Niatnya harus dia urungkan, akibat rasa panas yang menjalar di seluruh pembuluh darahnya. Rasanya begitu menyesakkan hingga dia bahkan tidak bisa bernafas dengan benar. Paru-parunya seakan di paksa untuk berhenti menghirup oksigen, semuanya buram dengan rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya.
Suaranya terdengar parau, mencoba mengangkat tangannya setinggi yang dia bisa untuk mengirimkan pesan pada wanita yang sudah dia anggap sebagai ibunya. Dan dia berharap bahwa kesadarannya masih tersisa saat wanita itu datang.
"Caroline..!" suara panik dari seorang wanita membuat Caroline mendongak, tersenyum tipis menatap tepat pada manik ungu gelap itu.
"Ma--af.."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください