Seperkian detik ekspresi Pragma langsung berubah. Wajahnya merah padam melihatnya istrinya berjongkok ketakutan serta perhatiannya jatuh pada isi kotak biru tadi kini berhamburan didekat Danizah.
"Kau apakan istriku Jalang," teriaknya menuduh Danizah yang sengaja membuka kotak itu.
Yang ternyata isinya kepala kelinci yang berlumuran darah. Wajah Gelora memucat melihat itu dan air matanya mengalir deras.
"Singkirkan itu Rama," teriaknya histeris membuat Pragma bergerak cepat menghampiri istrinya.
"Penjaga," teriak Pragma menggelagar memanggil para bawahannya yang berjaga.
Tak menunggu teriakan ke dua tuannya, penjaga itu langsung mengerti tugasnya menyingkirkan sampah menjijikkan itu.
"Hiksss–hikss a–aku mmau muntah, hikss," tangis Gelora berusaha berbicara.
"Iya Sayang, muntahkanlah," suruh Pragma berusaha menenangkan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください