webnovel

KEPERCAYAAN

"Ini bohong kan? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi" ujar Sofia dengan tatapan takpercaya di wajanya.

"Jangan kataka apapun untuk saat ini, aku takmelihat apapun sejak tadi" jawab Rayya.

"Hoi, RAyya, apakah dia benar gadis yang kau selamatkan waktu itu?? Dia sangat kuat seperti monster" ujar Arslan sembari terus beradu tinju dengan Gadis itu.

"Hah? Apa yang kau katakan? Bukankan sudah jeals sekarang gadis itu adalh Monster, dan itu sudah tanggung jawabmu membawa gadis itu kembali karena tela memenuhi permintaan Ayahnya tadi" kawab Rayya.

"Kalian tak akan bisa mengalahkannya, karena inti energi kehidupannya tdak ada dalam tubunya, untuk sekarang kalian harus mundur" ujar Sofia memberitahukan kepada Arsalan.

"Jika itu yang di katakan rekan kita maka tak ada pilihan selain memgikuti" sambut Arslan dengan senyum lebar.

Arslan melumpuhkan Gadis itu dan segera melompat dari jendela lantai gedung tersebut, tak lupa Arslan memberika kode jari tempat pertemuan mereka selanjutnya untuk berkumpul.

Rayya segera menyusul Arslan membawa Sofia bersamanya, tapi di tengah perjalanan Sofia sedikit gelisah dan memberitahukan kepada Rayya bahwa dia telah melumpuhkan Chantika di lantai 35.

"Anoooo, Rayya! Aku tadi melumpuhkanChantka dengan Radiasi tinggi, apa kau yaki akan meninggalkannya begitu saja?" ujar Sofia dengan penakuannya kepada Rayya.

"heh.? Bagaimana kau bisa khawatir kepadanya, dia tak akan mati semudah itu" jawab Rayya sembari terus berlari membawa Sofia "Sepertinya kita hanya memiliki waktu sedikit untuk keluar dari sini sebelum gadis itu kembali sadar" lanjut Rayya sambil mengangkat Sofi dan menggendongnya sambil berlari "Begini lebih cepat" lanjutnya sambil terus berlari.

Setelah menuruni beberapa lantai, dari belakang terlihat sosok yang tengah mengejar mereka. Sofia yang mulai panik, mengambil sebuah Mini Hand Gund dari dalam kantong Rayya and menembakkannya ke belakang.

"Apa yang kau lakukan? Hentikan tembakan itu, orang yang di belakang kita adalah Chantika" ujar Rayya menghentikan aksi Sofia.

"Hoi Rayya, apa yang kau lakukan, kenapa kau membiarkan wanita ini mnembakku? Lagi pula kenapa kau membawanya, dia bukanlah gadis baik-baik seperti yang kalain pikirkan, dia telah melakukan hal buruk padaku" ujar Chantika dengan wajah kesalnya.

"Baiklah aku mengerti, nanti akan ku jelaskan semuanya, yang terpenting sekarang, bagaimaa agar kita bisa keluar dari tempat ini dengan cepat dan kembali ke pertemuan bersama pangeran, kemungkinan William akan menyegel Gadis itu bersama dengan gedung ini" jawab Rayya memeperingati Chantika yang baru saja datang dengan wajah kesalnya.

"Grrrrrrrrrrrrr, hoi wanita sialan, jangan merasa emnang dulu, Rayya itu milikku, tak akan ku biarkan kau merebutnya begitu saja" lanjut Chantika sembari memandang sinis Sofia.

"Chantika…! Sudah hentikan dulu ocehanmu itu, kita harus segera keluar dari sini atau kau akan ikut tersegel di sini.

Setelah mereka keluar dari gedung tersebut, mereka melihat pemandagan yang menyedihkan di luar, beberapa tempat telah hancur, begitu banyak bangunan yang roboh, namun para kelompok penjahat itu telah pergi dari tempat negeri tersebut meninggalkan Kota yang hampir sepenuhnya hancur, namun para warga sipil berhasil di evakuasi tepat sebelumnya sehingga tak banyak korban dalam insiden kali ini.

Di deppan gedung tersebut telah berbaris, ratusan petugas militeryang sudah terlatih, bahkan ada beberapa Baret merah yang ikut serta dalem menyukseskan operasi tersebut.

Segera setelah mereka keluar dari tempat itu, mereka segera mendapatkan perawatan dari tim medis.

Tak lama setelah mereka selesai mendapatkan perawatan medis ringan, terdengar suara dari alat transmisi yang tengan menghubungi Rayya "Hooohhhh, Rayya! Jika ini sudah tersambung berarti kau sudah berada di luar gedung, tanpa menanyakan apapun kau harus pergi ke tempat yang sudah di tentukan, ada perubahan rencana, buka buku Twilight halaman 332 paragraf 2, 5, 9, 13, gunakan Hard Code untuk menterjemahkan semuanya dan segera berangkat secepatnya, kita akan berkumpul di sana dan melanjutkan semuanya"

"Oke" Rayya segera melakukannya seperti yang di katakan oleh William kepadanya.

Dalam hai ini, mereka menggunakan Hard Code karena ini sangat sulit di fahami oleh orang lain.

Setelah menterjemahkan kode yang di berikan oleh William, mereka segera pergi ke tempat tujuan mereka yaitu tempat yang hanya di ketahui oleh orang tertentu, namun dalam hal ini mereka justeru mengajak Sofia dan Chantika bersama mereka.

"Apakah kalian serius ingin membawaku ke tempat itu, bukankah kau baru saja menggunkan Hard Code?" tanya Sofia kepada Rayya.

"Lakukan sajaapa yang di katakan, jika William berani mengatakan itu, berarti dia sudah medapat perintah atau persetujuan dari Arslan, seharusnya itu akan baik-baik saja" Jawab Rayya menegaskan.

"Tapi aku telah melakukan keburukan pada kalian, bagaimana mungkin kalian bisa memberikan ku keistimewaan seperti ini" ujar Sofia dengan Canggung.

"Sungguh tak ada yang memperlakukanmu istimewa, Pangeran hanya percaya padamu, bukan memperlakukanmu istimewa. Sebab keistimewaan bisa di lakukan oleh siapa saja dan di mana saja tergantung situasi, tapi kepercayaan hanya ada pada orang yang memiliki hati yang bersih, bahkan setelah kau melakukan kejahatan dan pengkhianatan pada kami, dia tetap mempercayaimu sebagai rekannya, jadi di bagian mana Tuanmu mengataka bahwa dia akan merusak negeri dan Rakyatnya suatu saat nanti, bukankah itu hanyalah sebuah alasan kotor yang akan mereka gunakan untuk melakukan Kudeta?" jawab Arsaln dengan tegas.

Ketika mereka ingin berangkat, Sofia merasa bahwa dia melupakan sesuatu. Namun dia abaikan karena dia melupakan hal penting tersebut, dan benda yang di lupakan sebenarnya adalah DNA milik Gadis tantakel itu.

Rayya segera memesan Mobil dan segera berangkat ke tempat tujuan mereka yaitu di Lockhart, tempat rahasia yang hanya di ketahui oleh Arslan dan para bawahannya, bukan hanya itu, Lockhart memiliki banyak cabang sehingga ketika ingin bertemu, mereka harus menggunakan Hard Code untuk menentukan dimana mereka aka bertemu.

Dalam hal ini, mereka bertemu di distrik West Gate. Sesuai namanya, West Gate, ini adalah distrik di gerbang barat Ibukota, ini adalah salah satu distrik yang langsung di jaga oleh Arslan tanpa melalui perintah Raja, terlebih lagi sekarang Raja Phoenix sedang tak di ketahui keberadaannya.

Hal yang terlintas dalam pikiran Rayya adalah, kenapa harus Distrik West Gate, padahal masih banyak Distrik yang jauh leih aman dan lebih dekat lagi.

"Apa yang di pikirkan olehnya, kenapa dia sampai harus melakukan perkumpulan di tempat ini, padahal masih banyak distrik yang lebih baik dari ini, aku berharap semuanya akan baik-baik saja" ujar Rayya bergumam dalam kekhawatirannya, Rayya sudah berfikir bahwa Arslan sedang tidak bisa berfikir dengan tenang sehingga harus bertindak sembarangan tanpa memeperdulikan hal apapun.

BERSAMBUNG......