webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · 現実
レビュー数が足りません
312 Chs

Keperluan

"Jadi udah ya pernglengkapannya ini doang," Maya memperhatikan jajaran barang barang di hadapannya. Dua buah tenda dengan ukuran besar dan sedang, beberapa keperluan memasak seperti teflon, panci, penggorengan, dan lain lain. Juga bahan bahan untuk memasak. Belum lagi peralatan untuk bertahan hidup seperti korek api, kompor kecil, senter, dan segala macamnya. Jika di lihat sekilas pun sudah jelas perlengkapan mereka bukan main banyaknya, "Oke ya ini fiks. Senin besok udah pat habis itu selesai kita baru kemah ini kan?"

"Ya sama keperluan pribadi juga sih. Sisanya yaudah nggak ada lagi," jawab Raka seraya menatapi layar ponselnya, "Tapi kata Angga masing masing bawa satu senter buat nanti game malem malem gabisa liat nanti kalo yang bawa senter sekelompok cuma satu,"

"Tapi gue ga punya senter di rumah," ujar Tiara.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください