CH.167 Terpukul Kalah

Begitu pembicaraan selesai, mereka langsung melanjutkan penyerangan mereka juga termasuk serangan ke diriku. Tentu saja aku mengelak serangan mereka. Kalau melawannya dengan sihir juga, itu akan jadi boros, jadi aku hanya menghindari saja. Lagipula sihir akan hilang seiringnya waktu.

Namun setiap tindakan yang aku lakukan untuk melawan mereka kelihatannya serba salah. Jujur kalau mau kubilang, aku tidak bisa membunuh orang yang hanya melakukan ini untuk mendapatkan kembali kebebasan mereka.

Pada dasarnya mereka tidak berbuat salah, dan diriku tidak layak menghakimi mereka. Ingat bahwa semua penyihir dibenci di sini? Itulah kenapa kalau aku membunuh layaknya mereka, para warga pun pasti tidak akan percaya. Namun apa yang bisa membuat para warga percaya dan menyelesaikan masalah ini tanpa harus membunuh mereka.

Aku tidak menutupi fakta bahwa setidaknya aku sudah membunuh jutaan nyawa kalau semua yang ada di dalam 'Time Paradox' itu dihitung. Kalau tidak dihitung, tetap saja jumlahnya sudah ada di angka puluhan ribuan nyawa. Itulah kenapa aku tidak berhak menghakimi mereka, tanganku sudah penuh dengan darah yang bercucuran.

"\Cometh and heed my call. Shall thy release death and thee harbring all these lives. Rage upon thee, Shikushijin./"

Yang bisa kulakukan adalah menghindari serangan mereka sejauh ini. Sihir yang mereka bisa lakukan adalah sihir lama dengan rapalan yang cukup panjang. Aku masih belum mengerti seluruh tentang sihir di sini, kalau tidak kuperhatikan, aku tidak akan bisa memahaminya. Jika aku berhasil memahaminya, mungkin aku bisa tahu cara untuk meniadakannya selain dengan menyerang mereka ketika sedang merapal.

Itu yang aku pikirkan, tetapi sekali lagi aku lengah. Berpikir bahwa musuh menggunakan sihir dengan rapalan yang panjang dan butuh waktu agar sihir itu bekerja, aku tidak menyadari bahwa salah satu dari para penyihir itu merapal sihir tingkat tinggi dan menyerangku dari belakang. Normalnya seharusnya bisa aku hindari, tetapi keberuntungan tidak memihakku.

Tepat di saat sihir itu menyerangku, manaku kosong melompong. Tidak ada mana lagi tersisa di tabung mana yang dikompres itu. Bukan hanya aku terkena serangan sihir tingkat tinggi, aku terlontar jauh dan seluruh sistem tubuhku tidak berfungsi karena energi yang membuatnya tetap berjalan habis. Seketika itu juga… aku kehilangan kesadaran.

"Aku… kalah?"

Tidak mungkin… hanya karena aku lengah dan menahan diri melawan mereka aku menjadi kalah? Namun bukannya jumlah mana yang tersisa di tabung itu ada 44 persen? Yang kulakukan sejauh ini hanyalah terbang dan menghindar. Bagaimana bisa 44 persen itu hanya bertahan setidaknya kurang dari 5 menit? Seharusnya satu tabung mana kompres itu bisa membuat tubuhku bekerja kurang lebih selama sebulan.

Apa yang salah…? Apa yang sebenarnya salah di sini? Tidak mungkin karena hanya faktor dirikulah yang sedikit menahan diri jadi seperti ini. Kemungkinan besar yang bisa kupikirkan adalah karena mana di dunia ini sudah tercemar.

Mana di dunia ini setara dengan oksigen. Ingat bahwa lawan dari oksigen adalah karbon dioksida? Normalnya mana dipakai para pengguna sihir atau penyihir saja. Namun beda kasusnya dengan di dunia ini. Dunia ini menggunakan mana layaknya salah satu mineral yang ada di dunia ini. Dengan memperlakukan mana layaknya oksigen, mana yang murni lama-lama menurun kualitasnya dan menjadi tercemar.

Wajarnya mana yang ada dan tersebar itu hanya menjadi mediator atau perantara sihir akan tetap berjalan. Namun yang kudapati di diriku adalah mana alam yang dikumpulkan dan dikompres menjadi tabung mana ini. Kalau mana alam yang tercemar, seharusnya selama mana tubuh masih jernih dan murni, sihir tidak akan kacau atau alirannya tidak akan kacau.

Namun yang kudapati kali ini adalah aku menggunakan mana tercemar ini sebagai mana dalam tubuhku. Kalau aku mau bilang jumlah mana yang dibutuhkan untuk terbang selama 5 menit seharusnya hanya kurang dari 5 persen saja. Satu persen mana murni bisa digunakan untuk menahan diriku terbang selama 5 menit. Jadi dalam 40 persen mana itu hanya tersisa seperdelapan dari yang masih murni. Ini saja acak karena jumlahnya tidak sedikit tabung ini.

"Setelah puluhan ribu tahun kita hidup, akhirnya kita mengalami kekalahan yang sesungguhnya."

Sesuai ucapan kepribadian lainku, selama aku hidup, hidupku selalu dipenuhi oleh kemenangan. Kalau ada kekalahan pun itu paling-paling aku terpojokkan dan terpaksa menggunakan kekuatan yang kupendam.

Jujur sebenarnya kekalahan itu normal, tetapi buatku yang tidak pernah kalah kecuali saat melawan 7 Deadly Sins pertama kali, ini membuatku frustrasi. Kekalahan kalau melawan musuh kuat, itu masih bisa kupahami. Aku kalah… karena tidak bisa memahami situasi.

"Kenapa kalian tidak frustrasi walau kita kalah?"

"Itu karena kami tahu bahwa kondisi saat ini adalah kondisi di mana kita tidak bisa menanganinya. Ingat bahwa kita memang bisa memprediksi sesuatu dengan mudah, tetapi segala sesuatu yang bersifat dadakan, kita pasti kewalahan."

"Selama ini kewalahan saja memang, tetapi kalau musuh sungguh-sungguh, kita juga akan kalah pastinya. Lagipula memang Rie memiliki memori seluruh kehidupan kami yang terus terulang. Namun Rie, kamu yang hidupnya tidak pernah mengalami pertarungan sebelumnya tidak akan terbiasa."

"Kemampuan seluruh kita boleh luar biasa, apalagi jika digabungkan, tetapi kekuatan yang luar biasa pun tetap saja punya celah kelemahan. Ingat selalu bahwa ketika kau kalah, itu yang membuatmu jadi kuat. Ketika kau terpojokkan itu pun sama."

Bagaimana aku menutup diri dari semua pemikiran ini? Kemampuan mereka bisa aku pakai, pikiran mereka bisa aku ketahui, tetapi aku tak pernah sungguh-sungguh memahami kehidupan mereka.

Kehidupan mereka ditempat begitu kerasnya hingga menciptakan diri sosok yang kuat sampai seperti ini. Kioku pun yang sebenarnya perempuan pun juga hidup tangguh menghadapi masalah. Namun arti esensi kehidupan mereka, aku tidak pernah mengetahuinya sejauh itu.

Jujur aku menutup mata, menutup telinga, menutupi pikiranku dari semua masalah mereka. Padahal aku bisa membuat asumsi dan prediksi dari semua pengalaman mereka. Bagaimana bisa aku sebodoh ini hanya karena aku hidup tenang karena tidak ada monster yang berkeliaran di dunia ini?

"Maafkan aku… selama ini aku menutup diri dari mempelajari itu semua. Selama ini aku berpikir bahwa menang haruslah aku capai dan selalu menjadi bagian dari diriku. Sampai akhirnya aku dibutakan oleh hal itu dan menjadi kalah karena ceroboh."

"Tidak masalah Rie, kalau Rie menyadari kesalahanmu, itu bagus. Artinya kamu mau merubah dirimu dan belajar untuk menjadi lebih baik."

Memiliki kepribadian lainnya apa? Selama ini aku tidak pernah bisa memahami mereka walau mempunyai segala sesuatu milik mereka. Bodohnya diriku karena selama ini yang aku lakukan adalah sebuah kesalahan, hah~.

"Sekarang mungkin aku sudah menyadari kesalahanku dan mengakui kekalahanku. Namun walau tubuh android ini tidak akan rusak karena bisa diganti terus-menerus. Otakku tidak akan tahan bertahan di tubuh rusak selama ini."

"Soal itu Rie tenangkan diri saja dulu. Karena sebenarnya roh dan jiwa kami tidak terikat dengan tubuhmu, kami bisa berterbangan keluar dari alam bawah sadar ini dan melihat kondisi di luar."

"Begitukah? Kalau begitu bagaimana kondisiku dan kondisi kota ini dan apa yang telah terjadi begitu aku ke sini?"

Kupastikan bukan hal yang baik yang terjadi karena para penyihir jahat dari 'Evil Sorcerer Cultist' itu kuat dan penuh rencana. Mereka tidak akan segan-segan melakukan ini semua sampai akhirnya mereka mendapat tempat di dunia ini.

Benar juga! Kalau mereka mencari tempat di dunia ini, tidak mungkin untuk mereka melewati jalan diskusi. Jadi pemikiranku adalah mereka berniat untuk menghapuskan seluruh riwayat hidup orang yang berpikiran bahwa penyihir itu jahat. Dan karena seluruh dunia sudah menanggap hal ini benar apa adanya, mereka membabi buta membunuh semua orang yang ada di dunia ini. Karena hanya sebagian kecil saja yang tidak berpikiran seperti itu.

��Mungkin ini sesuai dugaanmu, tetapi aku sendiri pun tidak akan menduga bahwa dirimu akan selama Rie dari serangan itu."

"Tunggu, aku selamat!? Bagaimana bisa? Padahal seharusnya seluruh fungsi tubuhku tidak berjalan karena tidak ada mana tersisa yang kumiliki."

Bahkan kalau ada yang tersisa pun misal sedikit, aku hanya bisa bertahan sebentar dan sementara saja. Atau jangan-jangan ada yang menyelamatkanku dengan menggantikan tabung mana itu ke tabung yang baru.

Normalnya tabung itu harus dipindahkan isinya karena begitu tabung itu terlepas, maka fungsi tubuhku tidak akan berjalan. Artinya aku tidak akan bisa mengganti tabung mana yang kosong dengan yang baru. Namun itu tidak ada artinya kalau ada orang lain yang membantu dengan menukar tabung itu dengan tabung baru.

Tunggu, seingatku aku jatuh di tengah-tengah jalan raya dan langsung kehilangan kesadaran juga berpindah langsung ke mari. Memang ada ya orang yang peduli terhadapku dan menolongku begitu. Namun fakta bahwa aku adalah android tidak mungkin tersebar. Juga kalau iya tersebar, siapa memang mempunyai tabung mana yang kupakai? Sejak aku kan manusia android satu-satunya di dunia ini yang fungsinya bukan untuk kemiliteran.

"Hmm, dari yang aku lihat ada beberapa orang yang mungkin mengenal Rie walau Rie mungkin melupakan mereka. Mereka sudah agak tua, pakai baju seperti ilmuwan begitu, dan mereka membawa sebuah koper berisi tabung mana kompres dalam jumlah yang tidak sedikit. Setidaknya ada 8, tetapi untuk menolongmu jadi ada 7."

"Sudah agak tua dan pakai baju ilmuwan juga punya koper berisi tabung mana kompres yang jumlahnya ada 7 sekarang? Ah!"

Tidak mungkin… walau aku kira-kira sudah mendapatkan jawabanku dan mengambil kesimpulan dari penjelasan Sin, aku masih tidak percaya. Jujur seharusnya mereka ketakutan dan lari kabur melihat adanya sihir. Namun mereka menolongku? Itu langka.

"Apa kau mengetahuinya? Karena kami masuk ke tubuh Rie tidak sejak awal, kami tidak tahu apa yang terjadi kepada Rie selama kami belum masuk ke tubuh Rie."

"Aku mungkin bisa menebaknya siapa mereka. Namun aku tidak percaya mereka akan melakukan itu untukku."

"Memangnya siapa?"

"Ilmuwan ahli teknologi yang berpura-pura menjadi dokter dan membuatku di tubuh android. Ini semua kerjaan mereka."