Arielle kembali memejamkan matanya. Ronan pun sama. Ia menyesap setiap aroma juga rasa yang didapatkan dari mengecap lidah juga bibir istrinya. Aroma tubuh istrinya semakin menguat dan itu membuatnya semakin mabuk. Arielle menahan tangan Ronan saat tangan pria itu mulai meremas dadanya dari luas gaunnya.
"Dua menit sudah selesai," ujar Airelle dengan desahan karena Ronan meremas dadanya lebih keras.
Tak ada sentuhan tangan di antara kesepakatan mereka tadi. Ronan mengangguk dan melepaskan seluruh tangannya. Arielle merasa kehilangan. Tujuan mereka ke sini adalah untuk melukis Ronan jadi … Arielle tidak boleh membayangkan sesuatu yang tidak-tidak.
Arielle kemudian kembali berdiri dari pangkuan Ronan dan kembali duduk di kursi melukisnya. Ia melirik Ronan yang sudah seperti biasa. membuka bukunya. Pria itu menyentuh bibirnya sendiri, mengusapnya dengan jari telunjuknya kemudian menghisapnya perlahan seperti ingin menyesap sisa jejak Arielle yang tertinggal di bibirnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください