webnovel

Raindrop Melody

都市
連載中 · 3K ビュー
  • 1 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • N/A
    応援
概要

タグ
3 タグ
Chapter 1Hari Pertama yang bermasalah. ☆☆Happy Reading☆☆

Suara ketukan sepatu beradu dengan lantai menggema di koridor sekolah waktu itu, seorang gadis berambut legam sebahu membenarkan posisi tasnya. Ia bergumam, "Mari memulai lembaran hidup baru di sekolah ini, Kirana" ujarnya pada diri sendiri.

Adhisty Kirana Aldevara, namanya. Ia adalah murid baru di SMA Alderian sekolah milik Kakeknya sendiri. Sebelumnya, Kirana bersekolah di Perancis saat bersama kedua orang tuanya yang juga tinggal disana. Sekarang, ia bersama Kakek dan Neneknya yang tinggal di Indonesia.

Kembali ke topik, gadis itu berjalan sendirian menuju ruangan kepala sekolah yang entah dimana. Ia menuju mading terdekat dan ia bersyukur menemukan sebuah denah sekolah barunya itu. "Uh, ternyata aku sudah melewati ruangannya!" monolognya kesal.

"Bagaimana bisa tidak ada anak yang keluar hanya untuk sekedar ke kamar kecil?" ujarnya memperhatikan sekeliling. Saat ia sedang memperhatikan sekitarnya, seseorang menyenggol dirinya dari belakang. "Aduh!" ucapnya lantas menatap seseorang yang menyenggol dirinya itu.

Seorang gadis yang baru saja menyenggolnya itu menoleh "Eh, Sorry! Gue buru-buru, udah telat nih! Maaf yaa... " ujarnya. Kirana mengangguk, tersadar akan sesuatu ia segera memanggil gadis itu. "Hei... kamu!" panggilnya. Gadis itu kembali berhenti lantas menoleh, "G-gue?" tunjuknya pada diri sendiri. Kirana mengangguk dan mendekat "Bisa tolong bantu aku ke ruang Kepala Sekolah? Aku tidak tau tempatnya" ujar Kirana.

Gadis itu tersenyum, "O-Oke. Ayo aku antar" jawabnya. Kirana pikir gadis di sampingnya itu anak yang friendly, yah...walaupun terlihat kurang disiplin.

"Ehm... by the way, nama kamu siapa? Kamu anak baru yaa?" tanya gadis itu tak lupa dengan senyumnya. Kirana mengangguk tak lupa membalas senyum, "Iya, aku pindahan dari Perancis. Kebetulan Kakek aku merekomendasiin sekolah disini" jawabnya.

Gadis itu terlihat bersemangat, "Waaah... pantas saja wajah mu rada bule gini. Kenalin gue Amelia Verany, panggil saja Amel" Gadis berambut panjang memakai jepit rambut warna biru itu mengulurkan tangannya.

Membalas uluran tangan itu Kirana memperkenalkan diri, "Namaku Adhisty Kirana Aldevara, panggil saja aku Kirana" ucapnya.

Perjalanan menuju ruang kepala sekolah itu membuat Kirana bertemu teman barunya. Sesampainya di depan pintu, Amel pamit untuk menuju kelasnya. Ia senang karena akan ada alasan nanti saat ia ditanya guru akibat keterlambatannya itu.

☆☆☆

ttok ttok... (suara ketukan pintu)

"Masuk" ucap guru yang tengah mengajar didalam kelas.

"Maaf, Bu Ria. Saya telat, tadi habis ngantar anak baru keruang kepala sekolah" dengan alasan seperti itu, Amel yakin ia tidak akan dimarahi gurunya. Tanpa bertanya lagi, Bu Ria mengangguk membuat Amel kegirangan ditempatnya. Amel segera menuju bangkunya, namun ia terkejut tak mendapati Anna-teman sebangku Amel ditempatnya.

Amel menoel pelan pundak Arsy-gadis yang duduk di depannya, "Arsy, Anna kemana? kok ngga ada?" ujarnya pelan.

"Lo ngga baca grub? Anna sakit bege!" jawabnya pada Amel sedikit menoleh. Amel bergumam seraya mengangguk, ia lantas mengeluarkan buku materi pelajarannya.

"Permisi, Maaf Bu Ria. Saya menganggu waktunya sebentar" ujar Pak Kepala Sekolah.

"Ah, iya tidak apa-apa Pak Antares. Silahkan" ujar Bu Ria mempersilahkan.

"Anak-anak, Bapak ada teman baru buat kalian. Kirana, kemari, nak" ujarnya. Kirana pun segera menampakkan diri. Amel yang melihatnya pun kembali dikejutkan oleh kehadiran siswi baru yang tadi bersamanya. "Waah... Kirana!" ujarnya pelan namun Arsy dan Risty dapat mendengarnya. "Lo kenal?" Risty menyahut.

"Itu anak baru yang tadi gue omongin didepan" jawabnya bangga.

"Nama saya Adhisty Kirana Aldevara, panggil saja Kirana. Semoga kita bisa berteman dengan baik" ujar Kirana saat memperkenalkan diri di depan kelas.

"Wah... cantik sekali... boleh dong gue panggil sayang?" ujar Aldo-cowok yang dikenal playboy disekolahnya.

"Husst... Aldo ngga boleh gitu!" Pak Antares memperingati.

"Yah, Pak... dia kan emang cantik. Bertambah dong cewek cakep dikelas kita, ye nggak?" Riko menimpali.

"Yo'i bro!" sahut Gibran.

