webnovel

Rebirth : I Married with My Husband Enemy

Vio_Moccha · 現実
レビュー数が足りません
17 Chs

Chapter 4

Pesta pernikahan pun dilakukan dengan sangat meriah selama 3 hari 3 malam. Fiona yang dalam kondisi hamil muda saat itu sangatlah lelah. Tapi dia menahan diri demi untuk tidak mempermalukan keluarga suaminya itu. Setelah acara berakhir, Fiona dan Joe pun beristirahat di kamar.

"Dung! Dung! Dung! Fiona, bangun! Sudah jadi istri orang masih suka terlambat bangun. Bagun, Fiona!" teriak Tante Linda yang merupakan istri paman Joe.

"Iya, Tante. Udah bangun. Sayang, ayo bangun sarapan." panggil Fiona pada lelaki yang sudah menjadi suaminya itu.

"Bentar lagi! Kamu bangun aja dulu supaya Tante Linda gak gedor lagi!" peringat suaminya.

"Iya." jawab Fiona dengan cepat bangun dari tempat tidur dan segera keluar dari kamar setelah mengikat rambutnya.

"Aduh! Aduh! Kamu kirain ini rumah kamu ya bisa bangun jam berapa pun yang kamu suka? Dasar pemalas!" maki Tante Linda.

"Ma-af, Tante!" ucap Fiona sambil menunduk.

"Tuh baju kamu cuci. Udah 3 hari tergeletak disana. Tante mau ke sawah dulu." pinta Tante Linda sambil menunjuk banyak baju yang sudah bertumpuk-tumpuk.

Fiona pun membawa baju-baju tersebut ke belakang rumah untuk dicuci. Dia juga harus menimba air sebelum mencuci. Sementara Joe yang sudah bangun pergi mencari Fiona ke belakang dan berpura-pura membantu istrinya.

"Yang, gini....aku harus kembali ke kota karena perusahaan membutuhkan aku. Kalau kamu, aku tinggalkan disini gak apa-apa?" tanya Joe

"Gak! Gak apa-apa kok, Sayang. Aku ngerti." jawab Fiona dengan polos.

"Makasih ya, Sayang. Aku janji tiap bulan akan mentransfer uang ke rekeningmu dan Tante Linda setiap bulan untuk penghidupanmu dan bayi kita. Setiap minggu aku juga akan pulang menemanimu." janji Joe sambil mengusap perut istrinya yang sudah kelihatan sedikit membuncit.

"Gak usah tiap minggu, Joe. Pas kamu gak sibuk aja baru pulang. Aku dan bayi kita akan selalu menunggu kepulanganmu." saran Fiona sambil meletakkan tangannya di atas tangan suaminya.

"Iya, Sayang. Ya udah, kalau gitu aku siap-siap dulu ya. Lusa aku balik ke kota." ujar Joe kembali ke kamarnya dan Fiona hanya bisa menangis dan berpikir hari-harinya akan sepi tanpa suaminya. Tapi kemudian dia teringat akan jabang bayi yang masih ada di perutnya. Dia pun menghela napas sambil mengusap usap perutnya yang sedikit membuncit.

"Tante, lusa aku balik ke kota. Oh ya, soal Fiona jangan sampai mati karena dia lagi hamil. Kalau anak itu lahir, kan bisa jadi uang juga tuh. Gimana?" tanya Joe.

"Hahahaha! Rencana yang bagus. Hmmm! Setelah anak itu lahir, dia kan sudah tidak berguna lagi bagi kita. Bunuh aja!" saran Tante Linda.

"Eh, jangan, Tante! Sayang dong! Dia kan bisa jadi mesin untuk melahirkan anak bagi tante. Kan Tante tambah kaya lagi kalau gitu ceritanya." jawab Joe.

"Ya, rencana kamu bagus sih. Tapi apa kamu gak sayang istrimu yang secantik itu dijual ke hidung belang?" tanya Tante Linda.

"Gak. Tante tahu gak, anak dalam kandungannya itu bukan anakku. Tapi anak dari hasil pernikahannya yang dulu. Bilangnya aja dia cinta. Buktinya dia selingkuh sama mantan suaminya!" jawab Joe yang membuat Tante Linda marah.

"Kurang ajar! Kalau begitu memang sudah sewajarnya kamu melakukan itu. Ya sudah, kalau begitu Tante bakal jual dia preman kampung di kampung sebelah. Pak Toni untuk dijadikan istri ke 9. Bagaimana?" tanya Tante Linda yang membuat Joe mengangkat 2 jempolnya, kemudian mereka berdua ketawa dengan kerasnya.