang kesal padanya. "Daripada mendengarkan Shivi menangis, mending aku berubah menjadi tombak" Mine langsung berubah menjadi wujud tombak.
"Shivi! Berhentilah menangis! walaupun barusan kamu bersalah, akan tetapi di dalam hati kecil mu itu berniat untuk membantu ku" ujar Arth sambil menyusutkan air mata Shivi.
"Huaa...aku akan berhenti menangis jika kamu menghentikan ku dan menggendong ku...umm..." Jawab Shivi sambil melambaikan kedua tangannya.
"Ya! Aku akan melakukannya" jawab Arth sambil memegang kedua tangan Shivi dan menggendongnya. "Ok...aku akan mengajak mu untuk menghangatkan diri di depan api unggun supaya kamu tenang!" Ujar Arth sambil menggendong Shivi keluar dari tenda dan menghampiri api unggun yang masih menyala.
"Turun kan aku!" Ujar Shivi. Arth langsung menurunkan Shivi dari gendongannya dan duduk di samping Shivi.
"Terimakasih telah menunjukkan jalan menuju kerajaan DARK Flame. Kamu rela meninggalkan kerajaan mu sendiri demi kami" ujar Arth sambil menyalakan kembali api unggun itu.
"Sama-sama. Lagian, aku juga tidak mempunyai teman dari kecil. Dari dulu Iblis-iblis melihat ku dengan aura kebencian. Padahal aku tidak melakukan apapun, tapi aku selalu di salahkan oleh mereka" jawab Shivi sambil mengingat masa lalunya yang pedih.
"Kalau begitu, setelah kita sampai di kerajaan DARK Flame, kamu akan menemukan teman-teman baru. Sebenarnya niatku ke kerajaan DARK Flame hanya ingin menolong teman-teman ku yang sedang di penjara oleh para dewa"
"Benarkah? Aku akan mendapatkan teman baru? Asik...aku juga merasakan kenyamanan jika berteman dengan mu, apalagi dengan mereka. Nanti aku akan mempunyai teman-teman yang sangat banyak" ujar Shivi sambil tersenyum gembira.
"Aku penasaran siapa pemimpin kerajaan DARK Flame di jaman sekarang?"
"Raja Ivel. Ivel yang menjadi raja di kerajaan DARK Flame" jawab Shivi.
Mendengar itu, Arth menjadi tenang karena pengganti raja kerajaan DARK Flame adalah Ivel. Karena Ivel adalah pengikut setia atau wakil raja pada saat Arth duduk di singgasana pada zaman dulu.
"Sebenarnya aku siapa? Mengapa kamu begitu ingin ke kerajaan DARK Flame?" Ujar Shivi sambil menunjukan raut wajah penasaran.
"Aku tidak terlalu yakin kamu akan percaya apa yang akan aku ucapkan!" Ujar Arth. Namun di dalam hati Arth, Shivi adalah orang yang akan percaya pada Arth.
"Aku bisa percaya karena aku merasakan aura iblis yang ada pada dirimu! Selain itu, aku heran kenapa manusia seperti mu bermata merah sama seperti iblis? Bukankah manusia tidak mempunyai warna mata merah?" Ujar Shivi dengan niat untuk menyakinkan Arth bahwa Shivi akan percaya yang dengan kata-kata dari Arth.
"Baiklah! Apa kamu percaya bahwa aku adalah raja DARK Flame? Atau kamu percaya bahwa aku adalah raja Arthous?"
"Aku percaya-caya saja! Namun, bisakah kamu menunjukkan sesuatu sehingga aku akan percaya pada mu?" Ujar Shivi yang terkejut mendengar perkataan dari Arth.
"Bagaimana dengan ini!" Jawab Arth. Arth menggigit tangannya hingga berdarah, setelah itu Arth memusatkan aura sihirnya pada darah itu dan terbentuklah sebuah pedang legendaris yang bercahaya dan memiliki sihir yang tinggi. "Apa kamu mengenal pedang ini?" Ujar Arth sambil menunjukan pedang miliknya.
"Tidak mungkin...itu...itu...itu pedangnya raja Arthous di masa lalu! Kenapa kamu bisa mendapatkan pedang itu?" Ujar Shivi yang terkagum-kagum dan ketakutan ketika melihat pedang legendaris tersebut.
"Sudah ku bilang bahwa aku adalah Arthous! Apa sekarang kamu percaya?"
"Ya! aku percaya. Aku merasa terhormat jika membantu raja iblis yang terkenal sama seperti mu! Tolong jadikan aku sebagai pengikut setia mu!" Ujar Shivi yang kagum dan tidak percaya apa yang ada di hadapannya yakni Arth (Arthous.)
"Tidak...aku tidak akan menjadikan mu sebagai pengikut ku. Akan tetapi, kamu adalah teman yang paling berharga bagi ku, dan kamu adalah orang yang membantuku mencari jawaban dari masalah psikologi yang ada pada dirimu" jawab Arth sambil mengulurkan tangannya.
"Ya...aku senang sekali!" Ujar Shivi sambil tersenyum dan menangis terharu dengan perkataan Arth.
************
Sementara itu, Orba telah bergabung dengan setengah pasukan tentaranya kerajaan Shivi untuk tujuan yang sama, yakni menangkap Arth. Orba kini memiliki kekuatan militer yang cukup tinggi karena gabungan dua pihak. dan sekarang, Orba membawa ribuan prajurit iblis yang akan mencari-cari Arth sampai ketemu.
"Bagaimana rasanya di khianati oleh bangsa mu sendiri? Arthous!"