webnovel

Raja Para Kesatria

Sebuah cerita perjalanan Pangeran Sura yang telah menghancurkan pusat kekuatannya untuk menyelamatkan Ibu, kakak dan neneknya dari kematian akan tetapi membahayakan dirinya sendiri dan mengakibatkan pertumbuhan kekuatannya mengalami hambatan sehingga tidak bisa mengembangkan keahlian beladiri ya di dunia yang penuh dengan raksasa dan monster. Akan tetapi Pangeran Sura mendapatkan Ilham dari para dewa sehingga bisa meningkatkan kekuatan jiwa nya dan membantunya dalam mencapai keinginannya

Hendy_Irvan · 東方
レビュー数が足りません
26 Chs

Penguatan Fisik

Seorang anak berumur 6-7 tahun bangun dari tempat tidurnya dan dia langsung bergegas membersihkan diri serta memakai pakaian latihannya.

"Hari ini adalah latihan pertamaku menggunakan panah, jadi aku tidak boleh terlambat kalau tidak kakak pasti akan marah" kata anak itu mengingatkan dirinya sendiri.

"Tap tap shreek"

Membuka pintu kamarnya dan langsung bergegas menuju lapangan latihan istana

......Sesampainya di lapangan

"10 menit, Cepat lakukan push up 100 kali" kata remaja berumur 13 tahunan yang memiliki wajah tampan tapi masih terlihat kekanakan dan memiliki postur tegap dengan badan kurus yang berotot dengan busur di tangannya

"huh huh huh"

Nafas terengah engah

"Aku bahkan belum sarapan dan langsung pergi ke lapangan latihan ini kak, seharusnya kau lebih menghargai itu" jawab anak berusia 6-7 tahun itu dengan mencoba menormalkan kembali nafasnya

"100 kali pushup" pemuda itu berkata kepada adiknya Sura dengan mata yang tertutup sedari tadi seperti sedang merasakan energi alam di sekitarnya

"Lebih baik tadi aku makan dulu sedikit makanan, ini pasti akan sangat melelahkan." Sambil mengambil posisi pushup

"1,2,3-100. Kakak aku selesai berikan aku waktu sebentar untuk beristirahat" memohon kepada Bisma dengan tubuh terlentang dan nafas yang pendek

"Baiklah 5 menit" jawab Bisma

Bisma tau kekuatan tubuh adiknya tidak sekuat tubuh anak lainnya sehingga dia pun mengerti kebutuhan adiknya itu dalam setiap latihan. 3 tahun lalu dia mengerti kenapa adiknya itu tidak bisa menjadi pangeran utama di kerajaan Nafas Kehidupan, ternyata 7 tahun lalu yang menyelamatkan nyawanya, ibu dan neneknya adalah sebuah ledakan dari Dantian Sura sehingga menimbulkan gelombang yang kuat dan menghancurkan pasukan penyusup itu.

Bisma sangat sayang kepada adiknya tapi tidak bisa terlalu memanjakannya, karena Bisma mengerti bahwa adiknya harus menguatkan dirinya walaupun tak bisa dibandingkan dengan anak lain pada umumnya karena Sura hanya bisa meningkatkan kekuatan Fisiknya dan tak bisa menggunakan kekuatan dantiannya yang sudah hancur. Sehingga sudah 2 tahun ini Sura dilatih oleh Bisma untuk meningkatkan kekuatan fisiknya dan sekarang sudah waktunya Sura melatih keahlian memanah.

Latihan memanah adalah latihan terbaik untuk Sura karena alasan pertama dengan kekuatan fisiknya saja tidak mungkin untuk Sura bisa mempertahankan diri dan bertarung dari jarak dekat. Sedangkan alasan kedua adalah di negeri Langit Tinggi yang terdiri dari 7 kerajaan, Kerajaan Nafas Kehidupanlah yang mencetak para pemanah terbaik karena memiliki ilmu dan pelatihan yang khusus.

Bisma berdiri dan membuka matanya kemudia berkata kepada Sura "cepat bangun, sekarang kita latihan memanah" sambil melangkah ke arah Sura

Sura pun segera bangkit dan menatap kakaknya "aku siap, kakak apakah aku akan mendapatkan busur terbaik di negeri ini? Aku tidak sabar untuk menembakan anak anak panah ke arah musuh hahaha" berkata dengan gembira dan perasaan yang sangat senang

"Busur panah?" Bisma mengernyitkan dahinya

Kemudian tersenyum lebar, "ya Kamu akan mendapatkan busur terbaik di negeri Langit Tinggi, sekarang ikut aku" Bisma melangkah ke arah batu bedar di sudut lapangan. Bisma mengikatkan tali karet di belakang batu besar itu dan menyisakan tali karet sepanjang 1 meter di depan batu itu

'apa yang dilakukan Kakakku?' decak Sura dalam hati

"Kakak apakah di dalam batu itu tersimpan busur panah ajaib?" Tanya Sura dengan tatapan polos

Sura tidak menjawab pertanyaan adiknya dan hanya terkekeh tertawa mendengar pertanyaan adiknya itu, kemudian berkata "tarik batu ini sampai ke ujung lapangan, kau akan bisa istirahat 5 menit setelah 5 kali batu ini bergerak kemudian lanjutkan lagi begitu seterusnya"

Batu itu beratnya sekitar 70 kilogram, tidak lah berat bagi para kesatria untuk membawa batu itu tapi ini adalah Sura, anak kecil berusia belum genap 7 tahun yang dantiannya telah hancur.

Setelah Bisma menjelaskan latihan dan peraturan nya Sura berpikir sejenak dan kemudian mengambil posisi untuk menarik batu tersebut

"Weng" tali karet terlihat menegang akan tetapi batu itu tidak bergerak karena tali karetnya terus mengulur karena lentur

"Ya ampun jika tali biasa saja sudah barat apalagi dengan tali karet" desah Sura karena merasa tidak berdaya

"Aku akan jadi panah terhebat di seluruh benua!" Dia kemudian menarik lagi tali karet itu dengan penuh semangat

"Sreek" suara gesekan tanah latihan dan batu itu terdengar

"Ah, mulai bergerak. Ayo ayo bergerak lagi" gumam Sura sembari mengaitkan dirinya sendiri

"Baiklah aku juga akan melatih kemampuan tenaga dalamku" gumam Bisma dan langsung melompat ke sebuah pendopo di tempat latihan itu dan mulai menyerap energi alam

"Sreek, sreek, sreek, sreek"

Setelah beberapa kali batu bergerak Sura terlihat kelelahan dan mulai istirahat lagi

Dari sudut pintu masuk lapangan 3 sosok pemuda yang memiliki postur hampir sama dengan Bisma tetapi lebih pendek datang ke lapangan latihan istana. 3 pemuda itu terlihat mirip satu sama lainnya dengan pakaian latihan warna biru. Mereka adalah 3 bersaudara Ryan yang merupakan anak dari selir Raja Mahardika yaitu Selir Ratih yang memiliki niat membunuh Sura 6-7 tahun lalu. Ryan Yudha, Ryan Mala, Ryan Kala.

"Kak Yu lihatlah Pangeran Sura, sangat lemah sehingga menarik batu sebesar itu saja kelelahan" Ryan Kala berkata sambil terkekeh

Ryan Yudha dan Ryan Mala melihat ke arah Sura dan ikut terkekeh, kemudian melirik ke arah Bisma yang sedang menguatkan tenaga dalamnya

Lapangan itu merupakan lapangan latihan bagi keluarga kerajaan jadi semua keluarga kerajaan boleh memasuki lapangan latihan tersebut, sehingga 3 bersaudara kembar Ryan itu juga bisa memakai lapangan latihan yang luas itu sesuka hati.

Kemudian 3 bersaudara kembar itu berjalan ke arah Pangeran Sura dan Pangeran Bisma

"Ternyata disini ada Pangeran Utama dan adiknya yang tidak berguna"

"Hahaha" ketiga saudara kembar itu tertawa untuk mengejek

"Apa kau bilang aku akan mengalahkan mu dengan tanganku" teriak Sura kearah Ryan Yudha

"Hei anak kecil, sekuat apapun dirimu tidak mungkin kamu dilatih langsung oleh Ayahanda" ejek Ryan Kala

Di dalam kerajaan yang langsung diajarkan oleh Raja Mahardika adalah pangeran dengan kekuatan tubuh dan potensi terbaik, di istana tersebut hanya Pangeran Bisma dan 3 pangeran kembar itu yang menjadi murid langsung dari Raja Mahardika, sedangkan Pangeran Sura hanya selama ini hanya diajarkan oleh kakaknya Bisma jika sedang luang

"Bahkan kau tidak bisa menjadi murid dari 5 guru besar beladiri di Istana" sambung Ryan Mala mengejek Sura

"Lima guru besar beladiri istana? Tetua guru yang sangat dihormati setiap orang di kerajaan Nafas Kehidupan dan telah melahirkan petarung petarung hebat di kerajaan Nafas Kehidupan, bahkan kesatria Matahari suci dibentuk oleh salah satu dari 5 guru besar di Kerajaan Nafas Kehidupan" gumum Sura

Ryan Yudha kemudian mengalihkan pandangannya ke Pangeran Bisma, dan berkata "dan satu hal lagi bagaimana seseorang bisa menjadi Raja jika kekuatannya hanya digunakan untuk tidur? Hahahah"

Pangeran Bisma membuka matanya yang dari tadi tertutup rapat dan dengan tubuh yang terdiam bagai Barung batu yang memegang busur di depannya. Kemudian Bisma melihat kearah 3 kembar bersaudara itu dengan tatapan dingin berhasil menekan 3 bersaudara kembar itu dengan hawa tenaga dalam yang dipancarkan olehnya.

Ryan Yudha dan 2 saudara merasakan udara di sekitar mereka seolah berbeda dan merasakan ada sesuatu yang menghantam dada mereka hingga sesak, akan tetapi Ryan Yudha tidak takut kepada kekuatan Bisma karena sebenarnya Bisma masih satu tingkatan yang sama dengannya yaitu kekuatan warior level 9 hanya saja kekuatan dan aura tenaga dalam Bisma jauh lebih tinggi dari pada Ryan Yudha.

Dalam pelatihan beladiri terdiri dari beberapa tingkatan dimulai dari pelatihan dasar yaitu tahap kekuatan warior yang terdiri dari 9 level, kemudian selanjutnya tahap kekuatan Kesatria yang juga terdiri dari 9 level dan terakhir tahap Dewata yang terdiri dari 9 tahapan. Tahapan kekuatan warior berfungsi untuk meningkatkan sel dan jaringan tubuh manusia dan menguatkan tubuh penggunanya, sedangkan tahapan Kekuatan Kesatria memungkinkan tubuh penggunanya bisa mengendalikan kekuatan tenaga dalamnya dengan menyerap energi alam ke dalam dantiannya sementara itu tahap kekuatan Dewata adalah tahap dimana kekuatan yang melebihi tubuh manusia biasa dan bisa disebut telah melawan takdir langit sehingga memungkinkan tubuhnya bisa tahan dari kobaran api dan bisa hidup melebihi umur orang biasa bahkan beberapa diantaranya bisa terbang dan bertarung di langit.

Di Negeri Langit Tinggi hanya ada beberapa orang yang telah mencapai level puncak kekuatan Dewata salah satu diantaranya ada di Kerajaan Nafas Kehidupan, Dia adalah Guru Besar Yaman yang terkenal dengan julukan Dewa Panah, kabarnya Ia sudah tidak menerima murid lagi untuk diajarkan. Sedangkan sebagian besar 5 Guru besar hanya mencapai level 4 kekuatan Dewata. Bahkan Raja Mahardika saat ini baru mencapai level 5 kekuatan Dewata. Dan para jendral kebanyakan level 1 atau 2 tahap Kekuatan Dewata.

Pangeran Ryan Yu dan Pangeran Bisma berada pada level 9 kekuatan warior sedangkan 2 orang saudara kembar Ryan berada di level 8 kekuatan warior dengan kekuatan 3 bersaudara itu Pangeran Bisma tidak mau gegabah untuk melawan 3 bersaudara ini, walau kekuatannya lebih tinggi dari 3 orang itu tapi untuk melawan mereka sendirian adalah pilihan yang buruk.

Dalam situasi ini Pangeran Sura yang berada di level 3 kekuatan warior hanya bisa menggertakan giginya karena kesal dan tanpa sadar mengeluarkan aura yang tak bisa di lihat oleh orang lain

"Lihat saja nanti aku akan lebih kuat dari kalian dan tidak akan mengecewakan kakak ku yang telah melatihku" teriak Pangeran Sura dengan muka yang merah

"Hah? Lebih kuat dari kami?"

"Hei bocah orang lemah yang sombong merupakan sampah, dan kamu itu sampah" jawab Ryan Mala dengan gelak tawa saudara saudaranya

"Aaa aaaaaah shhh aaa" teriak Ryan Kala

"Salah sakit, darimana datangnya semut semut ini? Ah sakit" teriak Ryan Kala sambil lari dan melompat kesakitan karena digigit oleh segerombolan semut taring pemotong

Walau tingkat kekuatan fisiknya sudah mencapai level 8 dan kulitnya bahkan sangat kuat akan tetapi digigit oleh ratusan semut taring pemotong adalah hal yang berbeda. Kaki Ryan Kala terlihat bengkak dan terlihat terjatuh di tanah. Sementara itu Ryan Yudha dan Ryan Mala menghindari tanah di sekitar Ryan Kala khawatir terkena gigitan semut taring pemotong.

"Adik Kala" teriak Ryan Yu menghampiri Adiknya

"Ayo pergi dari sini, kita harus melapor ke penjaga lapangan untuk membasmi hama hama itu" kata Ryan Mala

Mereka bertiga pun pergi keluar dari lapangan itu dengan Ryan Kala yang di Bopoh oleh kakaknya dan berjalan menyeret kaki kirinya karena gigitan semut taring pemotong.

"Kenapa bisa semut taring pemotong bisa keluar dari sarangnya ketika tidak ada ancaman yang terlihat, sedangkan kekuatan Ryan Yu, Ryan Ma, dan Ryan Ka belum mampu menggunakan energi tenaga dalamnya. Bahkan kalupun mereka bisa tidak mungkin bisa menembus ruang di dalam tanah, apalagi semut ini memiliki terkenal dengan semut yang membuat sarangnya sedalam lebih dari 2 meter" Pikir Pangeran Bisma dan melihat tanah di sekitar lapangan latihan istana itu"

Setelah beberapa waktu kemudian dia berbicara kepada adiknya "Hei Sura, lanjutkan latihanmu!"

Sura terlihat sedang termenung memikirkan kekuatan 5 guru besar dan memikirkan cara menjadi murid 5 guru besar ini dan kemudian tersadar dengan ucapan kakaknya

"Baik kak" seru Sura

"Latih tubuhmu dan kalahkan mereka" ucap Pangeran Bisma menguatkan

Pangeran Sura tidak menjawab tapi lebih bersemangat menarik batu besar seberat 70 kilogram itu.

••••••

Saat tepat tengah hari

"Hu hu hu, kakak aku selesai" kata Pangeran Sura kepada kakaknya Bisma

Pangeran Bisma kembali membuka matanya dan matanya melihat Sura kemudian melirik batu besar yang ditarik adiknya itu dan tersenyum "baik, kemarilah mari makan bersama" Bisma membuka bekal makanannya

Mata Sura terlihat berbinar dan mulai berjalan kearah pendopo dan berbelok ke arah pancuran air untuk mencuci muka dan tangannya serta mengambilkan dua gelas air dan kembali ke arah pendopo

"Sura setelah ini kau harus belajar dengan Paman Yin dan sore hari kau harus kembali lagi untuk memindahkan baju itu ketempat semula" perintah Bisma kepada Adiknya

"Hari ini apakah aku tidak bisa mendapatkan busur?" Menatap Bisma dengan tatapan memelas

"Hei adik kecil, hari ini jika kamu berlatih menggunakan busur kau hanya mampu menari 10-20 kali dan kau akan kehabisan tenaga, sedangkan jika kamu bisa menarik batu seberat 100 kilogram nantinya kau akan bisa menarik sampai 150 kali" jawab Bisma menjelaskan latihan Sura hari ini

"Hmmm, baiklaah. Mari makan" kemudian mereka berdua mulai makan