Dengan cepat Sofia menyabar kaca mata hitam dari tangan Nico lalu mengenakannya kembali. Untuk menutupi luka memar yang memenuhi sekeliling netranya dari tatapan pengunjung kafe dan tentunya juga Nico.
"Aku baik-baik saja! Kemarin aku jatuh dan mataku membentur ujung meja," ucap Sofia berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya terjadi.
Nico mengangguk lembut, tetapi tatapan itu sama sekali tidak dapat dibohongi. Ia tau, jika Sofia sedang bersandiwara kepadanya.
"Bagaimana? Apakah kamu sudah menyiapkan semuanya?" seloroh Sofia, dari gurat wajahnya wanita itu seperti sudah tidak sabar ingin mendapatkan apa yang Nico janjikan kepadanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください