Rain ingin menjawab pernyataan yang Gevan ucapkan, tapi ia tidak menemukan kosa kata lain yang tepat untuk diucapkannya, selain kata Terimakasih. Karena hanya Gevan yang bisa mencintainya dengan rasa setulus ini. Bahkan Rain pun tidak yakin dirinya bisa mencintai Gevan sebagaimana Gevan mencintai Rain.
Gevan terus menatap Rain dengan senyum yang mengembang di wajahnya. Iya menunggu mulut cantik itu terbuka dan berbicara padanya. Ia penasaran bagaimana respon Rainnya ketika ia berbicara seperti tadi, ia hanya ingin tahu tanggapan Rainnya terhadap pembicaraannya kali ini. Topik ini seru untuk dibicarakan. Menarik baginya. Namun mulut cantik itu masih tetap terdiam, tidak membuka suaranya. Tidak ada tanda - tanda mulut cantik itu akan berbicara, karena sang pemilik mulut cantik itu terus menundukkan wajahnya melihat mata kakinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください