webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · 現実
レビュー数が足りません
312 Chs

Mimpi

"Kamu itu nggak guna! Mau jadi apa kamu di masa depan kalau nilai kamu aja cuma 8! Ingat Nathalie kamu itu anak saya! Bisa nggak kamu nggak malu maluin saya!" hadik Hardi pada Nathalie yang hanya tertunduk di ruang tengah, "Kamu itu harusnya belajar. Sebentar lagi ujian. Apa apaan nilai ulangan Fisika aja cuma 8 kamu tau nggak kamu malu-maluin saya Nathalie,"

"Maafin Nath pa. Nath janji bakalan belajar dengan giat,"

Hardi melotot marah, "Maaf maaf. Apakah dengan maaf nilai kamu jadi sempurna? Enggak kan?! Dan lagi kamu belajar dengan giat itu bukannya janji tapi kesadaran diri. Kamu itu sama sekali nggak punya kesadaran diri Nathalie! Kamu seharusnya malu. Anak temen papa tuh lihat nilainya sempurna seratus seratus. Bisa dibanggakan. Nah kamu? Apa yang bisa papa banggakan dari kamu?!"

"Papa," seru Nara dengan mata melotot, "Nathalie dapet nilai 8 itu udah bagus. Dia bukan robot. Nath manusia. Dia bukan boneka kamu! Jangan seenaknya kamu ya!"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください