webnovel

Rafael Lalisa

"Rafael benci wanita! wanita itu parasit!" berawal dari kisah masa Lalunya yang pahit dan Rasa sakit hati yang ia rasakan Membuat Rafael beranggapan bahwa para wanita itu sama, memanfaatkan hartanya. Kisah cinta di masa lalu nya yang tidak semulus dengan apa yang ia impikan. tanggapan itu berubah ketika ia berkenalan dengan Lalisa, dia berubah 180 derajat. Lalisa, seorang mahasiswa falkulitas administrasi bisnis , Dia sedikit tomboy dan cuek. sejak pertama melihat Rafael, Lalisa jatuh hati. Lalisa berharap bisa mendapatkan hati Rafael.

noviviosta · 都市
レビュー数が足りません
1 Chs

_____{1}_____

Happy Reading

Pintu terbuka memperlihatkan seorang pria masuk ke dalam sebuah kafe. Ekspresi wajah pria itu tenang dan sedikit kelelahan. Dia tersenyum ke seluruh pelayan kafe lalu berjalan menghampiri pria muda berkulit sedikit kecokelatan yang sedang membersihkan meja.

"baru buka ya?" tanya nya

Pria yang sedang membersihkan Meja menoleh dan menghentikan aktivitasnya, dia terkejut dengan kehadiran sahabatnya. dia menatap lama ke pria yang berdiri di hadapannya tanpa berkedip sekaliapun, dia teheran - heran dengan penampilan sahabatnya yang rapih.

"tumben rapih, biasanya enggak." cibir Sylan.

"ini hari pertama gue menjadi ketua ospek, gue harus rapih di depan calon maba." pria berjas hitam itu duduk di kursi mengandahkan Wajahnya ke arah Jendela.

"Gue kira penampilan lo gak berubah, kayak bad boy di drama-drama." ujar Sylan

Pria bernama rafael, tidak menggubris perkataan Sahabatnya, dia memilih untuk melihat menu yang berada di hadapannya. "espresso satu gak pakai lama! Buruan buatin!" titah Rafael

"lo kata mie instan! Langsung jadi gitu aja! Ada prosesnya. Sebentar gue bikin dulu." Sylan beranjak pergi menuju bar untu membuat espresso pesanan Rafael.

Sambil menunggu peranannya, rafael memainkan ponselnya, Dia melihat - lihat komentar yang berada di IG story miliknya. Beribu tammemenuhi kolom komentar. Dia sedikit kesal saat membaca gombalan-gombalan dari akun para wanita. Mereka semua mengidolakan Rafael.

Rafael sangat terkenal di seluruh kampus karena Visualnya dan Juga Suara vokalnya yang indah di dengar.

"nih punya lo!" Rafael menoleh lalu mengambil espresso miliknya dari tangan Sylan.

"makasih."

Sylan melirik layar ponsel Rafael, dia ingin tahu Apa yang di lihat Rafael. Dengan rasa ingin tahu nya yang tinggi, Sylan merampas ponsel Dari tangan rafael lalu membaca isi komentar.

"wih gila! Parah! Berani banget nih cewek gombalin lo!" ujar Sylan

"siniin!" rafael memgambil ponsel dari tangan Sylan lalu memasukannya ke dalam saku jasnya.

"gue pergi dulu, lo nyusul ya," rafael beranjak dari kursi menuju pintu

"Woy bayar!" Teriak Sylan

Rafael yang hendak membuka pintu berbalik, "nanti gue bayar, gue mau ke kantin dulu. Mau makan."

"Awas lo ya! Kalau gak bayar!"

"Iyah cerewet!" Rafael berjalan keluar kafe tanpa ada beban di Hatinya.

_____"√"_____

"apa kalian ingin memiliki ini?" tanya rafael sedikit berteriak. Rafael memperlihatkan gelang berbentuk G dengan Bunga mawar yang berada di sampingnya, geleng itu terbuat dari besi dan tali berwarna hitam.

Para senior berdiri tegak menatap para maba, tatapan Mereka sangat menakutkan terlebih lagi Tatapan Rafael, dia terlihat seperti elang yang sedang mengawasi mangsanya.

"saya tanya lagi, Apa kalian ingin memiliki gelang ini?" Tanya rafael dengan berteriak.

"iya." jawab mereka

Seorang gadis berdiri menatap kearah rafael, tidak ada rasa takut yang menyelimuti hatinya, hanya Ada rasa ingin tahu yang mendalam.

"Bagaimana saya bisa mendapatkan gelang itu?"

Suasana hening, tidak ada yang berani berbicara. "Bekerja keraslah dan kamu akan dapat gelang ini." ucap rafael

"Kerja keras? Kerja keras untuk apa?"

Suasana kembali hening, Pertanyaan gadis itu berhasil membuat Rafael marah, dia tidak suka dengan pertanyaan yang kurang sopan itu.

"Fikir saja sendiri bagaimana cara nya memiliki ini." ujar Rafael

"kenapa kita harus memiliki gelang itu?"

Rafael menghela nafas, "Gelang ini simbol dari falkukitas bisnis. Agar kalian di kenal dari falkulitas lain."

"oh begitu." Gadis itu duduk kembali di tempatnya.

Rafael menggelengkan kepalanya, tidak di pungkiri gadis cantik bernama lalisa itu tidak mempunyai sopan santun sedikit pun.

Rafael berjalan mengelilingi maba, dia memperlihatkan ke dudukannya sebagai senior. Dia melirik ke kanan dan ke kiri menatap para maba yang ketakutan.

"hey! Kamu yang lagi minum!" teriak Rafael kepada lalisa

Lalisa yang sedang meneguk air putih menoleh, dia tidak peduli dengan kemarahan seniornya. Karena dia kehausan. Rafael menghampiri Lalisa, "siapa suruh untuk minum?" bentak Rafel

Lalisa berdiri menatap Rafael dengan tatapan meremehkan. "kenapa? Aku haus. Kenapa melarangku untuk minum?"

"minum ada waktunya! Sama dengan mengobrol!" ucap Rafael

"kalau saya dehidrasi gimana?" tanya Lalisa dengan lembut

"bodo amat!" jawab Rafael acuh

"kamu keluar dari aula sekarang! Jangan kembali lagi!"

Lalisa mengangguk mantap, ini kesempatan untuk kabur dari senior yang rese. Dia berlari sambil melambaikan tangan.

"Kembali fokus!" semua orang menoleh dan menunduk ketakutan. Rafael berhasil membuat para maba diam tidak bersuara.

"Ke lapangan! Lari sebanyak 6 putaran!" para maba beranjak pergi menuju lapangan. Mereka langsung berlari Tanpa mengeluh sedikit pun.

Rafael dan senior yang lainnya hanya berdiri mengamati dari bawah pohon. Dia meneliti satu persatu perserta ospek. Dia takut ada yang pingsan.

"Semangat Chirsy! Aku mendukungmu!" teriak Lalisa

Rafael dan senior yang lain menoleh, Mereka terkejut dengan teriakan lalisa yang sangat kencang menyalahkan teriakan Rafael.

"Semangat! Go go!" Lalisa melompat - lompat gembira sambil menggoyangkan ranting pohon, dia menari Layaknya pemadu sorak.

"ngapain di sini? Pergi  sana ikut berlari bersama temannu." ucap gio

Lalisa menoleh menatap ke arah gio, "bukannya Rafael bilang, aku keluar? Kenapa aku kembali lagi?" tanya lalisa

"kau ini benar - benar ya! Cepat berlari ikuti yang lainnya!" teriak Gio

Lalisa tersenyum "Dasar senior menyebalkan!" teriak Lalisa sambil berlari ke Tengah lapangan

Para senior tertawa melihat tingkah lalisa, dia terlihat sangat lucu. Terkecuali Rafael dan gio, Mereka kesal dengan tingkah laku lalisa.

"kalian itu serius mulu, canda dikit lah." ujar Rio

"diam!"

Rio langsung menutup mulutnya, dia tidak ingin berurusan dengan mereka. "Hahahaha mampus kena sembur!" ledek Zio

"Diem lo!" jawab Kesal Rio

Tinggalkan komentar dan Jika kalian suka, Viote cerita ini 😇😇

Komentar dan vote sangat membantu author 💓💓

Thanks😉