webnovel

8. Benar benar menarik

Sudah ku duga, Tongcai menyeringai penuh bangga dengan tebakan nya yang benar.

"Seperti nya Nona Tongcai, sudah bisa menebak siapa yang akan menelpon, kan?", jawab suara di seberang telpon.

Sudah jelas kamu sendiri yang mengatakan akan menelpon dalam waktu 5 menit ke depan, siapa pun akan bisa menebak nya.

Dengan bangga Tongcai menjawab, "Benar sekali, lalu apa yang ingin Anda katakan?". Rasa nya tidak ingin membuang buang waktu jika untuk membicarakan hal yang tidak penting.

Dengan malas Tongcai melanjutkan, "Baik lah Tuan, Bapak, Om, Abang, Kakak, atau apa pun yang pantas untuk memanggil mu, bisa kah kamu mengatakan inti nya saja, waktu ku sudah terbuang banyak hanya untuk mendengar mu bicara", keluh Tongcai.

"Hahaha, baiklah baiklah aku akan mengatakan nya. Seperti yang sudah aku tawarkan kepada mu melalui email, apakah kamu bersedia untuk menjadi sekretaris pribadi ku? Aku sangat tertarik dengan latar belakang mu, jika kamu berkenan untuk menerima nya maka datang lah ke perusahaan ku besok siang, aku akan mengabari mu ketika kamu setuju", Liu menunjuk kan rasa hormat nya sebagai seorang bos yang baik hati.

Seperti nya orang ini serius menawarkan ku bekerja sebagai sekretaris pribadi nya, tapi... aku juga punya rencana ku sendiri.

"Bisa kah kamu memberi tahuku nama perusahaan mu? Sebenar nya ada banyak perusahaan yang ingin merekrut ku bekerja di perusahaan mereka dan tawaran nya juga sangat bagus, jadi aku hanya ingin tahu lebih jelas nya agar aku tidak sedikit menyesal menerima atau pun menolak penawaran mu", jelas nya lagi.

"Kamu tahu perusahaan keluarga Liu? Di sana lah tepat nya perusahaan yang aku maksud kan", dengan nada datar namun berwibawa.

What? Perusahaan keluarga Liu? Benar benar suatu kebetulan yang langka, barusan aku berusaha untuk mendaftar kan diri dan sekarang mereka sendiri yang mencari ku, ini sungguh sangat langka. Aku tidak boleh menolak nya.

Dengan wajah penuh kemenangan, "Baik, aku terima tawaranmu".

Cepat juga respon gadis ini, aku kira dia bakal berpikir lama untuk menerima nya. Siapa sangka jawaban nya sangat cepat dari yang aku bayang kan. Benar benar menarik.

Dengan wajah tersenyum Liu menjawab, "Baik lah kalau begitu, terima kasih sudah menerima tawaran ku. Selanjut nya akan aku kabari lagi, tunggu saja kabar dari ku. Besok aku akan mengirim kan orang ku untuk menjemput ke rumah mu, bersiap dan tunggu lah itu akan lebih cepat di banding kamu berjalan sendiri ke perusahaan".

"Baiklah aku akan menerima tawaran mu yang ke dua kali nya dan terima kasih jika ingin menjemput ku di rumah", senyum mengambang di bibir manis Tongcai.

"Baik, kalau begitu aku tutup telpon nya. Selamat malam", akhir dari percakapan.

Tut tut..!!

Panggilan berakhir dengan cepat.

Senyum bibir Tongcai hampir sampai pada telinga nya, rasa senang kini sedang melanda hati nya yang sejak tadi gundah gulana karena berpikir keras untuk melakukan hal yang bisa membuat diri nya di terima di perusahaan keluarga Liu nanti.

Takdir baik seperti nya sedang berada di pihak nya.