"Aku gak marah sayang, buat apa aku marah?" tanya Gevan mengembangkan senyumnya. Memang benar adanya seperti itu, Gevan sama sekali tidak marah pada Rain. Mana bisa ia marah pada calon kekasihnya ini? Yang selalu bertingkah ajaib di depannya.
"Gevan beneran gak marah? Gevan beneran gak kesal?" tanya Rain dengan wajah yang tidak menunduk lagi, ia langsung menatap kedua manik mata Gevan dengan mata yang berbinar - binar senang.
"Enggak sayang, aku mana bisa marah dan kesal sama kamu lama - lama," ucap Gevan tersenyum, ia ikut senang ketika melihat Rainnya tidak sedih lagi. Ia juga lega ketika senyum di wajah Rainnya tercetak jelas di wajah cantiknya. Ya Tuhan! sepertinya ia benar - benar terpesona dengan bidadari di depannya ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください