webnovel

Pusat Layanan Hantu

Tang Qian meninggal setelah terlibat kecelakaan, karena ia adalah jiwa yang baik dan memiliki pahala yang melimpah Tang Qian seharusnya bisa langsung pergi ke akhirat. Sayangnya, ia diminta untuk bergabung dengan Pusat Layanan Hantu. Sebuah lembaga layanan dunia bawah yang khusus untuk membantu para hantu memenuhi keinginannya. Luo Yuzhou adalah Raja Hantu sekaligus pemimpin Pusat Layanan Hantu, ia dikutuk untuk tidak bisa bereinkarnasi dan terus mengingat masa lalunya sebagai bentuk sebuah hukuman. Selama 1.000 tahun, Luo Yuzhou terjebak dalam perasaan bersalah. Hingga ia bertemu lagi dengan Tang Qian.

Peachysteria · ファンタジー
レビュー数が足りません
17 Chs

Bab 5 : Diam-diam aku akan tertawa: jiwaku tenang

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Xie Junmei dan Tang Qian mencapai Alam Hantu. Saat memasuki Alam Hantu itu benar-benar dingin, Tang Qian sebagai hantu baru masih bisa merasakan sensasi itu. Tang Qian terus berjalan di samping Xie Junmei, ia tidak ingin tersesat.

Alam Hantu lebih menyeramkan dari apa yang Tang Qian kira, hantu-hantu dengan penampilan mengerikan berlalu lalang dengan santai, beberapa hantu wanita membentuk kelompok derai tawa genit ikut menyemarakkan kehidupan para hantu. Fisik mereka hampir mirip seperti apa yang kerap dipertontonkan dalam film horor.

"Oi petugas Xie, jiwa mana yang akan kau jemput hari ini?" Memasuki pasar, suasana semakin riuh. Beberapa hantu yang sedang menikmati arak menyapa Xie Junmei.

"Menjemput jiwamu." Balas Xie Junmei dengan malas, mengundang tawa riang para hantu itu. "Mereka agak tidak waras." Bisik Xie Junmei pada Tang Qian.

"Apakah Dunia Hantu sangat luas?" Tanya Tang Qian penasaran.

"Tentu saja, ini benar-benar luas. Dunia Hantu dikuasai oleh Raja Hantu, tapi pusat ekonomi ada di sini. Kehidupan para hantu tidak jauh berbeda dengan kehidupan manusia pada umumnya."

"Silahkan tanghulu!" Pria dengan separuh wajah hancur muncul menawarkan barang dagangannya, Tang Qian hampir melompat mundur karena terkejut.

"Lao Yu, dia hantu baru. Jangan menakutinya!" Xie Junmei memarahi hantu itu dengan main-main, Lao Yu meringis kecil merasa bersalah kemudian menyingkir tidak berniat mengganggu dua orang itu lagi.

"Aku suka tanghulu."

"Kau mungkin tidak akan menyukainya lagi."

"Kenapa?"

"Itu terbuat dari otak monyet."

Tang Qian menahan mual, pantas saja ukuran dan bentuknya agak aneh. Tampaknya tidak ada makanan normal di tempat ini, semuanya sangat tidak lazim untuk diterima oleh akal sehat. Untung saja Alam Hantu dilindungi dengan sangat baik, jika ada manusia tidak sengaja datang mungkin ia akan mati karena serangan jantung.

"Kau sepertinya sangat terkenal di sini."

"Aku sering datang untuk menjemput hantu-hantu yang sudah selesai urusannya." Jelas Xie Junmei. "Aku banyak melakukan kerja sama dengan Pusat Layanan Hantu, kita akan sering bertemu. Jangan bosan."

Tang Qian merasa agak lega, setidaknya ia sudah mengenal seseorang yang akrab dengan Alam Hantu, Tang Qian merasa sangat asing dengan lingkungan ini dan mungkin ia membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi.

"Kita sampai." Xie Junmei berhenti melangkah, ia menunjuk bangunan emas yang angkuh dengan dagunya. Tang Qian mengamati bangunan itu dengan cermat, ini tampak normal seperti gedung besar tempat berbisnis. Tang Qian melihat beberapa hantu keluar dari bangunan itu.

"Apa yang aku lakukan nanti?"

"Entahlah, bosmu yang akan mengaturnya untukmu." Xie Junmei mengajak Tang Qian untuk masuk.

Memasuki Pusat Layanan Hantu, Tang Qian melihat suasana sudah lumayan sepi hanya terdapat beberapa hantu yang menunggu nomor antrian mereka untuk dipanggil.

Xie Junmei mengajaknya mendekati meja resepsionis. "Yu Ning!" Xie Jumei menyapa sosok tanpa kepala yang sedang serius mengetik dengan mesin ketik tua.

"Kebetulan kau datang, nanti ambil sendiri dokumen untuk jiwa-jiwa yang harus kau antar."

Alis Xie Junmei agak berkedut mendengarnya. "Bukannya kalian sudah mendapat alat transportasi untuk pergi ke Pusat Administrasi?!"

"Song Lin anak bodoh itu menabrakkan mobil hingga menjadi bubur."

"Aku dengar kau menyebutku bodoh!" Song Lin menyahut dengan geram, ia mendengus kasar ketika lupa mengetik apa lagi. Mau tidak mau Song Lin membaca kembali biodata pelanggan yang datang, ia tidak pandai mengetik dengan 10 jari dan lebih pandai mengetik dengan 11 jari, alias hanya dua jari Song Lin yang bergerak.

"Song Lin, apa kau ini Chun Yuyi¹?" Tanya Xie Junmei tidak habis pikir.

"Siapa yang kau bawa?" Tanya Yu Ning ketika menyadari bahwa Xie Junmei tidak datang sendiri.

"Ah, Yu Huang Da Di menyuruhku untuk mengantarnya. Dimana boss kalian?" Tanya Xie Junmei.

"Dia? Di ruangannya."

"Baiklah, aku pergi dulu."

Xie Junmei meninggalkan keributan yang ada di lantai dasar, ia membawa Tang Qian menuju ruangan sosok yang memimpin Pusat Layanan Hantu.

"Meimei!"

"Ahh!" Xie Junmei dan Tang Qian kompak berteriak kaget ketika kepala dengan rambut merah muncul tepat di depan mereka, sosok itu terkekeh dengan riang ketika berhasil membuat dua sosok itu terkejut.

Wei Qinqi melayang di udara, ia segera membalikkan tubuhnya dan mendarat dengan sempurna di atas tangga batu.

"Aku hampir mati dua kali!" Xie Junmei selalu tersiksa setiap berhadapan dengan anggota Pusat Layanan Hantu, mereka semua sering sekali menjahilinya dan memperlakukannya seperti ia adalah anak kecil yang mudah digertak. Apalagi Wei Qinqi, sepertinya wanita ini hanya tahu bersenang-senang dalam hidupnya dan tidak bisa diam seperti anak monyet. "Jangan memanggilku Meimei!"

"Kau cocok dengan nama itu." Wei Qinqi menggoda, Tang Qian diam-diam setuju. Xie Junmei memang tampan, tetapi itu jenis ketampanan yang halus dan membuatnya tampak cantik.

Wei Qinqi kemudian beralih pada Tang Qian, ia memandangnya dengan seksama. Tang Qian memiliki fisik yang bagus, tidak ada luka atau anggota tubuh yang hilang.

"Dia hantu baru?" Tanya Wei Qinqi setengah berbisik.

"Benar, dia baru mati satu hari yang lalu." Jawab Xie Junmei dengan perasaan hampa ketika mengingat kembali bahwa Jiwa VVIP ini tidak bisa ia antarkan sampai akhir.

Wei Qinqi mengangguk. "Halo namaku Wei Qinqi!"

Mendapatkan sambutan ramah seperti ini Tang Qian merasa lebih tenang. "Aku Tang Qian."

"Lalu kenapa dia ada-"

"Sialan! Mesin ketik bodoh!!!"

Suara teriakan yang menggoncang bumi terdengar, Tang Qian bahkan sampai harus menutup daun telinganya karena kaget.

"Apa ada gempa?" Tanya Tang Qian panik.

"Tidak! Ah! Yu Ning mengamuk lagi! Ini lebih mengerikan dari gempa bumi!" Wei Qinqi panik, suara sesuatu yang dibanting membuat mereka semakin ciut. "Jangan hancurkan apapun! Hei!" Wei Qinqi berlari menuruni anak tangga yang jumlahnya tidak sedikit untuk menenangkan Yu Ning.

"Padahal dia bisa melayang." Xie Junmei menggeleng prihatin melihat betapa tidak efektifnya Wei Qinqi.

Setelah melalui puluhan anak tangga lagi, mereka akhirnya mencapai ruangan boss Pusat Layanan Hantu. Xie Junmei mengetuk pintu, setelah mendengar persetujuan bahwa ia bisa masuk Xie Junmei akhirnya masuk bersama Tang Qian.

"Lao Luo, lihat apa yang ku bawa!"

Luo Yuzhou mengalihkan pandangan dari kertas-kertasnya, mata hitam kemerahan itu terbelalak hebat ketika melihat Tang Qian. Kuas dalam genggamannya patah menjadi dua.

'Shixiong! Shixiong!'

'Kau membunuh Shijie! Luo Yuzhou! Kau membunuh Shijie²!'

'Untuk hidup dan matiku, aku tidak akan pernah bisa memaafkanmu.'

'Aku… hanya ingin menjagamu, karena itu sudah tugasku.'

'Tolong panggil aku Shixiong untuk terakhir kalinya.'

Luo Yuzhou terdiam kaku di kursi kerjanya, matanya tepat tertuju pada sosok yang terasa tidak asing baginya. Sosok yang meski ribuan tahun sudah berlalu tidak pernah menghilang dari ingatannya. Orang itu pula yang menjadi alasan kenapa Luo Yuzhou tetap berada di Alam Hantu.

"Tang Qian." Ucap Luo Yuzhou.

Tang Qian dan Xie Junmei terkejut.

Chun Yuyi¹ : Merupakan seorang tabib istana pada Dinasti Han yang berhasil mengobati Raja Qi dengan bubur.

Shijie² : adalah sebutan untuk kakak seperguruan perempuan. Sementara Shixiong adalah sebutan kakak seperguruan laki-laki. Shidi untuk adik seperguruan laki-laki dan Shimei adik seperguruan perempuan.

Judul diatas diambil dari Puisi karya Li Po/Li Bai 'Percakapan Di Atas Bukit' Li Bai sendiri penyair pada Zaman Dinasti Tang.

Peachysteriacreators' thoughts