webnovel

Pusat Layanan Hantu

Tang Qian meninggal setelah terlibat kecelakaan, karena ia adalah jiwa yang baik dan memiliki pahala yang melimpah Tang Qian seharusnya bisa langsung pergi ke akhirat. Sayangnya, ia diminta untuk bergabung dengan Pusat Layanan Hantu. Sebuah lembaga layanan dunia bawah yang khusus untuk membantu para hantu memenuhi keinginannya. Luo Yuzhou adalah Raja Hantu sekaligus pemimpin Pusat Layanan Hantu, ia dikutuk untuk tidak bisa bereinkarnasi dan terus mengingat masa lalunya sebagai bentuk sebuah hukuman. Selama 1.000 tahun, Luo Yuzhou terjebak dalam perasaan bersalah. Hingga ia bertemu lagi dengan Tang Qian.

Peachysteria · ファンタジー
レビュー数が足りません
17 Chs

Bab 16 : Pertarungan

Tang Qian berkelit ketika salah satu hantu mencoba menendangnya, sebelum hal itu terjadi Tang Qian lebih dahulu meninju bagian dagu hantu itu dengan kekuatan penuh. Sang hantu terlalu meremehkan Tang Qian hingga ia tidak menyiapkan seluruh kekuatannya, sebagai gantinya hantu itu melayang dan menabrak tumpukan batu-bata. Ia terbatuk keras menyebabkan tumpukan itu bergetar dan akhirnya menimpa dirinya.

Melihat teman mereka dikalahkan begitu saja oleh hantu kecil ini, hantu preman itu merasa kesal. Mereka justru semakin bersemangat untuk menghancurkan Tang Qian, secara bersamaan keduanya mulai menyerang Tang Qian melalui dua sisi.

Tang Qian tetap fokus, ia melirik ke kanan dan kirinya bergantian mencoba mencari celah sekecil mungkin untuk melawan hantu-hantu itu. Bibirnya terkatup keras, salah satu hantu meninju Tang Qian tetapi dengan cepat Tang Qian menghindar, ia membalas tinjuan hantu itu tetapi sayangnya agak meleset.

"Ugh!" Tang Qian meringis ketika hantu lain lebih gesit, ia meninju perut Tang Qian dengan kekuatan penuh. Rasanya perut Tang Qian seperti diremas oleh tangan imajiner dan organ dalamnya dipelintir sedemikian rupa.

"Hahaha! Rasakan!" Mandor kejam tertawa girang melihat Tang Qian dipukuli oleh anak buahnya, beberapa pekerja melirik mandor itu dengan sinis.

Tang Qian agak mundur, ia terbatuk kecil dan mencoba menstabilkan dirinya sendiri. Dua hantu berbadan kekar menatap Tang Qian dengan sinis, mereka mungkin berharap Tang Qian akan menyerah sekarang juga.

"Hantu kecil, lebih baik kau mundur saja. Kami tidak tega jika harus menghancurkanmu menjadi bubur, hahahaha!"

"Benar, lindungi saja wajah cantikmu itu. Ah, kau ternyata lumayan. Bagaimana jika kau bersenang-senang dengan kami? Laki-laki atau perempuan kami tidak masalah."

Tang Qian mengeratkan giginya penuh kebencian, sejak dulu ia paling tidak senang jika ada yang menyebutnya 'cantik' seperti ini. Pada awalnya banyak yang menyukai Tang Qian, kebanyakan itu adalah laki-laki. Tang Qian memiliki tubuh cukup tinggi dan badan ramping, matanya berbentuk seperti persik dengan bulu mata panjang yang lentik. Bagi mereka Tang Qian seperti kucing putih yang cantik, ia cukup sulit didekati.

Tapi pada akhirnya pria-pria itu harus menyerah karena Tang Qian tidak pernah merespon perasaan mereka. Tang Qian terlalu sibuk dengan hidupnya.

"Tutup mulut kalian!"

Tang Qian menyerang salah satu hantu yang lengah, ia melayangkan tendangan bertubi-tubi yang keras tiada ampun. Hantu itu cukup kualahan, ia mencoba menangkap kaki Tang Qian atau membalasnya tetapi hasilnya adalah nihil.

Mata Tang Qian menyipit dengan kejam, fokusnya adalah menjatuhkan lawannya.

Mandor yang melihat salah satu anak buahnya hampir tumbang lagi merasa cemas, jika mereka dikalahkan oleh Tang Qian maka itu menjadi penghinaan yang mutlak. Ini tidak bisa dibiarkan! Mandor kejam itu melirik Guo Caicai yang menyemangati Tang Qian, berteriak sekuat tenaga agar Tang Qian bisa memenangkan pertarungan kali ini. Senyum licik yang mengerikan menghiasi wajah keriputnya.

Benar saja, dalam beberapa tendangan tak tertahankan hantu itu akhirnya tumbang. Tang Qian berdiri dengan tegak, menatap lawannya yang terkapar tidak berdaya diatas tanah.

"Kau! Setan kecil!" Teriak hantu yang tersisa, ia merasa tidak terima.

Melihat ada pertarungan seru, beberapa hantu yang tadinya melintas kini berhenti dan mulai menonton. Mereka berbisik-bisik harus mendukung siapa, kekuatan dua hantu ini seimbang!

"Lebih baik kau menyerah." Ucap Tang Qian pada hantu itu.

Sang hantu meludah dengan keras. "Jangan sok! Hanya karena kau menang sekali, kau berharap bisa mengalahkanku! Haha bermimpilah!"

Hantu itu tidak ingin menyerah, banyak yang melihat mereka sekarang. Mundur sama saja bunuh diri, sekarang kekuatannya sudah ia kumpulkan seluruhnya. Bagaimanapun caranya ia harus mengalahkan Tang Qian!

"Petugas tampan! Semangat!" Dari arah atas terdengar suara melengking, ketika mereka mendongak tampak Lu Shi dan beberapa teman hantunya berdiri di balkon sebuah rumah bordil, mereka melambaikan sapu tangan berwarna-warni dan mendukung Tang Qian sepenuh hati.

Hantu berbadan kekar semakin marah! Bagaimana bisa pria cantik ini didukung oleh hantu-hantu paling diinginkan di alam hantu?! Ini tidak bisa dibiarkan!

"Terima kasih!" Tang Qian melambai dan tersenyum pada hantu-hantu wanita itu, mendapatkan senyum menawan yang mereka dambakan, mereka memekik heboh. Suara pekikan mereka mirip seperti sekumpulan ayam yang meminta makan.

"Aahhhh!"

Teriakan Guo Caicai memecah keramaian dan membuat semua hantu mengarahkan pandangannya pada hantu kecil itu, tampak mandor menjambak rambut Guo Caicai keras.

"Siapapun yang mau memukuli anak ini, aku akan memberikan 50 batu arwah!"

"Hei! Apa yang kau lakukan?!" Tang Qian geram, mandor ini benar-benar tidak tahu malu!

"Kau sungguh menjijikkan! Bagaimana bisa kau melakukan kekerasan pada anak kecil!" Lu Shi berucap dengan marah bercampur jengkel, ia memprotes mandor itu dan langsung mendapatkan persetujuan dari penonton yang lainnya.

Hantu kekar memanfaatkan hal ini, ia yang melihat Tang Qian lemah mulai menyerangnya. Tang Qian yang tidak siap langsung mendapatkan pukulan keras di wajahnya membuat pria itu terjatuh berguling di atas tanah yang lembab.

"Hei! Apa itu?! Kau benar-benar tidak tahu malu! Aku akan menjewer telingamu itu!" Lu Shi semakin marah melihat jagoannya diperlakukan dengan tidak adil.

"Semua adil dalam perang dan cinta!" Hantu kekar membela dirinya sendiri.

Beberapa hantu yang menginginkan uang tidak membuang kesempatan berharga ini, mereka mulai mendekati Guo Caicai. Demi 50 batu arwah, mereka akan melakukan apa saja.

Tang Qian yang melihat itu tidak bisa tinggal diam, fokusnya kini hanyalah menyelamatkan Guo Caicai. Tang Qian sudah tidak perduli lagi dengan pertarungan ini, ketika ia mencoba bangkit hantu berbadan kekar menyergapnya. Ia mencekik Tang Qian dengan salah satu tangan sementara tangan lainnya memukuli wajah Tang Qian.

"Cai-er!" Tang Qian mengabaikan rasa sakitnya, beberapa hantu mulai memberikan tendangan pada Guo Caicai yang kini meringkuk seperti tikus kecil.

Lu Shi masih berisik memprotes pertandingan yang tidak adil ini, ia melayangkan umpatan demi umpatan pada mandor yang kejam. Mandor itu tertawa puas, dua musuhnya berhasil dikalahkan dengan mudah.

Suasana menjadi sangat kacau, tangisan Guo Caicai bercampur dengan umpatan yang mengudara. Ibukota Hantu yang awalnya kacau kini bertambah kacau karena insiden ini.

Tiba-tiba Tang Qian merasakan ada panas yang muncul dari dadanya, panas yang sangat membakar seolah mampu melelehkan seluruh organ di dalam tubuhnya. Mata Tang Qian yanga awalnya berwarna hitam pekat kini mulai berubah menjadi warna biru beku seperti air laut di musim dingin, entah mengapa Tang Qian seperti mendapat kekuatan baru. Ia memukul hantu itu, karena kekuatannya sangat besar hantu tersebut melayang.

Tang Qian berdiri, angin kencang berhembus hingga menyebabkan beberapa atap berterbangan. Hantu-hantu yang lemah langsung terhempas, terbang terbawa oleh angin. Tubuh Tang Qian bersinar oleh cahaya biru, rambutnya berkibar dan mata birunya bersinar.

Para hantu yang melihat ini terperangah, mereka bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Kenapa tiba-tiba ada angin besar seperti ini? Apakah ada angin puyuh?

Tang Qian berjalan mendekati hantu yang beringsut ketakutan, Tang Qian tidak membuang waktu segera memukulnya tanpa ampun. Saat hantu itu sudah tidak berdaya, baru Tang Qian melepaskannya.

Sinar matanya meredup, angin sudah berhenti, dan Tang Qian berkedip. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tubuhnya seperti ini?

Tang Qian menatap lawannya yang terkapar tidak berdaya. Perasaan bingung bercokol di hati Tang Qian. Ia mencoba memikirkan segala kemungkinan, tetapi nihil. Ini semua seperti di luar kendalinya.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki yang bergema, penuh dengan kekejaman dan kesuraman.

"Tuanku!" Beberapa hantu memekik kaget ketika melihat seorang pria berjubah hitam dengan sulaman Xiezhi berjalan melewati kegelapan, mata merahnya menyala, menebarkan teror yang mengerikan.

"Apa yang terjadi di sini?"

Pertama-tama aku berterima kasih buat yang udah baca, menambahkan ke koleksi, dan memberi power stone. I'm so happy, tysm mwah ( ˘ ³˘)

Peachysteriacreators' thoughts