webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · ファンタジー
レビュー数が足りません
377 Chs

CH.157 Ahli Sebenarnya

Kalau para ahli teknologi ilmuwan itu berhasil membuatku hidup lagi sebagai android, aku juga tidak akan kalah. Aku membaca dengan teliti, informasi sudah tercantum dalam otakku, aku punya kemampuan yang tidak bisa diremehkan.

Dengan sekejap aku mempelajari bahasa pemrograman di dunia Logiate ini dalam kurun waktu 2 minggu. Sebenarnya ini cukup lama karena bahasanya lumayan kompleks kalau aku bilang. Waktu aku bisa memrogram hanyalah ketika aku sedang di kamar sendirian dan tidak ada yang menganggu, juga saat papa dan mama belum pulang.

"Kompleks dan ribet sekali program tubuh android ini. Tidak kusangka tubuh ini akan seribet itu untuk dipelajari keseluruhannya."

'Model' mirip, tetapi cara penggunaanya berbeda sekali. Aku langsung bisa menganalisis mana yang ini dan mana yang itu. Misal saja aku bisa mengetahui satu baris program ini untuk menerima input dari saraf yang mana, dan baris program yang lain untuk memberikan balasan.

Namun justru semakin kompleks sebuah program itu bagiku, justru itu yang membuatku semakin tertarik untuk mempelajarinya dan menguasainya. Bisa saja aku memimpin dunia ini dengan diam-diam dengan teknologi yang lebih maju, seperti waktu aku jadi Sin di Terra, siapa tahu bukan? Tidak pernah ada yang tahu masa depan seseorang kecuali dewa. Yah… aku dewa juga sih, tetapi dewa pencipta, bukan dewa takdir.

"Kalau bagian program yang ini… untuk mengatur paru-paru buatan."

Ngomong-ngomong aku sedikit melihat isi dari tubuh ini dengan pandangan X-Ray. Jujur, tubuh android ini juga begitu kompleks. Ternyata memang, semakin maju teknologi itu, semakin rumit dan kompleks segalanya.

Saking rumit dan kompleksnya, tubuh android ini hampir menyerupai 86% tubuh manusia pada normalnya. Hanya saja beberapa bagian seperti darah diganti pastinya dengan komponen metal. Namun hebat juga pembuat tubuh android ini, aku tidak menyangka bahwa tubuh android ini bisa menyerupai tubuh manusia sebegitu rumitnya.

Kemungkinan besar proses yang dibutuhkan untuk mempelajari tubuh android sampai sebegini jauhnya tidaklah singkat, puluhan bahkan ratusan tahun mungkin. Karena hal serumit ini bukan hanya dilakukan oleh ahli teknologi, tetapi juga ahli bidang lainnya termasuk ahli biologi.

"Ugh… rumit juga. Aku harus membaca banyak buku untuk memahami ini semua."

"Rie, boleh aku masuk?"

"Sebentar."

Ketika aku sedang asik-asiknya berada di kamarku untuk mengotak-atik ini, tiba-tiba saja suara panggilan dan ketukan menghentikanku dengan sekejap. Ada apa? Biasanya aku tidak diganggu kecuali aku sudah terlalu lama sampai sore tiba dan papa juga mama sudah pulang.

Sebelum mempersilahkan siapa pun yang berada di luar masuk, aku membereskan semua pekerjaanku terlebih dahulu karena terlalu banyak kompartemen yang tersebar di seluruh kamarku dan banyak peralatan yang aku gunakan belum kubereskan.

"Oke, masuk saja."

Oh rupanya Rara yang memanggilku. Oh ya, di antara semua temanku, mereka membagi tugas masing-masing. Rara punya tugas mengurusi hal ringan layaknya seorang pemimpin, Ashina juga hal ringan yaitu membantu seadanya, Verita mengurusi tentang pakaian, dan kebersihan, lalu kedua temanku yang laki-laki itu bertugas untuk menjaga rumah dan memberi bantuan untuk hal-hal yang berat.

"Rie, ada panggilan dadakan dari papa dan mama, katanya mereka membutuhkan dirimu untuk datang ke perusahaan secepatnya."

"Papa dan mama memanggilku? Kalau begitu bersiaplah, aku juga akan menyiapkan diri. Aku akan segera turun."

"Baiklah, kami akan tunggu di bawah."

Ada apa kok tiba-tiba papa dan mama memanggilku untuk datang ke perusahaan? Biasanya mereka akan membiarkanku sendiri di rumah dengan teman-temanku dan pergi kalau aku bosan saja. Namun untuk urusan pekerjaan jarang sekali papa dan mama memanggilku.

Ngomong-ngomong perusahaan yang papa dan mama jalankan adalah perusahaan data. Perusahaan ini menyimpan banyak data penting yang bisa mempengaruhi banyak hal jika jatuh ke tangan yang salah. Pemimpin negara ini menyerahkan ini ke perusahaan yang dijalankan oleh papa dan mama selama kurang lebih 80 tahun, atau bisa dibilang tiga generasi.

"Hmm, aku pakai pakaian simpel saja deh, entah keperluannya apa. Lagipula tidak ada yang dikhususkan apa yang harus kupakai juga."

Walau aku sudah tidak memiliki 'gender', tetapi aku harus tetap hidup sebagai perempuan. Jangan tanya kenapa, hanya segelintir orang saja yang tahu tentang kecelakaan yang kualami, dan kebanyakan sudah ditutup mulutnya dan terus-menerus diawasi oleh papa.

"Aku sudah siap."

"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang."

Biasanya kalau aku pergi ke mana pun itu, aku selalu menggunakan limousine ini. Namun tidak selalu begitu, kalau misal aku ingin pergi hanya bersama teman-temanku untuk berjalan-jalan aku biasanya menggunakan transportasi umum. Juga kalau begitu, aku biasanya menyamarkan diri untuk tidak menarik banyak perhatian.

Oh ya, sudah lewat setidaknya satu bulan lebih aku dengan tubuh android ini, di otak milik orang lain ini. Masih belum ada tanda terbukanya 'Pandora Box' itu, tetapi aku sudah berhasil menggesernya sedikit demi sedikit. Semuanya tentu butuh proses bukan?

"Nona Rie, silahkan."

Aku sudah pernah ke perusahaan ini sekali, dan itu hanya sebagian kecilnya saja karena banyak data yang aku sudah beri tahu tadi. Bahkan diriku saja tidak boleh sembarangan melihat, papaku hanya memperingatkanku soal hal ini.

"Rie, kau sudah datang sayang. Cepat masuk ke dalam, kami butuh bantuanmu."

"Bantuan apa ma?"

"Nanti Rie lihat sendiri deh."

Sebuah perusahaan data dan papa serta mama butuh bantuanku? Bukannya lebih banyak ahli yang seharusnya bisa menangani masalah ini sendiri? Jarang-jarang hal seperti ini terjadi. Sekarang aku jadi penasaran apa yang harus aku lakukan untuk memberi bantuan.

Tempat yang aku lewati sepanjang ini tidak pernah dilalui olehku sebelumnya. Ah kelupaan, teman-temanku tidak ikut denganku karena perintah mama, katanya ini super penting dan rahasia. Aku boleh mengetahuinya sedangkan teman-temanku tidak? Yah wajar, ini soal pekerjaan bukan.

"Rie, kami butuh bantuanmu soal hal ini. Secara tidak sengaja papa dan mama mendapati bahwa dirimu tertarik dengan pemrograman dan hal lainnya. Itulah kenapa papa dan mama meminta bantuanmu untuk menyelesaikan masalah ini."

Aku sekarang berada di ruangan yang sangat besar, setidaknya ada puluhan pekerja di sini dan semuanya kelihatan tertekan. Banyak layar-layar yang tertampang dan banyak sekali informasi yang bisa aku lihat. Dan satu hal lagi, banyak tanda seru merah dan sebuah peringatan. Apa ini sebenarnya?

"Apa yang harus Rie lakukan?"

"Ada seorang penyusup tiba-tiba memasukan data asing di komputer utama perusahaan ini, tiba-tiba saja peringatan berterbaran di mana-mana. Kami ingin menyelesaikannya sendiri, tetapi tidak bisa. Kalau kami ingin memanggil ahli lainnya, kami takut data yang ada justru tercuri."

"Jadi papa dan mama ingin Rie menyelesaikan masalah ini? Hah~ Rie tidak tahu Rie bisa menyelesaikan masalah ini atau tidak, tetapi biar Rie coba."

"Tolong ya Rie, duduk di sini sayang."

Tempat aku duduk kemungkinan besar adalah komputer utama di mana semua data penting disimpan dan sudah terenskripsi dengan begitu ketatnya. Begitu aku duduk, yang aku pedulikan hanya diriku, semua data yang ada, dan layar komputer yang ada di depanku.

Dengan konstentrasi penuh aku mencoba mencari akar permasalahannya, jujur ini sebuah tantangan yang sangat besar buatku. Kalau saja aku sedikit saja membuat kesalahan, bisa jadi aku malah membuat kondisi sekarang menjadi lebih buruk.

Kira-kira aku membutuhkan waktu tujuh menit untuk menemukan apa inti dari permasalahannya. Seharusnya mencarinya bisa saja dengan hitungan detik, tetapi bahasa program ini tidak pernah kupakai sebelumnya, pengalamanku kurang, dan juga enskripsi yang dipakai sangatlah sulit untuk ditembus. Semoga saja data asing itu bukan semacam virus atau apa.

Lalu setelah berhasil menemukan data itu, yang harus kulakukan adalah menanganinya dengan metode yang tepat, itulah langkah selanjutnya adalah menganlisis data tersebut. Lagi-lagi aku membutuhkan waktu yang cukup karena ini bukan perkara mudah, akhirnya memakan waktu 11 menit.

"Ugh… data ini terlalu banyak untuk ditangani orang normal, tetapi tidak untukku."

Aku menggunakan kemampuanku sepenuhnya dan pengalamanku untuk mendorongku bekerja lebih cepat. Kalau tadi aku membutuhkan waktu di atas lima menit semua, kali ini aku mendorong seluruh kemampuanku sampai bisa menyelesaikannya dalam waktu kurang dari dua menit saja.

"Ada flashdisk?"

"Ini."

Untuk berjaga-jaga aku menaruh data asing itu di flashdisk dan mengenskiripsikannya dengan cara lama. Kemungkinan besar semua programmer di dunia ini atau dunia yang lain sudah lupa dengan bahasa program lama, jadi mengenskripsikannya dengan bahasa program lama adalah metode pertahanan yang terbaik. Tidak akan ada yang bisa mendekripsikannya kalau aku gunakan metode ini.

"Hah~ selesai juga. Semua data asing yang ada sudah kutangani dan kupindah ke sini. Kupikir tadi semacam virus, ternyata bukan karena tipe file yang ada tidaknya sesuai dengan barisan data. Kemungkinan besar data asing ini masuk ke tempat yang salah."

Namun kenapa kalau masuk ke tempat yang salah enskripsi dari sebuah data ini harus seketat ini? Aku tidak paham sama sekali apa alasan data ini bisa masuk ke barisan data sejenis. Oh ya karena data itu mungkin penting maka aku tidak membuka data itu.

"Woah!!!"

"Eh…? Ada apa?"

"Rie, kau sungguh jenius. Rie bisa menyelesaikan masalah yang tidak dapat kami pecahkan sendiri. Bahkan Rie bisa membuat metode pertahanan yang tidak kami duga."

Ehhhh… apa aku kelewatan melakukannya? Padahal aku hanya berusaha untuk melindunginya dengan ekstra. Kenapa malah jadi begini? Bahkan aku dikatakan jenius. Mereka tidak menyadari bukan kalau aku orang yang berbeda dari Rie aslinya?

"Mama tidak menyangka Rie baru belajar kurang dari sebulan saja bisa menyelesaikan masalah ini sendiri tanpa bantuan."

"Umm… apa Rie terlalu berlebihan melakukan ini?"

"Tidak, tidak, Rie melakukan hal yang tepat. Hanya saja tidak papa sangka Rie menyelesaikannya dengan kemampuan belajar kurang dari satu bulan saja. Benar-benar ahli yang sesungguhnya."

Apakah ini semacam tes untukku? Kurasa tidak, karena tidak mungkin para pekerja panik kalau ini hanyalah sebuah tes untukku. Yah~ apa pun itu sebaiknya aku lebih berhati-hati nantinya, bisa-bisa aku ketahuan.