"Sudah semuanya! Kirana, silahkan kamu duduk di bangku yang kosong dulu yaa? Bapak tinggal" ujar Pak Antares lantas meninggalkan ruangan setelah berpamitan pada Bu Ria.

Kirana berjalan menuju babgku kosong disamping Amel, ia belum menyadari jika disampingnya itu gadis yang menolongnya beberapa jam lalu.

"Aku duduk disini, ya?" ijinnya lantas mendudukan diri.

"Hei! Kirana" panggi Amel.

Kirana menoleh lantas terkejut saat menyadari Amelia lah teman sebangkunya. "Loh?! Kok kamu? Kita sekelas dong?" ujarnya semangat.

Amel mengangguk antusias, "Iya, kebetulan sekali yaa!"

☆☆☆

Bel istirahat berbunyi, mengembalikan semangat para siswa yang kelaparan untuk menuju kantin sekolah. Mereka berhamburan kekuar kelas layaknya itik keluar kandang.

"Yuk, ngantin. Kirana, lo ikut ya?" Kirana hanya mengangguk saat Amel mengajaknya.

"Eh, kita belum kenalan 'kan?" ujar Arsy.

"Kenalin gue Arsyera Kinanti dan ini Belviana Claristy" ujarnya.

Kirana mengembangkan senyum, "Salam kenal, Aku Kirana" ujarnya.

Sesampainya di kantin, Amel memesankan bakso untuk Kirana dan kedua temannya. Mereka lantas duduk ditempat biasa Amel dan kawan-kawannya itu duduk.

"Anna pasti seneng banget kalo ada teman baru, dan Kirana kamu jangan kaget ya kalo besok ketemu Anna pake tampang judes, dia emang gitu. Bukannya ngga suka cuma ya... ngga gampang akrab anaknya" ujar Arsy selaku teman lama Anna.

"Memangnya Anna sekarang dimana?" tanya Kirana.

"Dia sedang sakit, ijin ngga masuk deh" sahut Risty.

"Oh, Semoga cepet sembuh buat di—"

BRAKKK!!

ucapan Kirana terpotong saat dirinya dikagetkan dengan suara meja yang ditendang kasar.

"Lo kalo jalan liat-liat dong! Lihat baju seragam gue kena tumpahan minuman lo 'kan!!" bentar seorang siswi pada siswi lainnya.

"Ma-maaf, Kak. Sa-saya ngga sengaja" jawab gadis itu gugup.

Kirana dan yang lainnya pun memperhatikan perdebatan itu, entah siapa yang salah jika ada unsur ketidak sengajaan.

"Huh! Kebiasaan caper tuh anak! ketumpahan air putih doang kan bisa kering nantinya" Amel menyahut dengan nada julidnya.

"Dia siapa?" tanya Kirana yang memperhatikan kedua cewek itu.

"Yang mana?" sahut Risty.

"Yang kena tumpahan"

"Ooh... itu si Jablay, Jeslyn namanya. Anak 11 IPS 2, ya biasa begitu... sering kok kejadian kek gitu" jawab Risty.

"Mentang-mentang bapaknya donatur sekolah sama pemilik perusahaan Lyn Kosmetik, dia jadi semena mena disini" Amel menyahut.

Mereka bertiga berkomentar menyuarakan ketidak sukaan mereka kepada Jeslyn, beda lagi dengan Kirana yang memperhatikan secara terang-terangan kejadian itu.

"Gimana kalo Kakak ganti baju saja? Aku masih punya baju bersih di loker ku, Kak" gadis itu memberi saran.

"Gue ngga butuh ya baju bekas lo itu!"

"Yaudah, Lily belikan yang baru aja gimana?"

"Lo pikir gue ngga sanggup buat beli seragam ini lagi, hah?! Lo pikir lo siapa mau ngerendahin gue?"

"Y-ya... terus aku harus gimana, Kak?"

Merasa muak dengan hanya memperhatikan kejadian itu, Kirana akhirnya berdiri dari duduknya serta membawa dua botol air mineral yang sudah ia buka tutupnya.

"Ran, Lo mau kemana?" Arsy yang menyadari Kirana pergi pun bertanya.

"Kalian lihat saja yaa..." ujarnya.

Semua siswa dan siswi yang berada di kantin terkejut bukan main saat melihat Kirana si anak baru dengan raut tanpa dosanya menyiram Jeslyn dari ujung kepala menggunkan dua botol air mineral yang barusan ia bawa.

"Dek, kamu boleh pergi sekarang. Jangan pernah meladeni kakak kelas seperti dia lagi yaa..." ucapnya pada adik kelasnya itu.

Dengan ragu, gadis bernama Lily itu menjawab "Terimakasih banyak, Kak" ujarnya lantas pergi.

"Bitch! Who are you!!"

"Opsie!... Oh, my name is Adrianne that is my France name. Nama Indonesia ku, Kirana. Salam kenal" ujarnya dengan senyum manis yang tampak jahat itu.

"Lo jadi kakak kelas yang bener kek! biar pantes dijadiin panutan sama adek kelasnya! Mentang-mentang Bapak lo donatur di sekolah ini lo semena mena sama siapa pun?!"

"Oh ya... gue anak baru disini. Satu lagi, Jangan lupa ganti baju kalo ngga mau dianggap jalang. Daleman lo kelihatan, Bitch!" setelah mengatakan itu, Kirana lantas pergi dari kantin entah menuju kemana.

Don't forget to like my story😄

あなたも好きかも

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 都市
4.9
1020 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
ワウ!今レビューすると、最初のレビュアーになれる!

応援