webnovel

Rahasia Istri Bos Mafia Buta

作者: RoeRoe
都市
連載中 · 6.7K ビュー
  • 4 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • N/A
    応援
概要

Plak! Seorang pria jangkung dengan rambut sedikit gondrong dan hanya mengenakan celana panjang tanpa baju memukul wajah perempuan berdaster kumal dan robek di beberapa bagian saat sedang memasak di dapur. Perempuan itu tersungkur dengan pipi merah dan dada meradang. “Tuli, kau?” toyor pria itu pada istrinya yang tersungkur di balik lemari sebagai pembatas dapur dan kamar mereka. “Suruh bayi itu diam! Sakit kepalaku! Subuh tadi aku baru kembali, ingin istirahat saja tak bisa. Sumpal saja mulut bayimu itu!” Laki-laki itu membentak dan melotot dengan urat-urat bertonjolan di sekitar pelipisnya. Istrinya hanya menunduk diam sambil memegangi wajahnya yang panas dan berdenyut. Satu bagian pundak dasternya melorot menampakkan biru-biru lebam di sekitar punggung dan lengan atas. Dengan tubuh gemetar hebat, dia merangkak cepat mendekati sang anak yang sedari tadi terus menangis karena pakaiannya basah. Bayi laki-laki berusia hampir dua tahun itu duduk sambil menjerit ketakutan. Dia ikut merasakan kegelisahan dan ancaman yang dialami sang ibu. Ryou seorang IRT yang hidup dalam neraka di tangan sang suami tak sadar jika nasibnya akan lebih mengerikan setelah ini. Dia akan dijual pada seorang bos mafia terkejam yang ada di sana. Mampukah Ryou bangkit dan menghadapi semuanya sendirian?

Chapter 11: Nameless Street

Nameless Street, wilayah tanpa hukum di Kota Hambara

Sepasang kaki telanjang seorang perempuan menjejak permukaan tanah lembek. Suaranya berkecipak menerabas hujan hingga menyisakan genangan lumpur yang likat. Tubuhnya gemetar berselimut pekat. Perempuan itu melaju dengan langkah panjang dan cepat. Pada halimun yang menggantung, napasnya merengap saling memburu di antara kuak.

Jauh di belakangnya, serapah dan amarah tak berkesudahan terdengar terus memburu. Suara-suara mereka semakin cepat dan terus mendekat seakan melolong bersama pekik dan kepak para kalong. Perburuan itu padu di bawah bayang kelimut kematian.

Perempuan itu berlari dan menyelinap di antara lorong-lorong bangunan bekas pabrik yang ditinggalkan. Dia bersembunyi di antara bayangan gelap pipa-pipa besar berkarat yang saling terjalin membentuk maze tak terpecahkan.

To-long... Siapa pun! Aku tidak ingin berakhir di sini.

Merihnya tercekat tak ada suara keluar dari bibir yang mulai memucat. Hanya terdengar napas berat dan seratnya yang terus merengap. Sekujur tubuh sekal itu penuh luka: mulai dari goresan bekas cambukan, baret di punggung saat memintas jalinan pagar bekawat duri, hingga patahan kaca beling turut mengoyak telapakan saat memasuki kawasan pabrik. Meski kepayahan, dia terus berusaha mempertahankan kehidupan.

Tangan kanannya menjinjing erat ujung gaun basah yang berlumpur hingga sedikit di bawah lutut. Bagian atas bajunya koyak dan melorot sebelah sampai ke lengan atas menampakkan leher memar kebiruan bekas cekikan. Rambut panjang dan kotornya terus berayun-ayun. Tangan kiri perempuan itu sesekali menahan kerah bajunya yang terkelepai di bawah pundak. Ketakutan semakin menjengang kala dia mengingat tarikan paksa pada bagian atas gaunnya yang bermotif bunga-bunga.

Dia terus berlari menembus malam tanpa menoleh ke belakang.

Cahaya. Dia butuh cahaya.

Liar matanya menangkap kerlap-kerlip di kejauhan. Sekelebat, dia memacu langkah menuju pengharapan. Berharap dia telah dekat dengan permukiman. Kunang-kunang tak pernah jauh dari sumber air, pekiknya penuh tekat.

Aku hanya ingin bertemu dengan seseorang. Aku hanya ingin segera terbebas dari siapa pun mereka yang tak ingin aku keluar dari sini.

Halimun yang semakin pekat perlahan menyesap habis kewarasannya, lalu dengan cepat merebakkan putus asa di sekujur raga. Dia bisa merasakan ujung jemari kaki tak lagi menapak tanah. Tubuhnya seakan melayang di dalam kehampaan. Kesadaran membuatnya terpental dan tersuruk ke permukaan tanah yang menguarkan aroma pesing dan masam.

Empat pasang kaki bersepatu robek berdiri mengelilingi. Ujung celana katun dan mantel lusuh mereka terlihat muram di bawah pendar lampu yang temaram.

Perempuan itu mencoba merangkak mundur sembari menahan perih pada lutut dan telapakan. Namun, salah seorang pembawa suluh itu menarik tubuhnya hingga berdiri tegak. Dia bersiap untuk melawan dan kembali berlari, menjauh dari siapa pun mereka yang mungkin adalah para pengejarnya, tetapi raganya kepayahan.

Tiba-tiba, satu kancing terakhir pada gaunnya pun terlepas bersama tarikan di kedua pangkal lengan. Empat pasang mata berkilat-kilat para pengepungnya terbelalak tak bergerak. Tubuh kurus mereka menjadi merah kehitaman di dalam silap temaram halimun dan pendar suluh. Dia entakkan lengan pria yang mengangkatnya dari tanah. Putus asa, dia dekapkan kedua lengan untuk menutupi dada yang terbuka.

Tersentak dan kikuk, salah satu dari empat pria kurus itu membuka suara. "Kamu siapa dan mau ke mana?"

Perempuan itu mundur selangkah tanpa melepaskan dekapan di dada. Matanya menyelidik, awas menilai para pengepungnya.

Dua orang pria membawa suluh, seorang menjinjing keranjang berisi makanan sisa, seorang lagi yang telah mengangkatnya dari tanah kini memungut botol minuman keras yang tadi dijatuhkan. Mereka semua berwajah lusuh dan kotor.

Para tunawisma.

Satu tarikan napas besar dia jejalkan ke dalam dada. Perasaan lega berangsur mengembalikan tenaga.

"Tolong saya! Katakan, di mana stasiun terdekat berada? Saya ingin pergi dari sini!" Suara perempuan itu serak dan mengiba.

Keempat pria tunawisma itu saling bertukar tatap setelah mengamati sekali lagi penampilan perempuan di hadapan mereka.

"Kamu datang dari mana?"

Tubuh perempuan itu bergetar hebat. Sepasang bola matanya bergerak-gerak cepat. Bibir biru pucatnya membuka-tutup tanpa suara. Tak henti kepalanya berputar-putar melihat ke segala arah. "Di mana saya berada?"

Pria pembawa motol minuman keras melirik sekejap ke arah rekannya yang membawa suluh.

"Ini rumah kami, Nameless Street. Kamu mau ke mana larut malam begini? Marilah ikut dengan kami dan bersenang-senang!" tutur si pria mabuk.

"Saya diculik dan disekap. Antarkan saya ke kantor polisi sekarang juga!"

Para tunawisma itu kembali saling bertatap kebingungan yang membuat perempuan itu semakin panik ketakutan.

Salah satu dari mereka menarik kepala perempuan itu mendekat. Disibaknya rambut pada leher perempuan itu dan terlihat sebuah tato kecil di sana bergambar kepala harimau. "Kamu dari Distrik D?" selidik salah satu pria itu ketakutan.

Seketika perempuan itu terbelalak. Tubuhnya kembali menegang. Dia mundur selangkah dan mencoba berlari. Namun, pria yang sama berhasil menarik satu lengan sekal perempuan itu dengan kuat, sekali lagi, terlalu kuat untuk ukuran pria sekurus itu.

Satu lengan bebas perempuan itu menarik sebatang besi berkarat yang dia temukan di tanah. Dia ayunkan ujung besi dengan sisa tenaga yang ada tepat ke wajah salah seorang pria tunawisma itu.

Mereka kalap. Satu hantaman kuat mendarat di kepala perempuan itu. Pandangannya menggelap. Satu kerlip terakhir dari kunang-kunang di sisi telaga, menyadarkan pemikirannya.

Aku tak akan pernah bisa keluar dari sini.

あなたも好きかも

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · 都市
4.9
1120 Chs

Pernikahan Elite Penuh Cinta: Suami Licik, Istri Manis Penyendiri

Wen Xuxu adalah seorang wanita ulet, berbakat, cerdas dan berani yang diasuh oleh keluarga Yan pada usia empat tahun ketika dia kehilangan kedua orang tuanya. Dibesarkan untuk menjadi penerus konglomerat besar, Yan Rusheng adalah seorang pria penyendiri, cerdas dan sombong yang merupakan seorang bujangan paling dicari di ibu kota. Meskipun tumbuh bersama, keduanya seperti saling memperlakukan dengan buruk. Wen Xuxu mengecap Yan Rusheng sebagai seorang yang berengsek dan penakluk wanita, sementara di mata Yan Rusheng, Wen Xuxu adalah seorang wanita pemarah. Seiring waktu, mereka saling jatuh cinta, tetapi mereka tetap menyembunyikan perasaan mereka satu sama lain. Karena sebuah nasib, mereka dipaksa untuk menikah. Dan tidak diketahui oleh orang lain dan Yan Rusheng, Wen Xuxu telah menyembunyikan rahasia yang mendalam selama bertahun-tahun .... Kata kunci: Kekasih masa kecil, Penakluk Wanita, Penyendiri, Belahan Jiwa, Pernikahan Paksa, Anak Yatim, Sekretaris Adegan Manis: Tiba-tiba, Wen Xuxu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dan menarik pergelangan tangan Yan Rusheng dengan paksa. Yan Rusheng tertangkap basah dan dia kehilangan pijakannya. Dia jatuh di tempat tidur dan kemudian napasnya melambat. Tuan Muda Yan takut bahwa dia mungkin kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan sesuatu pada Wen Xuxu ... wanita yang dibencinya. Oleh karena itu dia buru-buru mengangkat kepalanya. Tetapi dia belum sempat bergerak menjauh ketika Wen Xuxu mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher Yan Rusheng. "Jangan pergi."

Wei yang · 都市
4.7
1998 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
ワウ!今レビューすると、最初のレビュアーになれる!

応援