webnovel

12. Dia benar-benar mampu.

Menyadari bahwa barang berharga milik nya tidak di temukan hati nya mulai gelisah, raut wajah nya menjadi hal yang paling jelas bahwa dia benar benar gelisah.

Dia melirik ke pegawai butik, "Bisa kah Saya kembali ke rumah dulu. Seperti nya kartu atm saya tertinggal".

Ucapan itu jelas membuat pegawai menarik senyum merendahkan terhadap nya. Berpikir bahwa ini hanya lah akal-akal an Tongcai, yang sebenar nya dia sejak awal tidak memiliki uang.

"Nona, jika Anda tidak memiliki uang maka tidak usah berpura-pura bahwa Anda mampu. Sudah banyak wanita seperti Anda di butik ini jadi Anda beruntung kali ini Saya tidak menuntut apa-apa pada Anda. Silah kan keluar pintu masih terbuka lebar, lain kali jangan memainkan trik apa pun itu hanya akan menyulitkan Anda", ucap nya sinis kemudian pergi meninggalkan Tongcai.

Jelas tidak memiliki uang tapi berani sekali masuk ke dalam butik mahal seperti ini, dia pikir dia gila sampai orang lain bisa memaafkan apa yang dia lakukan. Lihat saja ini akan menjadi berita utama hari ini.

Seperti nya pegawai itu memiliki rencana sendiri untuk menghadapi kelakuan Tongcai hari ini, sedikit yang dia tahu, Tongcai lebih cerdik dari yang dia pikir kan.

Tongcai yang mendapat perlakuan seperti itu tidak melawan dengan kata apa pun, sebalik nya, dia terlihat tenang bahkan tidak memiliki rasa takut setelah mendengar nya. Dia sudah menduga pegawai itu tidak akan membiarkan nya lolos.

...

Tongcai tiba di rumah nya sekitar pukul 9 pagi. Sebelum dia kembali keluar untuk berangkat ke perusahaan Liu karena sebuah panggilan dari Liu Xingsheng.

"Ma, aku harus berangkat sekarang. Doa kan aku semoga ini adalah keberuntungan ku", ucap nya sambil mencium kedua pipi ibu nya untuk berpamitan pergi.

Membalas ciuman nya dengan penuh kasih sayang, "Sayang, mama selalu mendukung mu dari belakang, doa mama selalu ada menyertaimu. Pergi lah..", jawaban itu memberi semangat yang tidak terkira di hati Tongcai

Dia mengangguk tegas kemudian pergi dengan patuh. Hal pertama yang dia pikirkan adalah untuk membeli semua pakaian di butik itu bahkan jika bisa dia akan membeli seluruh nya beserta dengan butik nya, hati nya masih di kelilingi rasa marah tetapi tidak membuat nya menjadi buta dan jahat.

Dia hanya ingin membuktikan bahwa dia benar-benar mampu untuk membeli nya bahkan ini menjadi semangat tambahan untuk diri nya sendiri.

Dengan senyum polos dia berjalan dan memanggil taksi.

Di dalam taksi dia masih mengerjakan pekerjaan nya melalui laptop kecil milik nya, taksi berjalan cepat dan damai itu membuat nya semakin tenang dan tenang.

Hal yang dia lakukan adalah untuk menghapus berita tentang diri nya di internet, untung saja dia tidak terkenal jadi orang-orang hanya bisa mengabaikan tentang diri nya.

"Sukses", ucap nya dengan wajah riang namun tetap tenang.

Sopir taksi hanya melirik nya sekilas tidak berani bertanya tetapi wajah nya sedikit penasaran tentang apa itu yang membuat penumpang nya merasa puas.

Ini bukan pertama kali nya dia memberi tumpangan tetapi kali ini dia merasa wanita yang duduk di kursi penumpang nya memiliki daya tarik tersendiri, dia merasakan sesuatu yang berbeda meski pun dia tidak tahu pasti apa itu.

Tongcai melirik ke arah sopir menyipitkan mata nya bertanya, "Ada apa, pak? Apakah ada yang salah?", dia tahu sopir itu sedang memperhatikan nya tetapi wajah nya masih menyimpan ketenangan.

Sopir menggelengkan kepala nya, "Tidak ada, non", dia kembali fokus pada jalan nya.

Tongcai hanya mengangkat bahu tidak peduli. Dia memperhatikan pemandangan di luar jendela nya. Kota ini adalah awal titik mula dia memulai hidup baru nya, setelah begitu lama dia meninggalkan nya karena harus mengejar pendidikan yang dia ingin kan.

Kehidupan Tongcai tidak lah buruk, dia berada di keluarga yang di bilang mapan dan harmonis dia juga salah seorang murid berprestasi di jurusan nya.

Hanya saja dia tidak ingin terlalu berbangga diri dan mengekspos diri nya sehingga memanfaatkan itu hanya untuk menjadi orang terkenal. Dia memilih untuk menutupi nya karena dia yakin banyak yang akan mengejarnya jika diri nya terkenal karena kepintarannya.

Seperti yang dia lakukan barusan, itu bisa saja mengundang beberapa publik yang penasaran kenapa berita yang baru saja muncul tiba-tiba hilang dalam sekejap mata sebelum berhasil untuk di baca.