webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · ファンタジー
レビュー数が足りません
377 Chs

CH.332 Dampak Kegigihan

Hanya oleh satu masalah yang harus ditunggu semalaman agar bisa diketahui hasilnya, membuatku tidak bisa tidur nyenyak walau sudah memeluk Kiera yang biasa membuatku langsung terlelap tidur. Perasaan gelisah dalam diriku tidak bisa hilang atau kusembunyikan.

Bahkan karena itu, Kiera bisa menyadarinya hanya dari melihat mukaku dan sentuhan kulit kami. Kurasa daripada dewi kecantikan, Kiera lebih tepat menjadi dewi perasaan karena sifatnya itu yang benar-benar memperhatikanku dengan luar biasa.

"Tidak bisa tidur ya sayang? Apakah masalah itu tadi menganggumu?"

"Bahkan Kiera sayang pun menyadarinya ya? Maafkan aku, mana bisa aku tidur nyenyak kalau misal solusiku gagal dan semakin banyak jiwa yang melayang hanya dalam hitungan menit saja."

Oh ya, ketika aku mengatakan tadi soal lebih dari 60 persen jumlah manusia yang sudah menggila, itu masih belum terpotong yang sudah meninggal. Itu data kumulatif yang kuambil dengan bantuan IAI walau tidak terlalu meyakinkan. Setidaknya aku memiliki data kasar daripada tidak ada sama sekali. Aku membenci tidak memiliki informasi, sangat.

Menurut kalkulasi—kasar juga—jumlah yang sudah meninggal saat ini sudah lebih dari 15 persen sendiri. Namun menurutku, bahkan memungkinkan untuk menjadi dua kali lipatnya karena semakin dibiarkan, kewarasan mereka dan kemanusiaan mereka akan semakin hilang.

Itu bisa membuat mereka disebut monster juga, karena sifat monster adalah berburu untuk bertahan hidup. Mereka sering kali tidak memperhatikan hal lainnya selama hidupnya terus berlangsung walau itu harus memangsa keluarganya, atau orang di dekatnya siapa pun itu.

"Tidak masalah, aku yakin itu benar-benar mengganggumu sampai gelisahnya berlebihan seperti itu. Apakah sayang ingin jalan-jalan dulu sebentar cari angin untuk bisa menenangkan diri?"

"Memangnya di mana? Keluar rumah saja berbahaya."

"Hutan yang ada di Heiya waktu itu. Kalau berdua saja, itu tidak akan memakan banyak mana bukan? Tidak masalah kan seharusnya."

Tidak sih memang, bahkan kurasa itu terdengar luar biasa. Mungkin lain waktu, setelah aku bisa menemukan Terra dan kebenarannya, aku ingin lanjut mencari Kimino yang tidak ada jejaknya sedikit pun. Semoga saja aku mampu mengetahuinya nanti walau membutuhkan waktu lama.

Hmm… tetapi rasanya kurang tepat kalau berjalan-jalan dengan pakaian tidur seperti ini, apakah sebaiknya kami mengganti pakaian saja dulu ya? Tidak penting sih memang, karena tidak ada juga yang mengamati kami di hutan yang terpendam dalam seperti itu di Heiya.

"Apa kita harus berganti pakaian? Aku khawatir nanti kita masuk angin dengan pakaian setipis ini."

"Ambil mantel saja untuk kita berdua sayang, itu sudah cukup."

"Oh ya, itu juga bisa, tunggu sebentar."

Cepat saja aku langsung bangkit dari kasur dan menuju ke ruangan khusus yang hanya berisi lemari pakaian. Ngomong-ngomong entah bagaimana, barang di masa lalu yang terikat denganku tersimpan dalam kalungku.

Jadi kalau kalian ingat kimono yang dulu pernah kubeli sewaktu aku jadi Kioku, masih ada padaku. Akhirnya kuberikan saja kepada Kiera untuk dipakainya. Hebatnya lagi, itu sesuai ukurannya dan cocok juga terlihat cantik dipakai oleh Kiera daripada Kioku dulu.

Tadi sudah membahas Terra, membahas soal kimino membuatku rindu kepada Jepang. Apakah negara sakura itu masih bertahan dan budayanya tetap dilestarikan tidak ya? Aku benar-benar rindu budaya tradisional Jepang.

Banyak festival yang diadakan dalam kurun waktu setahun, dan dulu aku bahkan tidak pernah menghadirinya karena kesibukanku. Namun sekarang aku jadi ingin karena memiliki Kiera yang sudah menjadi belahan jiwaku dan menghabiskan banyak waktu dengannya.

"Ini, pakai dulu sayang."

"Terima kasih. Kalau begitu, bisakah suamiku yang luar biasa ini memberikan tumpangan teleportasi ke hutan yang ada di Heiya?"

"Dengan senang hati tuan puteriku."

Sedikit menghayal pun boleh, karena itu secara reflek aku menggendong Kiera yang sedang menggendong Ais. Tidak mungkin Ais kami tinggalkan, jadi dia dibiarkan hangat di dalam mantel yang dipakai Kiera.

Karena beban yang harus diteleportasi berkurang, bahkan kali ini membutuhkan waktu yang lebih singkat daripada yang kami pikirkan. Dengan rumah, itu membutuhkan waktu sedetik, tetapi sekarang bahkan hanya seperlimanya saja.

"Wah, ternyata di Heiya pun sedang malam. Padahal waktu itu Heresia masih siang, dan Heiya sudah malam."

"Karena perbedaan rotasi, makanya selisih waktunya bisa bervariasi juga. Jangan heran kalau memang bahkan dua dunia dengan waktu yang satu masih pagi, dan yang lain sudah sore atau malam."

"Yaa soal itu kuserahkan kepada suamiku tersayang saja. Tugasku hanyalah mengurus dan mengawasi suamiku dan keluargaku. Namun suamiku, dialah yang menjadi penyelamat banyak orang dan pahlawan bahkan."

Pahlawan? Tidakkah itu terlalu berlebihan? Apa aku layak untuk menerima gelar seorang pahlawan seperti yang dikatakan oleh Kiera? Kurasa tidak sebaik itu aku karena kuakui aku sendiri orang yang egois dan melakukan segalanya untuk keuntunganku sendiri.

Lalu apa keuntunganku dari menyelamatkan Heresia? Pasti itu pertanyaan yang ada dipikirkan kalian. Jawabannya mungkin akan terdengar simpel dan tidak akan kalian duga, tetapi itu karena aku suka akan dunia itu dan ingin kulindungi. Heresia arti keseimbangan antara modern dan alam.

"Apa aku bisa disebut pahlawan walau diriku seperti ini? Aku rasa bahkan aku terlalu egois selama ini dan tidak bisa kurubah."

"Bahkan sebuah kegagalan itu adalah jalan menuju keberhasilan. Yakini saja sayang, selama kau mampu, maka kau bisa melakukannya. Dan sayang tahu, kau sudah menjadi pahlawan, bagi keluarga kita."

"Benar juga… bagaimana aku bisa melupakan itu…."

Kurasa aku mengerti kenapa Kiera mengatakan aku pahlawan. Mungkin tadi gambaranku soal pahlawan terlalu luas, tetapi kalau kau mengartikan pahlawan, bukankah dia adalah orang yang menyelamatkan banyak orang?

Kalau begitu, bukankah bisa kuanggap bahwa aku sudah menyelamatkan keluargaku dan kematian dan masalah yang bertubi-tubi ada bagi kami? Benar bukan? Sesimpel itu ternyata untuk menjadi pahlawan, jadilah dirimu sendiri dan lindungi keluargamu.

Mungkin saja dari sesimpel itu, aku bersinar di keluargamu, dan akhirnya berita baik tentang dirimu diketahui banyak orang secara perlahan. Maka lama-lama kau akan diakui oleh banyak orang bahwa kau memanglah seorang pahlawan, walau bukan dunia, tetapi setidaknya dalam jangka kecil saja dulu.

Manusia itu makhluk yang mudah retak dan hancur, kalau kau bisa menjadi pahlawan, itu artinya kau tahan banting. Untung saja ada Kiera yang selalu menambal kerusakan yang kudapati, itu membuatku semakin kuat dan tahan banting akan lebih banyak masalah.

"Semangatlah sayang, karena kau sudah selalu berhasil walau harus menghadapi bertubi-tubi masalah dan tetap bertahan. Bukan Sin yang mudah menyerah yang kuakui sebagai suamiku, tetapi Sin yang bertahan dalam badai sekali pun itulah suamiku."

"Akan kupenuhi harapanmu padaku sayang, akan kubuktikan."

"Baguslah kalau sayang sudah tenang lagi. Apakah sekarang kita bisa pulang dan tidur dengan nyenyak?"

"Iya, besok adalah hari kemenanganku, aku yakini itu."

Opitimis saja, karena itu akan memberikan dorongan mental positif kepadamu juga. Walau kuakui, seoptimis dirimu, kau pasti akan menghadapi kekalahan juga kegagalan suatu waktu. Namun jika kau optimis, dalam waktu singkat, kau akan bangkit lagi dan mencoba lagi.

Malam itu aku benar-benar banyak disadarkan oleh Kiera. Sekali lagi aku bersyukur memiliki istri yang benar-benar mengerti diriku sampai sebegitunya. Tanpa Kiera aku rasa sudah lama aku terjebak dalam keputusasaan dan lingkaran kehancuran.

Namun sekali-kali akulah yang harus mengerti Kiera dan memberikan kasih sayang. Mungkin dibanding diriku, justru Kiera yang lebih tahan banting karena dia melengkapiku yang egois dengan rasa ketidakegoisannya.

"Apakah kalian sudah siap melihat dampaknya?"

"Walau gugup, aku yakin bahwa kita akan berhasil. Ayo kita berangkat ke perusahaan lagi dan kita amati apa yang terjadi."

Diriku bergetar dengan tidak hentinya, tetapi bukan karena takut, tetapi semangat yang berlebihan. Apa yang dikatakan semalam oleh Kiera bahkan masih berefek bagiku selama kuingat dengan benar dan selalu kupikirkan.

Dan kau tahu, aku tidak akan menduga apa yang kulihat dari informasi yang sudah dikumpulkan oleh IAI semalaman soal hasil dari solusi itu. Dari 60 persen itu, hanya tersisa 5 persen saja yang masih memiliki sifat haus darah itu.

Ini dobrakan yang begitu gila, padahal aku akan menduga kegagalan karena ini bahkan rencana yang bahkan belum sampai setengah matang. Akhirnya aku bisa mengatasi masalah kekurangan mana, juga kegilaan manusia-manusia yang tinggal di dunia ini.

"Aku benar-benar tidak akan menduga walau ini rencana yang kuambil sendiri. Walau sudah banyak orang yang berjatuhan, tetapi setidaknya kita tidak membiarkan lebih banyak jiwa yang terbang hilang."

"Kita berhasil!! Benar-benar kita berhasil!! Aku sudah yakin memang selama kita mencoba, maka kita akan bisa."

"Hahaha, itulah solusi yang kudapatkan. Tidakkah aku keren bisa mendapatkan solusi yang seperti itu."

Tentu saja, walau mendapati kemenangan, kami bertiga memiliki reaksi yang berbeda-beda. Kalau aku, tentu aku terkejut, berbeda dengan Shin yang optimis dan Jurai yang menyombongkan diri karena dia yang menemukan solusi ini.

Ya memang sih kuakui ini semua karena berkat Jurai yang menemukan solusi ini. Namun tentu, karena kemampuan kami bertiga semua ini bisa berjalan lancar walau harus mengalami banyak halangan yang tidak terduga.

Tidak hanya sampai di situ, setelah cukup untuk mengagumi bagaimana keberhasilan kami, perusahaan kami berpartisipasi membereskan kekacauan yang tercipta akan masalah ini. Aku tidak yakin bahwa pencipta masalah ini punya rencana lain, tetapi untuk sekarang semuanya sudah bisa ditekan dengan baik.

"Apakah kita harus memperkenalkan diri kita ke publik untuk supaya mereka mengetahui bahwa ini hasil kerja keras kita?"

"Niatnya begitu, tetapi aku rasa tidak ada baiknya menyombongkan diri. Lagipula kalian juga tahu bagaimana aku membenci mencari perhatian yang berlebihan. Cukup dengan masalah monster saja nama kita diketahui."

"Yahh, kurasa juga begitu. Tidak ada baiknya kita melakukan hal sia-sia dengan menyiarkan bahwa ini semua perbuatan kita."

Itu perbincanganku dengan Shin, kalau dengan Jurai, pasti dia akan mengotot untuk mempublikasi bahwa ini kehebatan kami. Jurai adalah tipe orang yang terbuka luas dan koneksinya bahkan lebih luas dari Shin ketika di dunia Heiya.

Memang Shin dikenal banyak orang di seluruh wilayah dunia Heresia, tetapi tidak seperti Jurai yang mampu menguasai setengah dunia dalam kekuasaan kerajaannya. Jurai adalah salah satu orang yang memiliki ambisius yang teramat tinggi untuk mencapai kemenangan.

"Hah~ akhirnya kita bisa tenang sedikit sebelum menghadapi masalah monster dan menemukan biang keladi akan masalah mana ini. Tubuhku sudah terlalu capek, otakku sudah penat juga untuk mencari cara menyelesaikan semua permasalahan ini."

"Iya, setelah kita pulang dan dunia kembali normal, apakah kau ingin jalan-jalan bersama-sama? Tentu dengan istri kita juga."

"Bukan ide yang buruk, akan kuambil tawaranmu itu."