Mengenakan pakaian hitam legam dan pertunjukan indah yang masih diwarnai dengan kabut air, Dewi dengan lembut memeluk bayi Sutomo di pelukannya, matanya diam-diam menatap bola daging kecil yang lucu yang tergeletak di pelukannya, seolah-olah dia ingin menebus untuk semua penyesalan di tiga tahun sebelumnya. Mata besar bayi Sutomo yang seperti permata ditutupi oleh bulu mata yang tebal, dan jari-jarinya yang gemuk ditahan di mulutnya. Bibir tipisnya masih ternoda oleh air liur, dan kepala kecilnya bersandar pada Dewi. Di tempat terlembut di antara payudara, sebuah suara memuaskan keluar dengan setiap langkah yang diambil Dewi.
Dewi memandang bayi di pelukannya dengan heran, bukankah dia hanya dipeluk? Kenapa kamu ingin membuat suara yang begitu malu-malu!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください