"Kamu tahu, saya rasa kita harus melakukan hal itu. Jangan hubungi sistem dukungan penyihir itu dulu," kata Tuhan Ahriman kepada bawahannya yang tampak tidak yakin sebelum mengangguk pada pemimpinnya.
"Jadi kamu adalah istri pangeran terkutuk itu," ucap sang tuan sebelum berbalik dan berjalan lagi, membuat Elliana melihat sekelilingnya dengan bingung.
Tuhan neraka ini benar-benar aneh di matanya. Dia marah suatu saat dan kemudian bertingkah seakan tidak ada yang salah pada saat berikutnya.
Sekarang apa yang seharusnya ia tangkap dari jenis reaksi ini? Apakah itu hal yang baik? Haruskah dia berbicara lebih banyak tentang suaminya atau tidak?
"Jadi bagaimana kamu bisa kesini?" tanya Tuhan Ahriman, mengangkat alisnya ketika mereka duduk di dalam sesuatu yang tampak seperti kereta, kereta yang sangat indah yang membuatnya terpesona.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください