webnovel

Pradhika's Bloody Incident

Pradhika's Triplet yaitu Siji Pradhika, Yuji Pradhika dan Reiji Pradhika mengalami hal buruk saat mereka berupaya mematahkan kutukan yang dialami oleh Reiji. Mereka terjebak di tempat aneh dan mengalami peristiwa yang mengerikan. Tempat itu hanyalah lubang setinggi orang dewasa yang tidak memiliki celah lain untuk keluar. Mereka bertiga harus memutar otak untuk dapat keluar dari tempat aneh itu. *** Lalu, mereka mengalami kejadian aneh yang lainnya karena kedatangan seseorang yang mengaku paman mereka, yang berasal dari Korea Selatan. Lelaki itu adalah saudara kembar non identik Tuan Yudha Pradhika, ayah dari Pradhika's Triplet. Namun, terjadi permasalahan yang rumit di antara dua saudara itu sebelum Tuan Yudha diadopsi oleh keluarga Pradhika dan diboyong ke Indonesia. Siji Pradhika yang sedang mengikuti pertukaran pelajar ke Busan, Korea Selatan, harus bertemu dengan saudara ayahnya itu. Dan kisah berdarah-darah itu pun dimulai. *** "Aku tidak akan puas sebelum menuntut balas pada Yudha dan keturunannya." Seseorang yang bernama Lucca menatap foto-foto Tuan Yudha dan keluarganya yang tertempel di dinding suatu kamar yang gelap. Pandangan mata lelaki itu tertuju pada salah satu foto dari putra kembar Tuan Yudha. "Aku akan memulai balas dendamku pada kamu, Anak Manis," lirihnya sambil menyeringai. Peristiwa rumit semacam apalagi yang akan dihadapi Pradhika's Triplet? Apakah ini ada hubungannya dengan masa kelam ayahnya yang tinggal di panti asuhan? Dan ada misteri juga tentang terbakarnya Panti Asuhan yang menyimpan cerita kelam itu.

Zanaka · ホラー
レビュー数が足りません
220 Chs

Ikut ke Sekolah

Malam semakin larut. Renata mulai didera rasa kantuk. Ia membawa bantal hendak masuk ke sebuah kamar, sebelum merasakan ada yang menarik kerah belakang kemejanya, kasar.

"Lu mau ke mana, heh?" tanya Siji, ketus.

Renata berbalik lalu mendengus sebal. "Apa lagi? Tentu saja mau tidur, Siji."

"Heh? Lu mau tidur di kamar gua? Yang benar aja!" Siji melotot ke arah Reata.

Renata mengerucutkan bibirnya. Memangnya apa yang salah, batinnya. "Biasanya di drama yang sering kutonton, laki-laki dan perempuan boleh tidur sekamar."

"Lu tahu adegan selanjutnya?" tanya Siji

Renata memijit dagu, berusaha mengingat adegan selanjutnya di drama yang biasa ia tonton. "Hmm ... lalu lampu dimatikan dan ...,"

"Dan apa?" Siji kembali bertanya, ketus.

"Dan gelap gulita. Sudah, itu saja lalu ada iklan lewat," jawab Renata dengan lugu yang membuat Siji semakin kesal tak menentu.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください