webnovel

Qiandra

Qiandra Pyralis Elvarette, Tidak ada yang tidak mengenalnya. Si cantik yang Kasar dan kejam. Qiandra adalah Seorang Wakil ketua dari sebuah genk motor yang cukup terkenal. Wajahnya yang menawan sangat bertolak belakang dengan sifatnya yang Buruk. Itu membuatnya di jauhi oleh semua orang. Suatu hari Qiandra bertemu seorang lelaki Aneh. Abimana Argani Nugraha, Si cowok Pendiam yang sangat jarang bicara. Meski begitu, Entah mengapa Qiandra justru merasa nyaman padanya. Tanpa Qiandra sadari bahwa Abimana memiliki sebuah rahasia yang sangat besar.

SetiiaOne · 若者
レビュー数が足りません
1 Chs

1. Bidadari Keji

Beberapa tahun lalu, ada sebuah genk motor yang sangat terkenal Sejawa barat bernama 'DevilSon's.' Tak ada siapapun yang bisa mengalahkan mereka. Justru sangat gampang bagi mereka untuk menghancurkan genk lain yang mereka tak suka.

Berkat kekuatannya, mereka mampu menduduki puncak kejayaan dan tak ada yang berani menentang mereka. Namun pada suatu hari, Tragedi besar itu terjadi. Beberapa genk motor berkerja sama untuk menghancurkan Devil son.

Meski kalah jumlah, para anggota DevilSon's dapat menang dengan telak. Itu hari kemenangan sekaligus hari kehancuran mereka. Karena di hari itu pula sang pemimpin di tangkap pihak berwajib. Ada yang mengatakan bahwa 'Sang pemimpin' di masukan ke penjara remaja. Ia di beri hukuman selama satu tahun.

Karena 'Sang pemimpin' tak ada, maka para anggota DevilSon's pun berpencar dan menjalani kehidupan masing masing sampai 'Sang pemimpin' bebas dan kembali memimpin mereka.

Satu tahun telah berlalu dan Hari kebebasan Sang pemimpin telah tiba. Para anggota yang sebelumnya berpencar kini kembali berkumpul untuk menyambut sang pemimpin. Namun saat mereka ingin menjemput sang pemimpin dari penjara, Tiba tiba Sang pemimpin hilang.

Sang pemimpin sudah keluar dari penjara tanpa sepengetahuan Para anggota DevilSon's yang lain. Hal itu membuat para anggota bingung dan mencari dimana keberadaan sang pemimpin, Namun sampai saat ini sang pemimpin masih belum di temukan.

Tak ada yang tahu siapa dan bagaimana wajah 'sang pemimpin' maupun para anggotanya yang lain. Kabarnya Para Anggota DevilSon's kembali berpencar dan menjalani hidup normal sambil mencari dan menunggu sang pemimpin kembali.  Mereka bersembunyi dan berbaur di antara kita sampai 'Sang pemimpin' kembali dan memberi perintah.

-

-

-

Qiandra POV

Sudah Hampir satu jam si bodoh reza itu menceritakan tentang 'Genk DevilSon's yang Legendaris' itu. Gue sudah sangat bosan mendengar cerita itu. Pasalnya hampir tiap hari ia menceritakannya.

Sepertinya reza sangat terobsesi dengan Genk legendaris itu. Padahal mungkin saja itu hanya Rumor atau bahkan cerita yang di buat dengan sedikit di lebih lebihkan.

"Wooy... bengong aje lo. Ketua lo tuh lagi Ceramah" Ucap seorang cowok yang duduk di samping gue.

"Ck. Berisik lu gaje"

Orang yang duduk di samping gue ini namanya Baskara Gajendra. Orang orang manggil dia 'Kara', Tapi gue lebih suka panggil dia 'Gaje'. Dia adalah Temen gue sejak Kelas Satu SMA Hingga sekarang.

Sementara Orang yang sedang asik bercerita tentang kehebatan Genk DevilSon's yang 'Legendaris' itu bernama Reza. Dia itu seorang Ketua dari genk bernama Quartra, Dan sangat disayangkan Gue menjabat jadi wakil dari si bodoh itu. Ya, gue adalah wakil ketua dari genk Quartra. Meskipun sebenarnya gue juga gak mau.

Karena merasa sangat bosan akhirnya gue bangkit dari tempat duduk gue dan ingin pergi keluar dari base camp ini. Tapi saat gue baru satu langkah, Gaje memegang tangan gue hingga langkah gue terhenti.

"Apaan si gaje?" Ucap gue.

"Mao kemana lu?"

"Masuk kelas."

Gaje Melihat jam di tangannya. "Hah? Lu gila Qy? Ini udah jam 10 dan lo baru mau masuk kelas?"

"Ck. Bacot banget si lu gaje"

"Issh.... Kasar ya, kamu"

Gue menghempaskan tangan gaje dari tangan gue dan langsung keluar base camp meninggalkan Gaje, Reza, Dan semua orang yang ada di dalam.

Saat ini gue memang lagi Di Warung Mpok ida, Warung belakang sekolah yang jadi base camp Anak anak Quartra.

"LO SERIUSAN MAU MASUK QY?" Teriak Gaje dari tempat duduknya.

Karena gue malas menjawab, jadi gue cuma mengacungkan Jari tengah ke atas sambil tetap membelakangi Gaje.

Gue mendengar suara semua orang di dalam menertawakan Si Gaje karena gue Kacangin.

*****

Author POV

Saat ini Qiandra baru saja masuk ke area sekolah dengan cara Memanjat pagar belakang yang tingginya Kurang lebih Dua Meter. Gadis itu memang sudah sangat terbiasa memanjat pagar tinggi itu, bahkan sudah jadi kebiasaan sehari hari.

Qiandra pun berjalan di koridor yang terlihat mulai Ramai, Itu karena ia datang bertepatan dengan bunyi bel istirahat pertama. Semua orang terlihat menatap Qiandra dengan tatapan tidak suka, Namun Qiandra acuh dan bersikap Bodo amat.

"Eeh liat deh... Masa dia baru sampe pas jam istirahat?"

"Dia kira sekolah punya nenek moyang nya kali ya"

"Cewek preman mah bebas"

"Tampang sih cantik, Tapi kelakuannya sampah banget ya"

"Liat deh mukanya, Sok cantik banget gak sih?"

"Dia itu Busuk. Wajah cantiknya cuma buat sandiwara aja"

"Cantik cantik kok Sampah si"

"Jangan ngomong gitu lo. dia itu Anggota Genk motor"

"Cantik banget ya Dia"

"Iya biar dia Bad girl, tapi Wajah nggak bisa bohong cuy"

"Gimana ya biar bisa jadi pacarnya"

"Mimpi lu Ketinggian Bodoh. Mana mau Dia sama lu"

"Masa Pemimpin Genk terkenal mau sama Cowo burik kayak lu"

Suara semua orang mengiringi Langkah Qiandra. Pujian dan caci makian, Sanjungan dan hinaan bercampur jadi satu. Qiandra hanya diam karena memang sudah biasa baginya.

"Cantik cantik kok jadi pemimpin Genk motor si"

"Jangan jangan dia udah di sering pakai sama semua anggota genk nya ya"

Qiandra menghentikan Langkahnya. Ia menghampiri Dua orang cowok yang barusan menghinanya. Qiandra memang selalu diam saat ia di hina dan di pandang rendah, Tapi ia tak akan tinggal diam saat harga dirinya di pertaruhkan.

Qiandra sudah berada di hadapan dua cowok yang tadi menghinanya. Dua cowok itu saat ini sedang menunduk ketakutan. Semua orang di sekitarnya pun hanya bisa melihat tanpa bisa Melakukan apapun.

"Ngomong apa lo barusan" Tanya qiandra dingin dan sangat mengintimidasi.

Plakk.... Sebuah tamparan mendarat di pipi salah satu cowok itu.

"Ngomong apa?" Tanyanya lagi.

Bhugh. Sebuah pukulan mendarat di perut cowok yang tadi di tampar. Meskipun Qiandra Adalah seorang gadis, tapi percayalah pukulannya sangat keras dan kuat. Itu sebabnya Qiandra berhasil menjadi wakil ketua Quartra.

Cowok itu terduduk di lantai karena perutnya sangat sakit. Tiba tiba Qiandra menendang wajah cowok itu hingga terpental dan berbaring di lantai. Wajah cowok itu berdarah karena Qiandra menendang tepat di hidungnya. Tidak sampai situ, Qiandra langsung menginjak wajah cowok yang sedang berbaring itu.

Selain menginjak, Qiandra juga menendang wajah cowok itu. Mendendang dan menginjak wajah, itu ia lakukan berulang ulang hingga Wajah cowok itu hampir penuh oleh darahnya sendiri. Cowok itu masih berbaring di lantai dengan pasrah karena sudah tak memiliki tenaga.

Karena kasihan, maka cowok yang satu lagi mencoba menyerang Qiandra dari belakang. Ia hendak memukul kepala belakang Qiandra. Sayangnya pukulan cowok itu meleset karena Qiandra menunduk.

Setelah menunduk, Qiandra langsung memukul dagu cowok itu dari bawah hingga membuatnya Langsung terjatuh ke lantai. Saat Cowok itu berbaring Qiandra meraih tangan cowok itu dan....

KRAKK... Terdengar suara yang sangat mengerikan. Qiandra mematahkan tangan kanan cowok itu dengan mudah. Jeritan penuh kesakitan Dari cowok itu bergema di Koridor yang penuh dengan para siswa yang hanya bisa menyaksikan aksi pembantaian Qiandra.

Qiandra, Gadis cantik itu Membuat dua cowok terkapar. Satu orang wajahnya penuh dengan darahnya sendiri, satu orang lagi terlihat sedang kesakitan karena tangan kanannya yang sudah di patahkan.

Semua orang hanya menyaksikan Ke sadisan Qiandra. Mereka tak ada yang berani melerai atau pun ikut campur. Panggilan 'Bidadari keji' memang sangat cocok untuk Qiandra.

Saat semua orang masih diam dan menonton, tiba tiba datanglah seorang guru yang menghampiri Qiandra dan dua orang cowok yang sedang berbaring di lantai itu.

"Ada apa ini? Qiandra, apa kamu berulah lagi" Tanya Sang guru yang terlihat sangat marah itu.

"Ya"

Qiandra menjawab dengan sangat singkat. Semua orang termasuk para guru memang sudah terbiasa dengan Sifat Qiandra yang sangat Jarang berkata kata itu. Bukan karena Qiandra Sok Cool, atau sok cuek, tapi ia hanya malas jika terlalu banyak omong.

"APA YANG KALIAN LIHAT, CEPAT BAWA DUA ORANG INI KE UKS. KALAU PERLU LANGSUNG BAWA KE RUMAH SAKIT SAJA" Teriak sang guru Pada semua orang yang hanya diam dan menonton.

Orang orang itu pun langsung bergegas menghampiri dan menolong kedua cowok malang itu.

"Qiandra, Kamu ikut saya" Titah sang guru. dan Qiandra langsung mengikutinya tanpa protes.

"Liat kan? sadis banget tuh cewek"

"Dasar Preman. Semoga dia di keluarin dari sekolah ini"

"Bidadari keji.... Cocok banget tuh nama buat dia"

"Mau secantik apapun, Sampah Tetaplah sampah"

"Gila. sadis banget tuh cewek"

"Najis banget gue liat Kelakuan si Qiandra"

"Munafik banget nggak si? Mukanya sok baik padahal Hatinya Psycho"

Suara semua orang kembali terdengar saling bersautan memenuhi koridor. Semua orang sedang menghina Qiandra, padahal mereka semua tak berani mengatakan apapun saat Qiandra masih di hadapan mereka.