webnovel

2 agustus 2020

2 tahun telah berlalu.

Aku bukanlah diri ku lagi setelah saat itu.

Sisa-sisa kebaikan dalam diri ku telah menghilang,

Digantikan oleh luapan emosi tak berujung dan

juga pikiran-pikiran jahat dan kejam untuk membalas dendam,

Iya, aku hanya terus memikirkan pembalasan dendam

yang tidak masuk akal kepada Ryan.

Selama 2 tahun ini,

Aku terus bersembunyi di sebuah kota bernama Saintos,

Sebuah kota kecil yang terletak tidak jauh dari kota Shakti.

Sambil menunggu saat yang tepat untuk melancarkan Pembalasan dendam ku kepada si brengsek yang telah merenggut pujaan hati ku dari sisi ku.

Setelah dengan susah payah mencari info yang aku jamin akurat tentang Ryan dan aktivitas nya sehari-hari.

Akhirnya setelah sekian lama nya aku menyempurnakan rencana pembalasan dendam ku dan mendapatkan infomasi yang cukup tentang Ryan,

Aku pun kembali lagi ke kota Shakti dengan membawa hati dan perasaan ku yang penuh dendam dan persiapan yang matang tentu nya.

Sesampai nya di kota Shakti,

Aku perlu sedikit menyesuaikan diri dengan keadaan disana,

Karna banyak perubahan yang telah terjadi semenjak aku pergi dari kota itu.

Aku menyewa sebuah kamar di apartemen sepi di pinggiran kota karna tidak ingin terlalu mencolok oleh orang-orang di sekitar.

Selama 3 hari,

Aku terus mencari-cari Ryan sesuai dengan info yang kudapatkan,

dan akhirnya aku pun tahu sekarang dia bekerja sebagai pelayan di restoran De'Cope,

Restoran yang sering aku datangi bersama angel dulu.

Esok hari nya,

Saat hari mulai malam..

Aku pun sengaja untuk berkeliling di dekat restoran itu untuk memata-matai nya,

Dan aku pun memutuskan berhenti di sebuah taman persis di depan restoran tersebut

Dan duduk di kursi yang ada di taman itu,

Aku pun melihat nya.

Ryan, Pria brengsek yang telah membunuh Angel.

Kekasih ku yang sangat kusayangi.

Aku menggeram tertahan melihat dia sedang bekerja dengan wajah yang ceria.

Ingin rasa nya aku masuk ke dalam restoran itu dan langsung merobek senyum ceria di wajah nya dengan tangan ku.

Tapi aku masih menahan amarah ku yang tengah menjadi-jadi,

Karena aku tahu jika aku melakukan hal itu maka rencana yang telah kurencanakan matang-matang selama satu tahun ini akan sia-sia.

Jadi aku tetap menunggu saat yang tepat untuk melaksanakan aksi ku.

Cukup lama aku mengamati nya bekerja,

Dan tidak lama kemudian shift kerjanya pun berakhir,

Dia pun keluar dari restoran itu dan berjalan dengan sedikit cepat

Terlihat Dia Sepertinya bergegas untuk pergi ke sesuatu tempat.

Aku sedikit menutupi wajah ku saat dia melewati taman karena takut wajah ku akan terlihat olehnya.

Aku pun mengikuti nya dengan cepat namun tetap berhati-hati,

Dan akhirnya dia berhenti di suatu bar dan masuk ke dalam,

Aku pun langsung saja mengikuti nya untuk masuk.

Saat telah di dalam,

Aku langsung mencari keberadaan nya,

Aku pun melihat nya sedang duduk di meja dengan 2 orang yang wajah-wajahnya tidak asing di mata ku.

Itu adalah Chris dan Jordan.

Mereka berdua adalah teman Angel.

Aku pun langsung duduk di meja yang terdekat dengan meja mereka,

Namun sedikit tertutupi karena berada di sudut ruangan yang agak gelap.

Samar-samar namun masih bisa terdengar,

Aku menguping pembicaraan mereka.

Awal nya mereka hanya sekadar bercerita tentang keluh kesal satu sama lain tentang pekerjaan mereka sambil meneguk beberapa botol bir,

3 jam pun berlalu dimulai dari mereka memasuki bar tersebut,

Aku merasa sia-sia mendengarkan pembicaraan 3 orang mabuk yang hancur bercerita tentang buruk nya pekerjaan nya.

AKhirnya aku pun memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat itu karna tidak mendapatkan informasi yang menguntungkan ku,

Saat aku berdiri dari kursi dan akan berjalan menuju pintu keluar,

Aku pun tersentak dan terdiam seketika saat Chris mulai Membicarakan tentang Angel.

"Aku rindu dia".

kata nya sambil menghela nafas panjang,

"Siapa?"

tanya Jordan.

"hufftt... siapa lagi?

tentu saja angel" .

balas Chris dengan wajah sedikit cemberut.

"Aku sangat kasihan kepada nya,

andai dia tidak punya pacar seperti itu.

andaikan saja aku yang menjadi pacar nya,

mungkin dia masih ada bersama-sama kita disini.

pacar nya adalah seorang bajingan yang tidak pantas hidup!".

lanjut nya dengan nada sedikit meninggi.

mendengar hal itu pun emosi ku mulai menjadi seketika,

"APA YANG DIKATAKAN NYA ?!"

"APA AKU HARUS MENGHANCURKAN NYA SEKARANG? ",

kata- kata itu terus terulang di kepala ku

sambil tangan ku mengepalkan tangan sekeras-keras nya.

Aku pun sudah tidak bisa berpikir jernih,

aku mencari segala benda di sekitar yang bisa ku jadikan alat,

aku ingin sekali membunuh nya saat ini juga,

disaat aku akan melancarkan niat ku,

aku pun terhenti seketika.

"Sabar lah.. ini belum waktu nya,

apa kau ingin menghancurkan rencana yang telah kau persiapkan selama ini?

hanya demi ini?

jangan bodoh Rey! ".

tiba-tiba suara itu menyadarkan ku dan menghentikan niat ku untuk melakukan hal bodoh di bar itu.

dalam sekejap pikiranku pun menjadi kosong. dan langsung pergi menuju pintu keluar tanpa berbuat apa-apa,

malam itu aku akhir nya kembali ke apartemen ku dengan hati yang bercampur aduk.