webnovel

DEMONHART

"Mohon maaf atas kedatangan saya secara tiba-tiba Tuan Muda. tidak, Baginda Raja Arslan, sebagai Raja yang baru bagi negeri ini, anda harus memberikan perintah pada setiap pasuka dan Divisi untuk para jendral untuk melakukan pertahanan di gerbang utara guna menahan serangan Tyrant, seperti yang anda katakan, ini bukanlah Tyrant biasa yang menyerang pada umumnya, ini bisa jadi di sebabkan oleh seseorang seperti yang terjadi pada tempo hari di Ibukota. Pasukan pengintai menemukan sebuah tanda Segel kutukan di bagian tubuh Tyrant itu, yng jadi permasalahannya adalah, semua yag di temuka memiliki Segel yang sama, dan itu artinya" Orang itu terdiam menghela nafas karena pembicaraanya di potong oleh Arslan.

"Jadi itu artinya para Tyrant itu di kendalikan oleh satu orang saja?" jawab Arslan melanjutkan perkataan orang tadi.

"Benar seperti yang anda katakan" Jawab orang tadi membenarkan perkataan Arslan.

Sementara itu Rayya dan William yang tengah mendengar pembicaraan mereka di balik pintu segera memutuskan untuk masuk dan bergabung dalam pembicaraan mereka, Rayya yang langsung membuka pintu membuat Arslan dan anggota pasukan pengintai sedikit kaget beberapa saat.

"Jadi artinya, lawan kita bukanlah orang lemah" lanjut Rayyamenyambung pembicaraan mereka tanpa mennyapa terlebih dahulu.

Karena mereka terlihat mengerti situasi, William menambahkan beberapa ansumsi yang berkaitan dengan hasil penelitiannya "Bisa jadi yang melakukan ini bukanlah pemimpin mereka juga, karena jika ini adalah Kudeta, maka Sang pemimpin tak seharusnya ada di bagian depan untuk menyerang. Bisa di pastikan bahwa yang mengendalikan merka adalah seorang Ilmuan yang sangat cerdas dan jenius"

Mereka mulai membahas dan meneliti beberapa kemungkinan yang ada, mereka mulai membahas dari yang pertama sejak Gadis Tantakel itu muncul tanpa di ketahui sebabnya karena tak cukup informasi yang mereka dapatkan dari Ayah gadis itu sebelum kematiannya.

Arslan menanyakan hal yang sedikit lebih dalam kepada Rayya tentan sebuah benda misterius yang di rumorkan oleh beberapa petinggi Kerajaan sejak dulu.

"Rayya….! Apakan kau masih mengingat apa yang dikatakan oleh para petinggi saat pertmuan beberapa bulan lalu tentang DemonHart?" tanya Arslan kepada Rayya.

"Tentu saja masih ingat" jawab Rayya.

"Ehhhh" William yang tak mengetahui apa-apa hanya bisa melihat dan menggaruk kepalanya "Kita masih memiliki waktu 3 jam sebelum para Tyrant melewati gerbang, bisakah kalian jelaskan semuanya secara singkat dan rinci?" lanjut William meminpa kepada mereka.

Sebelum mereka membahas hal ini lebih dalam, Arslan meminta kepada pasuka pengintai untuk melanjutkan tugas mereka dalam menahan para Tyrant untuk mengulur waktu, sementara itu Rayya langsung meminta kepada Divisinya yang akan di pimpin oleh Chantika untuk bersiaga di depan gerbang guna utuk menahan serangan jika para Tyrant berhasil melewati perbatasan, tak lupa juga William meminta kepada Sofia yang sudah resmi menjadi wakil dari divisi William untuk melakukan pemantaua dan support pada setiap divisi yang bertugas.

Kini yang tersisa hanya mereka bertiga untuk membicarakan hal paling rahasia di antara rahasia, namu untuk memastikan semuanya berhasil, Arslan mendatangkan seorang perdana menteri yang berada di bawwah perintah Ayahnya untuk membantu mengungkap hal tersebut dan mendatangkan juga seorang Alchemis yan terpercaya.

"Aku tau wakti kita tak banyak dalam hal ini, aku berharap kalian adalah orang yang bisa menentukan sebuah kemungkinan dalam kemustahilan danmisteri ini, pertama-tama aku aka menjelaskan tentang Ribuan Tyrant yang akan menyerang dari gerbang utara dan hanya di kendalikan oleh satu orang saja, seperti yang kita ketahui bahwa satu tyrant setara dengan 3 orang prajurit biasa, tentu saja mengendalikan mereka dengan segel kutukan juga bukan hal yang mudah, apalagi jumlah mereka yanng ribuan namun hanya di kendalikan oleh seseorang saja" ungkap Arslan dalam penjelasan pertamanya.

Perdana menteri danLchemis itu sontak terkaget hingga mata mereka tebelalak, "Apa yang anda katakan Yang Mulia, bagaimana bisa seorang saja bisa mengendalikan Tyrant sebanyak itu" tanya perdana menteri kepada Arslan.

"Yang saya maksud adalah seperti apa yang saya katakan" jawab Arslan menegaskan.

"Jadi itu adalah Tyrant yang benar-benar dikendalikan oleh seorang saja" tanya Perdana Menteri itu kembali.

"Dari laporan tim pengintai, itu sangat benar sekali dan sangat akurat, di tambah dengan satu hal" sambut Wiliam.

"apa itu" tanya Perdana menteri Kembali.

"Sebagi perdana menteri sekaligus Ajudan Sang Raja terdahulu Ayahandaku, tentu saja anda sudah mengalami banyak pertempuran sebagai perwira dalam militer, anda sudah pasti tahu bahwa jika ada sebuah Kudeta, maka calon Raja mereka tak akan pernah menampakkan diri dakam pertempuran manapun sampai rencana mereka benar-benar berhasil, apakah anda tahu apa artinya itu?" ungkap William dengan sedikit teka teki kepada sang Perdana menteri.

"Iya aku mengerti, berarti yang megendalikan Tyrant itu bukanlah pemimpin mereka" jawab Perdana menteri itu.

"Itu artinya musuh kita adalah orang hebat dan kuat lagi berbakat, bawahan mereka saja sehebat ini, lalu bagaimana dengan pemimpin mereka" ujar Rayya menyambut Sang Perdana Menteri.

"Tapi yang menjadi masalah kita bukan itu, kekuatan mereka bisa kita atasi selama kita tahu rahasia mereka, namun saat ini yang jadi masalah kita adalah, bagaimana mungkin hanya seorang bisa mengendalikan ribuan Tyrant seorang diri" tambah Arslan kepada mereka semua.

Lalu William ungkap sedikit tentang pengetahuannya dari hasil penelitiannya selama ini.

"Jawabannya hanya dua, yang pertama orang ini berhasil menjinakkan Tyan dakam sebuah Dungeon yang berada di lantai 30 ke atas, karena Tyrant hanya bisa hidup dalam kelembaban dan cahaya minim, oleh karena itulah mereka memilih menyerang di malam hari saat gelap dan saat shu lembab dan berkabut, namun menjinakkan Tyrant ribuan Tyrant dalam waktu ssingkat itu mustahil kecuali mereka merencanakan ini dari puluhan tahun lalu, sedangkan Dungeon tu muncul hanya beberapa tahun lalu. Jadi kemungkinan pastinya adalah kemungkinan kedua, mereka menggunakan DemonHart yang sama seperti milik kerajaan" ujar William menjelaskan semuanya dengan rigkas dan rinci sambil menunjukkan beberapa grafik dan contoh gambaran.

Tak lama kemudian Alchemis itu mulai angkat bicara dan sedikit memberikan aasumsinya, "Sekarang saya tahu kenapa saya di panggil kemari, Watu itu saya pernah melakukan perawatan dan pembaruan terhadap Archive dan Script dari DemonHart tersebut, karena itu adalah hasil tempahan Kakek saya dan kami turun temurun aka melakukan perawatan terhadapnya, tapi meski begitu kami tak pernah tahu di mana barang itu di simpan, karena mata dan pendengaran kami di lumpuhkan saat melakukn perjalanan datang ke sana" ujar Alchemist tersebut.

Perdana menteri sedikit bingung dengan tersebut, karena tak mungkin barang yang di jaga seketat itu busa di curi semudah itu.

BERSAMBUNG...….