webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · ファンタジー
レビュー数が足りません
377 Chs

CH.97 Masalah Heiyu

Kami sudah mendarat di dekat Kinsei, pohon yang jadi rumahku itu. Tentu saja, karena aku tidak berada di tempat ini selama beberapa saat, tempat ini menjadi sangat kotor sekali. Juga banyak daun yang sudah menguning gugur semua di tanah.

"Suiuisu." aku menggunakan sihir campuran air dan daun lagi untuk membersihkan tempat ini dengan sekejap.

"Luar biasa, itu kah sihir buatanmu lagi nona Kioku?"

"Tidak usah kujawab pun kalian sudah tahu jawabannya."

Seperti keadaan sebelum aku meninggalkan tempat ini, tempat ini masih saja tenang seperti biasanya. Tetapi cukup aneh sih rumahku ini tidak berantakan walau aku tidak melakukan apa pun juga tidak ada yang melindungi. Biasanya para monster atau hewan akan bertindak liar jika tidak ada keberadaan empat monster penjaga itu.

Untuk sekarang biarkan saja lah, lagian aku datang ke tempat ini bukan untuk tinggal lagi. Hanya ingin menunjukkan tempat ini kepada teman-temanku juga kepala sekolah. Setidaknya mereka nantinya akan mengerti bagaimana diriku dulu sebelum jadi seorang putri kerajaan.

"Tadi kalian bilang ingin melihat danaunya bukan? Sini ikuti aku, tidak jauh kok dari sini." aku mengajak empat teman perempuanku itu ke danau Zuunsui.

"Ohh danau, sudah lama aku tidak melihatnya. Cepat tunjukkan kepada kami!"

Dengan semangat yang membara mereka mengikutiku sampai ke danau itu. Danau itu pun masih sama seperti waktu itu, airnya begitu jernih. Tetapi kenapa rasanya ada bayangan hitam tidak jelas di dasar danau ya? Apakah mataku mulai memburuk karena terlalu banyak membaca buku melebihi batasnya?

"Di sini aku selalu mandi. Jangan heran soal kebiasaanku dulu. Sebelum aku mengetahui bahwa okaa-sama adalah seorang ratu hidupku selalu sederhana."

"Eh bahkan tuan putri pun punya masa lalu seperti itu? Tetapi yang lebih menakjubkan adalah tuan putri bisa hidup di tempat ini sendirian. Berapa lama? 10 tahun?"

Sekarang kalau dipikir ulang lagi memang diriku bisa dikatakan spesial. Bukan soal kemampuanku, tetapi soal keberadaanku sendiri. Sesuai dengan cerita ketiga kepribadianku, aku adalah seorang dewa pencipta.

Untuk bisa hidup di tempat ini sendiri dan mengandalkan alam bukan hal yang mudah memang. Tetapi semuanya jadi mudah karena tiga orang itu. Aku tidak ingin membuat mereka menjadi sombong, tetapi memang karena mereka lah aku bisa bertahan sampai sekarang. Kalau tidak mungkin aku sudah lama mati beberapa tahun yang lalu.

"Anggap saja 10 tahun. Aku tinggal di tempat ini juga punya alasan. Setelah tujuanku hidup di hutan ini selesai, aku langsung keluar dan mencari keberadaan okaa-sama."

"Tuan putri tinggal di hutan kematian selama 10 tahun!? Bagaimana masih bisa bertahan sampai sekarang? Bahkan seorang yang sudah berada di petarung tingkat SS saja tidak bisa bertahan sendirian di hutan ini."

Tidak kah mereka sadar bahwa satu dari empat penjagaku saja sudah lebih dari orang yang berada di tingkat SS. Katakan mereka sudah berada di tingkat SSS. Satu saja sudah cukup untuk melindungiku, apa lagi ada empat ekor, tentu saja aku terlindungi. Soal mereka bisa menjadi monster penjagaku, jangan tanya aku, tanya si Lucifer yang bisa mempunyai sihir yang bisa membuat empat monster ini tunduk dalam kekuatanku.

"Nue, Erie, Kumaro, Kongo, kemari lah." aku langsung memanggil empat monster penjagaku itu.

Mendengar panggilanku, mereka tentu saja langsung dalam dalam waktu 3 detik. Jangan tanya bagaimana, semua yang berhubungan dengan sihir memang tidak masuk akal. Guna aku memanggil mereka juga untuk menunjukkan kekuatan empat monster ini.

"Ini adalah empat hewan yang kalian lihat tadi. Namun mereka sebenarnya bukan hewan. Kalian berempat, tunjukkan penampilan asli kalian."

Atas perkataanku mereka langsung berubah dari hewan ukuran kecil menjadi monster yang bertubuh besar. Kalau ditanya apa teman-temanku dan kepala sekolah terkejut, kujawab ya, mereka sangat terkejut sampai jatuh ke tanah.

"I-ini, monster!! Bagaimana bisa!?"

"Mo-monster!!"

"Tenanglah, mereka tidak akan menyakiti kalian. Mereka adalah temanku juga penjaga hutan ini, jadi tidak akan menyerang jika sudah kuakui boleh masuk hutan ini."

Rasanya hutan ini seperti sudah jadi milikku saja ya? Bahkan yang masuk dan keluar dari hutan ini pun harus mendapat izin dariku dulu. Wajar saja, sudah dari dulu aku menempati hutan ini, bukan hanya jadi rumahku, tetapi jadi wilayahku.

"Tetapi bagaimana bisa!? Tidak ada cara untuk menaklukan seekor monster!"

"Tidak dengan cara biasa. Kalian sudah melihat sihirku bukan, seharusnya kalian sudah paham bagaimana semuanya ini terjadi."

"Gawk!! Rawr!! Roar!! Kuak!!"

Baru saja aku sedang berbincang dengan teman dan kepala sekolah, tiba-tiba empat monster penjagaku itu menjadi panik dan mengeluarkan suara merasa terancam. Aku tidak pernah mendengar suara seperti ini dari empat monster ini, tetapi aku tahu kalau ada suatu ancaman yang sedang datang.

"Ada ancaman… datang dari mana!?"

"Gawk!!" Erie langsung terbang menunjukkan di mana tekanan ancaman itu muncul.

Karena Erie terbang tinggi, maka aku langsung mengikuti dirinya saja. Tetapi Erie malah tidak pergi dari titik di mana dia terbang tadi. Sepertinya dia hanya memintaku untuk melihat dari ketinggian. Dari arah tatapan Erie… dari dalam hutan! Juga aku sudah melihat ada banyak pohon ambruk dari arah itu.

"Kalian tunggulah di sini. Nue, Kongo, lindungilah mereka. Erie, Kumaro, ikuti aku."

Langsung saja aku menuju tempat di mana terjadi pohon ambruk itu. Dari kejauhan masih tidak terlihat apa pun. Tetapi begitu aku mendekat dari melihat dari ketinggian aku baru menyadari apa yang sedang terjadi.

[Tunggu bukan kah itu!]

[Kau benar, itu adalah makhluk mitologi lain selain Nue. Yamata-no-Orochi.]

Makhluk mitologi dari dunia Sin!? Selain Nue masih ada makhluk mitologi lainnya!? Tetapi seharusnya monster yang ada di tempat ini tidak akan merusak tempat ini. Namun monster yang satu ini malah mengamuk dan menghancurkan apa yang ada di sekitarnya.

"Bisakah kita mengendalikan monster yang satu ini? Kalau kita bisa mengendalikan monster ini kita bisa menangkap kekuatan baru."

[Sayang sekali Kioku, kekuatan monster ini di atas dua tingkat dari kekuatanmu. Kekuatannya setara dengan satu tingkat di atas empat monster penjagamu itu.]

Ada satu tingkat lagi di atas tingkat SSS!? Bagaimana mungkin? Monster macam apa monster ini? Kalau aku tidak bisa mengendalikannya, sekarang kuganti pertanyaaku, bagaimana cara mengalahkannya!?

[Kurasa pertarungan kali ini tidak akan menjadi pertarungan mudah seperti pertarungan yang sudah pernah kau hadapi sebelumnya.]

"Yang kutanya bukan bagaimana sulitnya, tetapi cara mengalahkannya."

Tidak perlu ada orang yang memberi tahuku soal pertarungan ini akan menjadi pertarungan yang sulit pun aku sudah tahu. Tetapi yang tidak kutahu bagaimana cara mengalahkan monster yang satu ini. Kujamin, dengan sihir yang aku bisa pun monster ini terluka pun tidak.

[Pertanyaan yang bagus, tidak ada cara mengalahkannya selain menyerangnya sampai mati.]

"Jawaban yang bagus, tidak membantu sama sekali!"

Bahkan di saat yang genting seperti ini pun ketiga kepribadianku tidak bisa diharapkan. Lalu apa yang bisa kulakukan? Kalau kubiarkan monster ini terus mengamuk maka hutan ini akan lenyap dan monster ini akan menghancurkan kota-kota selanjutnya.

Walau aku malas mengakuinya, tetapi sebagai putri kerajaan aku harus bisa melindungi seluruh wilayah milik kerajaan ini. Tidak ada orang lain yang bisa diandalkan selain diriku sendiri saat ini. Jangan tanya kenapa, orang yang salah satu dari empat penjagaku saja tidak bisa dikalahkan dengan mudah, apa lagi monster satu tingkat di atas mereka berempat.

"Kumaro, Erie, segeralah kembali dan evakuasi teman-temanku dan kepala sekolah. Jangan sampai diserang oleh monster ular itu. Bawa selembar kertas ini dan berikan kepada mereka."

Dengan sekejap aku langsung menulis sebuah pesan dalam kertas dan kuberikan kepada Erie. Sesuai perintahku mereka langsung melakukan dan sekejap saja mereka langsung menghilang dari hadapanku. Pertarungan yang berbeda dua tingkat sama saja pertarungan hidup dan mati. Kalau aku menang, berarti aku hidup dan monster itu mati, berlaku sebaliknya.

"Kalian sebaiknya pikirkan cara yang bisa kugunakan untuk membunuh monster itu. Jika aku mati, kalian juga mati, ingat itu."

[Ugh, mengancam kami? Baiklah, kami akan pikirkan cara yang terbaik dan teraman untuk menang dari monster itu. Jangan bertindak gegabah sebelum itu.]

Walau tanpa perencanaan yang matang, aku tetap harus menyerang monster itu. Karena turun ke tanah untuk menyerangnya akan sangat berbahaya, maka aku akan melawan monster itu dari ketinggian. Kalau dengan terbang, aku masih bisa menghindari serangannya dengan terbang dengan ketinggian tertentu.

Dengan mengerahkan seluruh sihir yang aku bisa pakai dan sihir-sihir baru yang langsung diciptakan oleh mereka bertiga aku menyerang monster ular itu. Serangan-serangan yang kulancarkan sama sekali tidak memberikan dampak kepada monster itu. Kalau begini caranya aku yang akan kelelahan dan tidak bisa menghindari serangan monster ini lagi.

"Semua cara yang kalian serahkan tidak berguna. Sihir-sihir baru itu juga tidak memberikan dampak yang signifikan. Apa tidak ada cara lain hah!?"

Serangan ular itu sangatlah sulit untuk dihindari sebenarnya. Bahkan beberapa kali aku terlempar oleh serangan tubuhnya. Untung aku bisa menyeimbangkan tubuhku dan melanjutkan serangan. Kulit luar monster ular itu terlalu keras.

[Ada satu… tetapi sihir ini terlalu berbahaya. Efeknya tidak tanggung-tanggung.]

Sudah kuduga sihir yang berguna pun harus punya bayaran yang kuat. Kalau sihir yang dulu kupakai saja sudah sangat kuat bisa membunuh puluhan nyawa. Lalu apa dampak dari sihir yang bisa kugunakan untuk membunuh monster tingkat 10 ini?

[Tidak ada dampak negatif pada orang lain atau wilayah di sekitarmu, tetapi pada dirimu saja lah dampaknya.]

Dampak pada diriku saja? Bukan kah itu malah bagus. Aku sudah selalu hampir mati karena tindakan dan keputusan yang kuambil. Hampir mati atau bahkan terlukai sekali lagi tidak akan membedakan begitu jauh.

"Katakan kepadaku, sihir apa itu."

[Tapi….]

"Katakan kepadaku!!"

[Sihir yang dimiliki oleh kita berempat saja. Sebuah seri sihir yang dinamakan Re. Sihir ini akan mengubah dirimu menjadi dewa seutuhnya.]

"Aku akan gunakan cara itu."