"Haruskah aku mati saja?" Pernyataan Gwen membuat William tersentak, ia sangat tidak senang jika Gwen selalu membahas mengenai kematian disetiap pembicaraan mereka.
Rahangnya pun mengeras menahan kesal karena Gwen bahkan masih terus memanfaatkan penyakitnya untuk membuatnya tidak tega kepadanya.
"Apa kamu tidak ingin sembuh?
"Karena kamu mengabaikanku untuk apa aku bertahan hidup?" Pekik Gwen.
"Tentu saja untuk dirimu sendiri." Sahut William dengan nada sedikit tinggi. William tidak dapat menahan dirinya lagi karena gelisah memikirkan Rose sekaligus merasa bersalah berada dalam situasi saat ini, ia bahkan baru saja membentak Gwen.
Gwen sangat terpukul, ia langsung menangis tidak kuasa menahan rasa sakit hatinya karena William bersikap kasar padanya.
"Salahkan jika aku merindukan kekasihku sendiri? Aku ini kekasihmu bukan selingkuhan mu! Mengapa kamu begitu gelisah seolah istrimu tengah menunggumu dirumah!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください